DI BALIK KEDAMAIAN DESA

1 0 0
                                    












Di dalam hutan yang tersembunyi terdapat gua nan gelap gulita. Di dalam gua tersebut hanya diterangi oleh beberapa lentera untuk menerangi gua tersebut. Di luar gua tersebut terlihat seperti gua liar pada umumnya. Gua yang tampak berantakan dengan tanaman ilalang yang menumbuhi di sekitar gua itu. Di dalam gua, terdapat sosok pria yang berjalan ke arah meja yang di penuhi dengan berbagai macam benda magis.

"Aku harus menjalankan rencana ini secepat mungkin" ucap pria itu sembari melihat salah satu halaman di buku yang memiliki ornamen sihir.

Di desa ini mulai ramai dengan kicauan burung yang saling bersahut-sahutan. Menandakan sang fajar telah terbangun dari tidurnya. Para penduduk di desa ini pun mulai menjalani aktivitasnya seperti biasa. Termasuk aku yang sudah berada di meja makan bersama nenek. Kami berdua selalu sarapan bersama sebelum memulai aktivitas kami di pagi hari. Setelah menyelesaikan sarapan kami, kami pun pergi ke ruangan yang biasa kami gunakan untuk latihan. Baru saja beberapa menit belajar dengan nenek ada suara ketukan pintu dari pintu utama. Mendengar hal itu nenek pun segera menghentikan pembelajaran ini dan pergi ke arah pintu tersebut. Melihat hal itu, aku pun penasaran dan mengikuti nenek. Nenek pun membuka pintu tersebut dan ternyata yang datang adalah kepala desa dan... Kael. Aku terkejut melihat Kael ke rumah ini dan aku juga melihat wajah terkejutnya melihat diriku di rumah ini.

"Halo, ada yang bisa aku bantu pak kepala desa?" sapa nenekku "Halo nek. Maaf mengganggu waktunya di pagi hari. Kedatangan kami berdua, ingin meminjam salah satu buku nenek terkait ilmu sihir. Apakah nenek punya buku yang seperti itu?" tanya kepala desa "buku ilmu sihir? Ada. Kalian berdua masuklah terlebih dahulu. Anya siapkan jamuan untuk pak kepala desa dan juga ..." ucapnya yang terhenti karena ini pertama kalinya nenek bertemu dengan Kael. "Ah, aku lupa memperkenalkan pria ini padamu. Dia Kael, dia adalah penduduk baru di desa ini" jelas pak kepala desa sedangkan Kael menunduk hormat kepada nenek. "Ahhh, pantas saja aku baru pertama kali melihatnya. Ternyata penduduk baru! Kalo begitu silahkan masuk" ucap nenek

Akhirnya mereka berdua masuk dan aku pun mengambil beberapa Snack dan minuman untuk disajikan kepada pak kepala desa dan juga Kael. Sedangkan nenek pergi ke ruangan perpustakaan. Setelah menyajikan jamuan tersebut aku pun duduk bersama dengan pak kepala desa dan juga Kael.

"Ternyata kamu cucunya nenek Allea?" tanya Kael setelah menyeruput minuman yang ada di genggamannya "Benar. Aku Anya" jawabku memperkenalkan diri "salam kenal" ucapnya singkat "Sepertinya kalian sudah bertemu sebelumnya?" tanya kepala desa "Pertemuan yang tidak terduga lebih tepatnya pak kepala desa" jawabnya

Setelah beberapa lama, akhirnya nenek datang bersama dengan sebuah buku.

"Maaf membuat kalian menunggu lama. Aku agak kesusahan mencari buku ini" ucap nenek sembari memberikan buku tersebut kepada pak kepala desa "Terima kasih Nek" "Kalau boleh tahu, apa yang akan kalian perbuat dengan buku tersebut? Seingatku penduduk sini tidak ada yang bisa menggunakan ilmu sihir selain keluarga kami" "Buku ini akan digunakan oleh Kael. Dia memiliki bakat sihir tetapi dia belum bisa mengontrol sihir tersebut" "Ahhh, seperti itu rupanya. Jika berkenan, apakah aku bisa mengajari dirimu? Aku bisa mengajari hal dasar terkait ilmu sihir" "Terima kasih Nek atas tawaran nenek untuk menjadi mentorku. Jika seperti itu saya bersedia nek" ucapnya sopan "Kalo begitu, besok siang kamu datang ke rumah lagi ya. Akan aku ajari hal-hal dasar terkait ilmu sihir" "Baik Nek. Terima kasih banyak" "Kalo begitu kami pamit undur diri ya nek. Terima kasih atas jamuannya" "Sama-sama. Hati-hati di jalannya" "Baik nek" Ucap kepala desa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAHASIA BUNGA MALAM DI TAMAN ABADITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang