01. Bunda dan Album

52 20 34
                                    

Bunda, bolehkah aku berharap
Engkau kembali?

Si gadis ceria

Happy reading🌹.

Ibu, tiga huruf yang penuh makna. Engkaulah yang membawaku ke dunia ini, menyelimutiku dengan kehangatan, dan dengan sabar mengajariku berbicara, melangkah, dan memahami dunia.

Waktu tak terasa terus berjalan, ibu. Kini usiaku sudah 18 tahun. Masihkah kau ingat? Anak kecilmu yang dulu selalu kau gendong, ajak bercanda, dan temani bermain? Sekarang, ibu, aku telah tumbuh dewasa. Aku mulai memahami pahitnya hidup, seperti yang pernah kau ceritakan. Pahit itu kini terasa begitu nyata, mengguratkan lelah, perih, dan luka yang harus kuhadapi sendiri, tanpamu di sisiku.

Dan di saat-saat sepi seperti ini, air mata itu turun perlahan satu persatu jatuh dari pipiku, membasahi album usang yang pernah menjadi saksi kebahagiaan kita. Gambar-gambar di dalamnya sudah tak sempurna lagi, tapi kenangan itu masih di sini, di hatiku. Jika saja waktu bisa diputar kembali, aku ingin kembali ke masa di mana aku dan dirimu masih bersama.

Aku rindu suara tawamu, ibu. Rindu senyum hangatmu yang mampu menenangkan. Rindu dekapan lembutmu yang seolah mampu menghapus segala rasa takut dan kesedihan.

Ayah, pahlawan hidupku, yang selalu menjadi sandaranku, kini juga telah pergi, meninggalkan dunia ini untuk menyusulmu di sana. Ciumannya, pelukannya, dan kasih sayangnya yang pernah melindungiku kini hanya tinggal kenangan.

"Ibu, apakah ayah telah bersatu denganmu di sana?" Aku bertanya pelan, seolah berharap ada jawaban. Aku usap wajahku yang basah, berharap bisa merasakan kehadiranmu walau hanya dalam kenangan.

Aku, si Gadis ceria.

Aku dan Imajinasiku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang