second married [jaemren]

003: MALAM YANG KELAM

|SECOND MARRIED|

Pagi pagi buta mansion Na sudah sangat ribut saja karena hyera terus menerus menolak untuk sarapan

"Non hyera ayo dong sarapan dulu, bibi takut dimarahin tuan non"bibi kang terus membujuk nyerah yang bersembunyi di balik sofa yang lebih besar dari tubuhnya

"enggaaaa"teriaknya, bibi kang sebenarnya sudah frustasi tapi jika membiarkan begitu saja bisa bisa dia di pecat

"berisik banget masih pagi juga"minju turun dengan omelan nya membuat hyera berlari ke arahnya dan memeluk kakinya

"Bunda ela tidaa mau salapan"ucapnya mengadu pada sangat bunda, namun alih alih mendapatkan pembelaan hyera malah di anggap seolah tak ada oleh sang bunda

"Bibi bilang pada jaemin aku tak akan pulang" minju melenggang pergi mengacuhkan hyera yang sudah berkaca kaca

"Non hyera sarapan dulu ya, nanti ayah marah lohh" ucap bibi kang berjongkok dan membenarkan rambut hyera yang sedikit berantakan

Kali ini hyera tak memberontak lagi seperti tadi, ia hanya menurut dengan terus menatap kosong ke depan

"Bibi hyera sudah makan?" jaemin baru saja turun dan langsung menghampiri putri kecilnya itu

"Kenapa sayang?" jaemin mendekat dan menangkup pipi chubby itu

"bunda ga cayang cama ela" kini tak bisa di bendung lagi bulir bulir bening itu

"Engga sayang, bunda sayang kok sama hyera" entah sampai kapan jaemin harus berbohong pada putri nya ini

"Papahh..... Huaaaaa" hyera memeluk erat jaemin membuat jas jaemin sedikit basah karena air matanya

"Udh jangan nangis dong" jaemin mengelus ngelus pucuk kepala sang anak penuh kasih sayang

"Katanya nanti grandma mau ngajak hyera ke taman loh" ucapan jaemin itu membuat hyera mendongak dengan air mata yang masih mengalir

"Benelan?"

"Iyaa, makanya jangan sedih lagi dong" jaemin mengusap sisa air mata di pipi chubby putri kecilnya dan tersenyum membuat hyera ikut tersenyum

Di sebuah rumah sederhana terlihat renjun yang sedang memasak sarapan dengan sangat telaten nya

"Aku harus bangunin Guanlin dulu" ia mulai beranjak untuk membangunkan suaminya itu

Sampailah di kamar dengan pintu bercat putih, kamar milik Guanlin sang suami

Tok! Tok!

Renjun perlahan masuk ke kamar itu, dan ia bisa melihat gundukan selimut yang pasti adalah Guanlin

Renjun menggoyang goyangkan gundukan itu membuat sang empu menggeliat tapi tak kunjung bangun, renjun kembali menggoyangkan gundukan itu dan disitulah Guanlin terbangun dengan wajah penuh kekesalannya

"Ganggu banget lo bangsat!" Guanlin memutar bola matanya malas

"Guanlin ini sudah pagi, ayo bangun" renjun mulai menggerakkan tangannya