Bab 8

103 13 0
                                    

"Kak, makasih ya udah ajak aku buat dateng ke acara Jeno. Aku seneng akhirnya bisa ketemu lagi sama dia, ketemu Bubu, ketemu om Jay." Ucap Haechan yang saat ini sudah berada di dalam mobil bersama Mark untuk pulang.

"Sama-sama, Chan. Tapi seneng gak ketemu aku juga?" Balas Mark dengan kekehan diakhir -seperti menggoda Haechan-

"Hahaha ya seneng lah, Kak. Masa gak seneng." Jawab Haechan dengan sedikit malu-malu.

"Ya udah kalau gitu pacaran yuk."

Haechan tersedak mendengar perkataan Mark yang tiba-tiba itu. Tidak pernah ada dalam bayangan Haechan bahwa ia akan ditembak oleh Mark di dalam mobil seperti ini setelah sekian lama tak bertemu.

Bahkan untuk membayangkan akan ditembak saja tidak pernah. Andai-andai Haechan hanya sampai pada di semoga ia akan segera bertemu dengan Mark, tidak peduli pertemuan itu baik atau buruk.

Lalu dirinya saat ini berada dalam kondisi di mana Mark yang secara tiba-tiba mengajak dirinya untuk berpacaran? Yang benar saja!

Tidak. Haechan tidak mungkin menolak, ia sangat mengagumi sosok yang ada di sampingnya ini. Namun Haechan terlalu terkejut untuk sekedar menjawab perkataan Mark.

"Kok diem aja, Chan?"

Mobil yang Mark kendarai harus berhenti karena lampu lalu lintas kembali berwarna merah. Lagu yang terdengar sangat mendukung suasan dalam mobil saat ini, bahkan Mark kini menatap Haechan cukup intens, membuat bulu kuduk Haechan berdiri seketika.

Tak pernah Haechan bayangkan akan semerinding ini saat ditatap oleh orang yang ia suka.

"Kamu gak lagi mabuk 'kan, Kak? Kamu sadar 'kan, Kak?"

"Aku sadar ini, masa dikatain mabuk."

"Ya lagian asbun banget sih."

Lampu kembali berwarna hijau, Mark alihkan pandangannya yang semula menatap Haechan, kini kembali menatap jalanan. Haechan sedikit bernafas lega saat itu.

"Aku gak ngulang dua kali ya, Chan. Aku tunggu jawaban kamu sampe nanti di depan rumah kamu."

Semakin dibuat berbedar jantung Haechan kala mendengar ucapan Mark.

♤♤♤

"Ekhem. Gimana nih, Chan?" Ucap Mark saat Haechan tengah melepas sabuk pengamannya."

"Kak, kamu serius gak sih? Apa cuma bercanda aja?"

"Kapan aku bercandain kamu sih, Chan? Aku serius kok ini."

"Ini terlalu tiba-tiba banget buat aku."

"Aku tau, tapi aku pikir sekarang saat yang tepat, jadi kenapa enggak 'kan?" Mark pun melepas sabuk pengamannya dan sedikit merubah posisi duduknya agar lebih nyaman menatap Haechan.

Mark ambil kedua tangan Haechan dan ia genggam cukup erat, ditatapnya pemuda manis di hadapannya ini.

"Chan... aku gak mau kayak dulu lagi yang cuma berani mendem perasaan ku dan berakhir nyesel karena kamu yang tiba-tiba pergi kayak waktu itu. Aku saat itu masih denial sama perasaan ku, tapi sekarang, sekarang aku udah yakin sama perasaan ku dan aku juga yakin kamu ngerasain hal yang sama kayak apa yang aku rasain."

"Kamu tau aku bukan orang yang romantis, bahkan tiap ada orang yang deketin aku selalu berakhir dengan terima penolakan dari aku. Tapi di sini, aku coba sebisa aku untuk yakinin kamu kalau cowo yang gak romantis ini bisa dapetin kamu."

Jujur saja saat ini Haechan ingin menangis. Ia pikir penantiannya untuk Mark akan berakhr sia-sia karena keduanya yang tidak pernah bertemu lagi.

Namun apa yang Haechan pikirkan ternyata salah. Justru apa yang sedang ia nantikan datang padanya, di hadapannya, dan menyatakan cinta padanya.

Haechan tarik tangannya dan ia peluk Mark dengan erat. "Aku gak mungkin nolak, Kak. Aku nunggu momen ini dari lama. Makasih, Kak, makasih."

Mark tersenyum lega dalam pelukan Haechan. Ia balas pelukan Haechan tak kalah erat dan ia bubuhkan kecupan pada pundak pemuda manis yang saat ini sudah resmi menjadi kekasihnya.

"Kalau diliat-liat, kita lucu juga ya bisa ketemu dan berakhir pacaran cuma karena kamu salah nomor buat nanyain risol mayo."

Haechan lepas pelukannya pada Mark dan tertawa. "Iya juga ya, Kak. Gak disangka-sangka kisah kita berawal dari risol mayo."

"Hahaha tapi kita harus berterima kasih sama risol mayo kalau gitu."

"Kocak deh, masa terima kasih sama risol mayo."

"Ya iya dong. 'Kan karena risol mayo kita jadi pacaran sekarang."

"Iya deh."

•••

End!

Yeay!! Sudah selesai kisah singkat MarkHyuck ini

Hehe aku sekalinya update langsung udah end aja ya... tapi memang cerita versi chat ini aku buat pendek, gak panjang seperti versi chat sebelumnya

Tapi semoga meskipun cerita ini pendek, bisa sedikit banyak menghibur kalian ya🤗

Terima kasih buat yang sudah mau luangin waktu untuk baca cerita ini sampai selesai dan nungguin aku update yang selalu bolong-bolong updatenya hehe😸

Thank you so much, all! See you di cerita aku yang lain👋🏻❤

Uploaded: 26-09-2024
-jaemjen127

[3] Chat [MARKHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang