I

16 5 0
                                    

TRIIIING!!!!
Suara berisik jam weker menggema diruangan itu. Tak lama si putri tidur pun bangun, saat melihat jam ia terperanjat kaget. Dengan gerakan yang gesit dan terburu-buru dia menyambar seluruh keperluan-nya untuk kuliah. Demi Dewi Fortuna, sungguh dia tidak ingat jika siang ini kelas dimulai lebih cepat.

Tap..Tap..Tap

Langkah kaki yang begitu cepat dan lebar ia usahakan, ayolah!! seharusnya kelas berakhir 20 menit lagi!
Dengan isi kepala yang sedari gusar, akhir-nya ia melihat ambang pintu kelas nya. Bernafas lega? tentu saja tidak.

"Ha.. ha.. hh.." sesampainya di depan pintu, mengatur nafas adalah hal pertama yang lakukan. Keringat dingin berlomba-lomba untuk turun, tangan nya tanpa ragu menggeser pintu geser itu.

DEG!!!

Ini kah cinta pandangan pertama? oh ayolah, aku hanya bercanda. Lihat manusia tiang ini, aku harus mendongak untuk melihat nya.

"10.45 dan kamu baru sampai saat pelajaran hampir berakhir?"

"Terus urusan nya sama lo apaan?" ucap sang gadis sedikit sengit.

"Huft.."

Plak!

Bukan kata-kata, melainkan hanya hembusan lembut dan sedikit pukulan kecil di kepala yang gadis itu dapatkan. Setelah memberi sedikit hadiah kecil dengan buku setebal skripsi itu, ia pergi meninggalkan-nya begitu saja.

"HEI!!" teriak gadis itu tidak terima ditinggalkan begitu saja. Dia pikir dia siapa? enak banget main mukul kepala gue.

Saat ia ingin memasuki kelas, seluruh mata tertuju padanya. oi... apa ada yang aneh dengan nya? kenapa dia merasa merinding? Dengan senang hati ia mendudukkan diri di bangkunya. Kaki nya terasa lemas sekali setelah berlari selama itu.

"Shhttt.... Shhhtttt" desisan suara berkali-kali terdengar dari belakang gadis itu, namun ia tak merasa di panggil. Hingga perempatan imajiner muncul di dahi nya sangking kesal dirinya dengan manusia paling tidak peka di depan-nya ini. Hingga..

"ARIANA!!" Teriakan itu persis di telinga Ariana. Ya.. orang yang sedari tadi kita sebut gadis itu, ia adalah pemilik nama dari Ariana Michaella Clarabelle, dengan Michael sebagai marga-nya.

"Anjir lo! bisa pelan kagak?" ucap Ariana.

"Makanya peka"

"Lo pikir deh Rel, lo ngedesis gitu mana mau gue noleh. ntar di sangka ke pd-an" ucap panjang lebar Ariana, tapi ia benar kan?

"Iye gue ngalah, eh lo kok berani marah marah ke dosen??" ucap Rellina dengan nada penasaran nya.

"hah? Siapa?"Ariana yang bingung pun mengingat-ingat pernahkah dia memarahi dosen nya? Jika iya.. Kapan??

"Malah pura-pura bego, itu barusan yang lo marah marah ke cowok, itu dosen, gila!!"

"Ah lo mah ngaco, mana ada dosen modelan mahasiswa culun gitu" ucap nya menyepelekan fakta yang menurut nya hanya kejailan dari teman nya ini.

PLAK!!

Ya tuhan.. Sesuka itukah orang-orang memukul kepala nya? Yup! Dugaan kalian benar, teman-nya yang sangat baik ini malah memukul kepala nya. Apa yang salah dengan dirinya??? Okey kita tinggalkan Ariana yang lemot ini.

"ARIANAAAAA!!! Itu dosen baru woy!! Makanya jangan ngebo mulu!!" Rellina yang sudah kepalang gemas meneriaki Ariana sekali lagi. Tuhan kenapa temen gue bego banget sih. Batin Rellina menangis mengingat teman kesayangan nya ini.

"Wait Wait.. HAH BENERAN?! Mati gue Rellll..." ucap Ariana penuh penyesalan. Apa yang harus lakukan? Bagaimana jika saat skripsi tiba ia di persulit?!  oh dewi fortuna, kapan kau berpihak padaku???? Dengan segera badan itu lemas bagaikan bunga yang layu. Setelah berpikir dengan matang, ia akan segera memberi perminta maaf-an. Itupun jika Ariana bertemu dengan dosen itu lagi.
.

