Bagian 9

7 2 0
                                    

Disclaimer! Seluruh latar tempat, waktu, sejarah, dan kejadian adalah fiksi.

"Salam tuan? Anda memanggil saya?"

"Duduk. Aku butuh jawaban mu atas pertanyaan ku di surat itu"

"Mengenai ramalan itu.......

Perkiraan ku mengatakan ramalan itu merujuk pada orang yang baru datang. Orang ini memang tidak tau apapun tapi dia ditakdirkan untuk mengatur semuanya agar berjalan sebagaimana takdir berseru"

"Maksudmu dia akan menghalangi aku?"

"Kurang lebih begitu tuan. Takdirnya datang untuk melancarkan semua sesuai dengan jalan dewa"

"Hm. Siapa yang peduli. Takdir tidak akan bisa menghentikan kami. Tidak terkecuali dewa"

"Tuan. Tanpa mengurangi rasa hormat saya, saya sarankan untuk menunggu hingga waktu yang tepat. Dewa dan takdir tidak bisa dilawan Tuan"

"Kau tidak berhak menilaiku tidak mampu. Pergi! Aku akan memanggilmu lagi lain kali"

"Baik Tuan. Saya permisi..."








"Tunggu....






"Jaga mulut mu lain kali. Atau kau akan berakhir seperti shamman itu"






......

"Ahgassi anda bangun lebih awal"

"Hyerim-ah aku sangat gugup saat ini. Astaga aku takut!!!"

"Ahgassi gerakan anda sudah sempurna. Tenang sedikit dan makan manisan ini tidak akan membuat kemampuan anda hilang"

"Tapi aku gugup sampai ingin menangisss. Aku akan menari di depan raja. Oh astaga DI DEPAN RAJA HYERIMIEE"

Hari masih pagi tapi ruangan Soonyoung sudah ribut sekali. Seperti yang dia katakan, dia khawatir mengecewakan dan gagal di depan raja. Dia bahkan bangun sebelum matahari terbit karna gugup jadi tidurnya tidak begitu nyenyak. Soonyoung bangun dengan sedikit termenung lalu kemudian berdiri untuk berlatih. Dia bahkan belum bersih-bersih.

Acara masih malam nanti. Soonyoung masih memiliki waktu untuk berlatih dan bersiap-siap hingga malam nanti. Oh bahkan dia lupa meminta izin untuk pergi ke kota bersama Hyerim pada kakak-kakak nya.

"Hyerim-a bagaimana?? Bagaimana kalau aku jatuh? Bagaimana kalau aku gagal? Bagaimana jika kakak kecewa dan raja tidak suka?" Rengekan kecil keluar dari Soonyoung.

"Ahgassi tenang. Semua akan baik-baik saja. Raja bukan orang yang pemarah, beliau sangat baik dan bijak. Sebaiknya ahgassi bersih-bersih dulu lalu makn kudapan pagi anda. Setelah itu anda bisa berlatih, aku akan menemani ahgassi latihan. Jika ada yang salah atau aneh akan aku koreksi. Bagaimana?"

"Ahh kau benar. Baiklah aku akan mandi dulu. Tolong siapkan teh nya. Oke?"

"Eh... oke?"

"Ah maksudnya... eeee maksudnya... ah pokoknya siapkan teh nya. Terima kasih ya Hyerimie"

....

"Bagus sekali Ahgassi. Tarian anda sempurna. Tidak perlu ada yang dikhawatirkan lagi"

"Benarkah?"

"hum. Yang melihat anda nanti pasti akan terkesan"

"Begitukah? Syukurlah kalau begitu. Tidurku sampai kurang nyenyak karna aku gugup"

Sesuai janji Hyerim tadi, dia benar-benar menemani soonyoung berlatih untuj penampilan malam ini. Mereka berlatih di salah satu gazebo di tengah danau. Sengaja untuk berlatih di luar ruangan, sembari merasakan hangat matahari pagi dan berjalan-jalan mengenal istana lebih lagi.

The ThroneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang