Bagian 8

6 2 0
                                    

Disclaimer! Seluruh latar tempat, waktu, sejarah, dan kejadian adalah fiksi.

Perjamuan pagi sudah selesai. Semua anggota keluarga kembali pada kegiatan masing-masing. Begitu pula kedua istri Putra Mahkota yang saat ini sedang melihat para penari berlatih untuk perayan besok.

Soonyoung mengikuti mengikuti mereka setelah memgantongi izin untuk ikut melihat penari-penari itu. Hitung-hitung sembari mengenal istana.

Mereka sampai di arena pertunjukan besok. Para penari sudah siap ditempatnya untuk menyempurnakan penampilan mereka. Putri Jisoo dan Putri Jeonghan memang tidak salah mencari penari-penari hebat.

Mereka menari dengan indah. Gerakan mereka luwes dan lembut. Gerakan mereka selaras dengan ketukan alat musik. Soonyoung tentu saja senang melihat mereka menari. Ia juga penari di dunianya.

"Soonyoung tertarik untuk ikut menari?"

Putri Jisoo bertanya pada Soonyoung secara tiba-tiba karena melihat mata Soonyoung yang seakan berbinar melihat penari itu menari.

"Ah? Aku memang tertarik dengan seni musik dan tari kak. Tapi jika dibandinhkan dengan mereka sepertinya akan jauh sekali. Lagi-pun acaranya besok kan?"

"Soonyoung-ie tak apa jika kau tertarik. Ikuti gerakan mereka saja. Ibumu penari yang hebat, kakak yakin kau juga pasti mahir"

Kali ini Putri Jeonghan meyakinkan Soonyoung untuk mencoba.

"Tapi...", "tak apa Soonyoung, coba saja"

Putri Jeonghan memanggil pelatih para penari, membisikkan sesuatu yang ditanggapi dengan senyuman oleh sang pelatih.

"Nona Soonyoung? Ayo ikut bersamaku akan aku ajarkan gerakannya padamu"

Soonyoung diajari gerakan tarian secara perlahan. Putri Jeonghan dan Putri Jisoo menyaksikan Soonyoung diajari dengan senyuman yang terlukis di wajah keduanya. Senang rasanya melihat Soonyoung sudah bisa melakukan apa yang dia suka lagi setelah kejadian itu.

Soonyoung yang memang seorang penari dapat menarikan tariannya dengan indah dan lembut. Cantik sekali, auranya terpancar pagi itu. Sinar matahari pagi yang lembut menyinari wajah Soonyounh yang cantik. Ia menari di bawah sinar mentari pagi. Gerakannya yang cantik dan kemampuannya untuk dapat cepat menghafal gerakannya tentunua disambut senyuman bangga.

"Tuan Putri, sepertinya Nona Soonyoung tidak perlu diajarkan lagi. Hanya dengan melihat para penari saja dia sudah hafal dan menarikannya dengan indah. Sepertinya ia cocok untuk menjadi penari yang aku cari untuk penampilan ini"

"Eh memang apa yang kurang lagi dari kelompok tari milikmu Pak Han?", Putri Jisoo sedikit terkejut mendengar bahwa masih ada yang harus dilengkapi untuk penampilan esok hari.

"Sebenarnya saya mencari penari utama. Saya tentu sudah siapkan orangnya tapi saya rasa dia belum bisa menghayati peran tariannya dengan baik. Dia juga meminta aku untuk mencari orang lain dan jika tidak ada dialah yang tetap akan maju. Tapi karena ini adalah penampilan untuk kerajaan, tentu sudah tugasku untuk mencari penari terbaik. Untungnya saya dipertemukan dengan Nona Soonyoung. Saya rasa dia orang yang cocok"

"Bagaimana Putri Jeonghan?"

"Ye? Ah tentu saja aku setuju. Tak apa, aku rasa Soonyung juga senang dengan tariannya"

"Iya aku juga berpikir begitu. Tapi omong-omong kau tidak apa Putri Jeonghan? Wajahmu agak pucat"

"Ah aku tak apa Putri Jisoo", "kau yakin?", "tentu saja"

Keputusan mereka untuk mengikutseratakan Soonyoung pada penampilan tari sepertinya akan berakhir baik. Keputusan ini juga bagus untuk mengenalkan Soonyoung sebagai adik dari istri Putra Mahkota pada kolega istana.

The ThroneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang