BAB 2 TIRI : " Memulai."

16 5 4
                                    

“Bibirku tidak mengatakannya, tetapi setiap tindakanku padamu menjelaskan betapa aku mencintaimu.”

— Allgatiri Putra Abimayu.

05.12Am.

Hari kian berganti hingga tak terasa, Kini saatnya Tiri memfokuskan diri untuk memasuki sekolah di hari pertama perpindahannya.

Tiri segera bersiap-siap dengan mandi dan memakai seragam putih celana abu-abu, tidak lupa juga dengan penampilannya entah dari rambut, kerah, ataupun kancing baju.

Selesai dari itu, ia turun ke bawah. Melihat Bunda dan Juan yang sudah lebih dulu sarapan.

“Abang sini sarapan.” panggil Ibunda kepadanya.

Tiri kemudian menghampiri Bunda dan mencium pipinya dengan sayang.

“Pagi Bunda.” Sapa Tiri kemudian duduk di kursi seraya mengambil roti selai nanas yang sudah disiapkan Bunda.

“Pagi juga,bang.” balas Bunda.

Sarapan dimulai dengan damai dan hening sampai semuanya beralih ke aktivitasnya masing-masing. Tiri menggunakan motor sedangkan Juan seperti biasa diantar supir pribadi.

°°°°°

Sesampainya disekolah, terlihat halaman sekolah yang begitu ramai dengan siswa-siswi yang berlalu-lalang.

Segera ia memarkirkan motornya kemudian berjalan santai masuk ke dalam bangunan berlantai dua bercat biru tua. Salah satu sekolah yang populer di bogor, SMA N 2 BOGOR.

Karena baru memasuki sekolah ini, ia berniat menanyakan ruang kepsek kepada beberapa siswa yang berlalu di sekitar koridor. Akibat tidak memperhatikan, Tiri menabrak seorang siswi yang tampaknya terburu-buru.

Buku-buku yang ia bawa akhirnya berserakan di lantai, Tiri dengan rasa bersalah kemudian meminta maaf dan membantu siswi itu.

“Maaf-maaf! gak sengaja. Gua kira tadi gak ada orang yang mau lewat. Maaf ya, sini gua bantuin.” buru-buru Tiri segera meminta maaf.

“Eh iya gapapa, santai ae.” Ucap siswi tersebut. Ia lama sekali menatap Tiri kemudian kembali fokus mengambil buku-buku.

Setelah semua buku diambil, siswi itu berterimakasih kepada Tiri.
Tapi sebelum siswi tersebut melangkah, Tiri segera menghentikannya dan bertanya.

“Eh tunggu dulu, Bisa bantuin gua gak?” Tanya Tiri kepada siswi tersebut.

“Bantuin apaan?” Jawab Siswi tersebut.

“Lo tau ruangan kepsek gak? Pak Radi.” Sambung Tiri.

“Oh tau. Lo murid baru ya? Kenalin gue Naura.” Ujar Naura. Terlihat dari nametag-nya, Adinaura Oktavi Dells.

“Oh iya, Gua Allgatiri tapi lo bisa manggil Tiri aja.” Balas Tiri.

“Tiri? Ganteng-ganteng nama lo aneh bener dah.” Celetuk Naura, membuat Tiri hanya terkekeh karena memang sudah terbiasa dengan komentar orang-orang tentang namanya.

“Yaudah yok gua tunjukin ruangan kepseknya, kebetulan satu jalur ke perpus.” Ajak Naura kemudian dibalas anggukan kepala dari Tiri.

Akhirnya mereka berjalan menuju ke ruangan kepsek. Ternyata tidak sejauh yang Tiri kira, Kini mereka sampai didepan ruangan kepsek yang bersebelahan dengan ruang guru.

TIRI : "Seamin namun tak seiman."Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang