Tragedi part 1

1 0 0
                                    

Baron duduk sendirian di dalam kamarnya yang gelap. Lampu kecil di sudut ruangan menerangi wajahnya yang penuh keraguan. Ia menatap cermin di hadapannya, mencoba mencari jawaban dalam pantulan dirinya sendiri. Kata-kata dari anggota Ravistor di gereja terus menghantui pikirannya.

"Lo cuma anak pungut. Bukan darah asli Montague."

Baron mengingat kembali masa kecilnya bersama Piper. Ayahnya itu selalu menjadi sosok yang keras, tegas, namun penuh kasih sayang. Bagaimana mungkin ia bukan bagian dari keluarga Montague? Di dalam hatinya, Baron yakin bahwa dirinya adalah Montague sejati—tapi keraguan mulai merambat, mengganggu pikirannya.

“Gak mungkin,” gumamnya pelan. Namun, perasaan gelisah terus menggerogoti hatinya. Meski dia yakin bahwa dirinya adalah anak Piper, ada sesuatu yang lebih besar yang disembunyikan dari dirinya. Sesuatu yang berkaitan dengan asal-usul Piper, ayahnya.

---

Keesokan harinya, rasa gelisah itu makin tak tertahankan. Baron memutuskan untuk mencari kebenaran. Satu-satunya orang yang mungkin bisa memberikan jawaban adalah William, kepala keluarga Montague. Namun, Baron tahu bahwa William selalu bersikap tertutup, penuh dengan rahasia yang sulit ditembus.

Dia menyelinap masuk ke ruang kerja William, tempat yang penuh dengan dokumen-dokumen keluarga, catatan sejarah, dan surat-surat penting yang disimpan dengan rapi. Jika ada sesuatu yang bisa menjelaskan asal-usul Piper, tempat ini pasti menyimpannya.

Dengan hati-hati, Baron membuka salah satu laci meja besar. Tangannya gemetar saat meraih dokumen-dokumen tua yang tampak usang. Di antara tumpukan kertas itu, matanya tertumbuk pada sebuah dokumen yang berbeda dari yang lain, bertuliskan "Piper Montague – Kelahiran dan Adopsi."

Baron terdiam sejenak, jantungnya berdegup kencang. "Adopsi?" gumamnya pelan, merasa ada sesuatu yang tidak beres. Dengan hati-hati, dia membuka dokumen tersebut dan membaca isinya.

Di dalam dokumen itu, tertulis bahwa Piper memang diadopsi oleh keluarga Montague saat masih bayi. Dia bukanlah darah asli Montague. Orang tuanya adalah orang asing, identitas mereka tidak diketahui, dan tidak ada rincian lebih lanjut mengenai asal-usul mereka. Dokumen itu ditandatangani oleh William Montague, menegaskan bahwa Piper telah diadopsi secara resmi dan menjadi bagian dari keluarga Montague.

Baron tertegun. "Jadi... Piper bukan Montague asli?" Bisikan itu meluncur dari bibirnya, nyaris tak terdengar. Semua ini seperti teka-teki yang mulai terungkap. Piper, ayah yang ia kenal selama ini, ternyata bukan keturunan asli Montague. Piper hanyalah anak pungut, seseorang yang diambil dan dibesarkan oleh keluarga ini.

Tangannya gemetar saat ia menutup dokumen itu. Perasaan bingung bercampur dengan kemarahan membuncah dalam dirinya. "Kenapa ini semua dirahasiakan? Kenapa gue baru tahu sekarang?" pikirnya.

Baron berdiri dari kursi, berjalan mondar-mandir di dalam ruangan, berusaha mencerna apa yang baru saja ia temukan. Piper mungkin bukan darah asli Montague, tapi apa artinya ini untuk dirinya sendiri? Apakah itu mengubah siapa dia? Atau hanya sekadar mengubah cara pandangnya terhadap ayahnya?

Meski begitu, perasaan kecewa dan marah masih meliputi dirinya. Dia merasa tertipu. Selama ini, semua orang tahu, kecuali dia. Keluarganya telah menyimpan rahasia besar ini, dan dia adalah orang terakhir yang mengetahuinya.

---

Malamnya, Baron duduk di balkon, menatap langit malam yang penuh bintang. Erlangga, yang merasa khawatir, akhirnya mendekat dan duduk di sebelahnya tanpa berkata apa-apa. Suasana hening untuk beberapa saat, sebelum Baron akhirnya membuka suara.

"Gue bukan masalah soal perang ini, Lang," ucap Baron dengan suara rendah. "Gue... gue baru tahu kalau bokap gue itu ternyata bukan Montague asli."

Erlangga terdiam, tak terkejut, namun memahami perasaan sepupunya. "Maaf Ron.." ucapnya pelan.

Gangsta Paradise : The MontagueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang