𝓐𝓻𝓴𝓪𝓷𝓪 (𝓞𝓷 𝓖𝓸𝓲𝓷𝓰)

αrkαnα thє trαnsmígrαsí sєríєs 3

awal mula

Sore hari dengan semilir angin yang sangat menyejuk kan para pengunjung pantai pada sore hari ini, suara deburan air bagaikan musik penyejuk hati.

   Disertai suara ombak yang saling bersahutan dengan kicauan burung juga sunset yang sangat indah. orang orang yang berada disana sepertinya merasakan euphoria kebahagiaan yang sangat kental. Banyak sekali kaum muda mudi, hingga anak anak berada disana menikmati hari liburnya dihari sabtu sore ini.

  Suara deburan air yang kencang mengusik kegiatan para pengunjung yang sedang menikmati hari liburnya disore hari ini, seorang gadis dengan keadaan tak berdaya sedang terapung di air dengan keadaan tidak sadarkan diri.

  Para pengunjung pantai berbondong-bondong berlari kearah sumber suara. Salah satu pengunjung menghubungi ambulance agar gadis tersebut mendapatkan penanganan dengan segera.

Setelah menunggu selama lima belas menit terdengarlah suara sirine yang mendekat menghampiri tempat kejadian, seorang gadis tengah terkapar di pinggir pantai setelah di angkat oleh beberapa pengunjung pria.

  Dokter dan perawat yang bertugas didalam ambulance tersebut langsung bergerak cepat keluar untuk menangani pasien gawat darurat tersebut dengannmbawa sebuah brankar ambulance. Dokter tersebut mencoba melakukan pertolongan pertama pada gadis muda itu.

“ mohon maaf pasien akan dibawa kerumah sakit untuk di periksa lebih lanjut dengan alat medis yang lebih memadai, tolong hubungi keluarga korban untuk menyampaikan bahwa pasien akan dibawa kerumah sakit terdekat. “ ucap sang dokter pria tersebut

||

Suara mesin ekg yang mengisi ruangan serba putih tersebut, disana gadis dengan surai coklat panjang dengan iris coklat terang tengah menutup matanya dengan damai.

 
Pintu terbuka dengan kencang pria dengan snelli bewarna putih berlari menghampiri gadis yang sedang terbaring lemah tak berdaya dengan selang oksigen yang terpasang apik di hidungnya.

“ putri ayah, kenapa bisa jadi seperti ini, hm..” ucap pria tersebut yang bisa diyakini bahwa dia adalah seorang dokter dan ayah gadis yang terbaring lemah tersebut.

“sayang bangun yuk! Nanti kita pergi berlibur lagi dengan bunda” ucap ayah dengan air mata yang mengalir dari sudut pipi nya.

Jari lentik itu bergerak membuat sang ayah dengan tergesa gesa menekan tombol Nurse Call. Selang beberapa menit datanglah seorang dokter dengan satu perawat menghampiri ruang gadis tersebut

“permisi pak” ucap dokter tersebut dengan sopan

Ayah dari pasien itu mendongak lalu melipir ke pinggir mengizinkan dokter tersebut memeriksa sang putri.

“ dokter reno?” ucap sang dokter

Reno mendongak lalu tersenyum “ tolong periksa anak saya sean” ucap reno

Dokter yang bernama sean itu tersadar lalu mulai memeriksa pasien anak dari rekan dokternya.

Iris lentik itu mengerjap halus menyesuaikan sinar matahari yang masuk kedalam retina matanya, matanya menelisik ke sekitar ruangan lalu mata nya terhenti kearah pria dewasa dengan snelli dokter yang sangat ia kenal

“ Reno!” gumam gadis itu lirih

Reno yang sadar anak nya sudah sadar lalu mendekat kearah sang putri “ sayang ayah, cilla. mana yang sakit, hmm?” ucap reno

Mata cilla mulai mengeluarkan bulir airmata nya menatap Lelaki yang sangat ia cintai  tapi entah mengapa takdir kembali mempermainkannya dia tidak bisa memiliki pria ini lagi, sekarang dia adalah putri dari seorang reno jayasasana Lelaki yang sangat ia cintai.

“kenapa nangis? Ada yang sakit? Iya?” Tanya reno mendekap sang putri tangis cila semakin menjadi ketika berada dalam dekapan pria ini

Dia harus bagaimana sekarang berperilaku seperti seorang anak pada umumnya atau sebagai seorang wanita yang baru saja kembali dan mencoba mendapatkan cinta nya lagi?

αrkαnα thє trαnsmígrαsí sєríєs 3

Ayu akan menyelesaikan apa yang belum terselesaikan!!