.

.

.

Dentingan suara antara antara alat makan menggema diruangan itu di sertai dengan canda tawa para siswa yang berisik. Satu kata dalam hati Ariana, yaitu Risih. Mata malas itu menjelajahi setiap sudut kantin untuk menemukan sang sahabat. Itu dia! tapi.. tunggu, Revlina dengan seorang laki laki? siapa itu? lebih baik ia meninggalkan nya dan mencari tempat lain.

ok, disini dia sekarang sedang menyantap makanan nya, sungguh tenang disini. Hingga sebuah tangan menepuk bahu nya keras.

"Woi, sendirian ae?"-??

"Bangsat, ngagetin lo. Kalo gw keselek lo mau tanggung jawab?"

"Elah lebay, makanya jangan ngelamun, lagian tumbenan banget. Mana si Lina?"-??

"Gw liat dia lagi makan sama cowo, jadi gw tinggal kesini. Naksir lo sama si Lina?"

"Apa-apaan, crush gw lebih mantep kali"-??

"Bukan Gun Lian nama nya kalo kagak mesum"

"Parah banget lo"-Lian

"FAKTA"

"Untung gue sayang, kalo kagak udah gue botakin lo rin"-Lian

"nyenyenye bye gw mau balik" ucap Ariana sembari beranjak dari bangku yang ia duduki.

Lian adalah teman semasa kecil Ariana, sebenarnya mereka bertiga. Namun satu anak ini pindah rumah saat usia mereka masih sangat belia. Dan kebiasaan mereka berdua adalah, mereka akan berkumpul di area danau terpencil di hutan kota, dengan membawa banyak makanan untuk mereka habiskan sendiri.

"JANGAN LUPA NTAR MALEM!!"-Lian

"YA!!"

Langkah tanpa arah itu terus maju tanpa tau akan kemana, tapi sepertinya dia membutuh kan tempat yang damai. Mungkin di taman biologi?? Yup dia sudah memutuskan akan kesana.
.
.
.
.

Angin sejuk tertiup halus, dedaunan yang sudah rapuh pun ikut terbawa oleh angin. Lorong yang sepi menambah ketenangan di dalam nya. Sepertinya ia melihat sosok familiar? hmm... Itu dosen baru tadi!! Ayo Ariana! cepat pikirkan kata kata yang tepat!

TAP.. TAP.. TAP..

Ia mengambil langkah selebar mungkin, dengan pikiran yang ribut menyusun kalimat.

"Pak!" panggil Ariana

"iya? ada yang bisa saya bantu?" suara bariton yang cukup berat itu membuat Ariana sedikit merinding.

Anjir, dominan banget auranya. Begitulah kira kira isi hati Ariana saat berada di dekat nya.

"Ekhem! anu.. emm.. s-sebelumnya.. dengan pak..?"

"Saya Sadipta" ucap si dominan

"Ah! iya! Jadi begini pak, saya mohon maaf atas kejadian tadi siang.. sungguh saya tidak tau itu anda. Dan saya mohon jangan beri saya nilai minus!!"

Entah kata-kata Ariana ada yang salah, atau dosen nya ini setengah gila. Lihatlah!! dia tersenyum tipis entah karena apa. Tapi itu justru membuat diri nya terlihat mengerikan!

"Boleh saja, tapi kamu harus masuk di setiap kelas saya, juga membantu saya menjadi asisten pribadi saat mengajar kelas lain."

"T-tapi pak-"

"Saya tidak sedang negosiasi dengan kamu, ini perintah. Mulai besok sore jam 16.30" setelah berucap seperti itu Sadipta berlalu pergi tanpa kata penutup apapun.

What?! dia baru kenal gue dan nyuruh gw sesuka dia gitu? DOSEN GILAAAAAA!!! Teriakan batin dari seorang Ariana mungkin hampir bisa terdengar orang sangking frustasinya dia. Dan.. Kehidupan kampus yang suram akan di mulai..

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Okeh guys gue di book ini ga bakal langsung ngasih tau siapa aja nama peran nya, why? cuz... cuma buat seru-seru an dan bikin bingung Reader yang ga fokus wkwkkwk Maafin Lian kalo ada banyak typo dan cerita nya yang ga nyambung karena ini salah satu book pertama Lian, dan jangan lupa vote n komen, kalo ga vote sama komen Lian ga akan up wkwkwkkw ok c u next time. thank you for vote n your comment!!

Bucin Jalur Karma Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang