05.

1K 57 7
                                    

Link baca dan traktir author bab 4🔞💦 Karyakarsa.com/Penaselmi

Siang hari Baili Dongjun terbangun linglung ia kebingungan sesaat saat tahu ia sedang berada di sebuah tempat ternyaman dan tersantai dalam hidupnya.

Pohon besar di halaman samping sangat indah dan rindang meski hanya satu pohon tapi itu begitu dingin dan menyejukkan tubuh.

Keadaannya yang terbangun dengan posisi berbaring di atas batang pohon yang bengkok dan baru menyadari ada sebotol arak di dalam botol perselen putih yang biasa ia bawa kemana mana.

Seketika ia turun dari batang pohon dan melihat sekeliling dengan seksama.

"Aku...?.di rumah? Qiandong? Bagaimana mungkin?" Hati Baili Dongjun kebingungan sebab ia ingat sbelumnya bukan disana.

Lalu.. ini apa? Baili Dongjun tidak mengerti kenapa ia bisa berada disana. Namun.. ia sedikit menyunggingkan senyum walau itu hanya mimpi baginya ia akan tetap merasa senang.

Di sini ia bisa melewati hari hari menyedihkan dalam hidupnya selama beberapa hari lalu.

Dengan perlahan ia bergerak dan merasakan tidak ada rasa sakit apapun ditubuhya.

Tubuhnya seperti punya kekuatan dan tenaga dalamnya seperti kembali.
Dengan sedikit lambaian Baili Dongjun mengeluarkan tenaga dalamnya dan itu berhasil!

Daun daun yang berguguran terbang dan menjauh akibat sapuan tenaga dalam yang ia keluarkan.

Merasa senang ia mengambil botol arak kesayangannya dan meminum arak terbaik dalam hidupnya dengan wajah penuh kelegaan.

Rasa arak tujuh malam berbintang memang terbaik dan ia dapat merasakan semilir angin masuk ke tenggorokannya dengan rasa heroik.

Sesaat Baili Dongjun ingin melupakan segalanya. Sama seperti saat mencari arak mengpo pelupa ingatan ia juga ingin lupa tentang kejadian beberapa hari lalu.

Baili Dongjun melangkah berniat berkeliling menyusuri tempat lain.

Setelah masuk akademi Baili Dongjun jadi jarang pulang ke rumah dan kini ia sangat merindukan rumahnya.

"Benar,haruskah disini ada orang tua ku?" Gumam Baili Dongjun dengan rasa penasaran.

Dengan sedikit berlari Baili Dongjun masuk kedalam ruangan aula pertemuan.
Meski sepanjang jalan sepi tidak ada pelayan ataupun prajurit yang berjaga.

Tapi ternyata di aula pertemuan ada kakeknya juga ayah dan ibu.

Mereka bertiga menatapnya dengan senyuman hangat.

"Bocah nakal kau sudah kembali hm?" Baili Chengfeng menyambut Baili Dongjun seperti apa dengan Omelan dan gengsinya.

"Kakek? Ayah ibu?" Baili Dongjun berseru dengan air mata dan senyuman ia menghampiri mereka bertiga dengan perasaan kerinduan.

"Hiks aku sangat merindukan kalian hiks" Baili Luochen terkekeh ia tersenyum dan kemudian menengangkan cucu satu satunya itu dengan suara tenang.

"Cucuku jangan menangis nak" Baili Dongjun segera mengusap air matanya dengan kasar seperti anak kecil yang berusaha berhenti menangis agar tidak dimarahi.

"Aku.. sangat senang bertemu kalian lagi"lirih Baili Dongjun sebelum...

Braakk!

Uhukk

Uhukk

Uhukk

"Tidaaaakk!" Baili Dongjun berteriak histeris kala bayangan kebahagiaan kini berganti pada momen menyedihkan.

Ia terdorong jauh lalu melihat jika kakek,ayah dan ibunya terluka sangat parah dengan darah terus keluar dari mulut mereka.

Baili Dongjun sangat terpukul ia menangis dengan tidak terima.

Ilusi kebahagiaan yang baru saja ia dapatkan kini berganti dengan hal menakutkan.

Sangat ketakutan Baili Dongjun berteriak dengan putus asa.

"Tidaaaakkk!"

*****"*

"Itu hanya ilusi?" Baili Dongjun terbangun dengan teriakan. Ia menyeka air mata di pipinya yang merembes keluar.

Sulit mengatur pernafasan pada awalnya tapi ia berusaha untuk tenang.

"Aku tahu itu mimpi atau ilusi,tapi.. alangkah baiknya jika aku terjebak disana dengan kebahagiaan..." Baili Dongjun tahu mimpi atau ilusi itu tidak nyata hanya berupa keegoisan saja untuk tidak menerima kenyataan yang pahit

Namun ia lebih memilih berada dalam lubang ilusi daripada berada di kamar terkutuk itu.

Kamar yang menjadi saksi bisu dirinya dinodai degan begitu hina oleh Ye Dingzhi.

"Ye Dingzhi kala dulu dimasa lalu aku ingin melihatmu tetap hidup tapi kini aku.. sangat ingin membunuh mu hingga hancur" Baili Dongjun bertekad untuk segera sembuh dan mendapatkan kembali kebebasannya.

Ia adalah seekor naga yang terbang dilangit bukan seekor burung yang terjebak di dalam sangkar putih nan dingin.

"Ye Dingzhi aku sangat ingin membunuhmu"

*****
Halo?..
Subscribe YouTube aku: selmiawalia
Traktir lewat : Karyakarsa.com/Penaselmi
Fizzo Novel: Penaselmi
Follow FB: Jiarmakim Selmi
Follow Ig: selmijiarma
Tik tok: selmijiarma

ALUR YANG BERBEDA🔞 [YeBai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang