cape banget!.

127 19 3
                                    

gista memasuki mobil dan melihat kesamping,dimana raden yang tengah memejamkan matanya erat.

dirinya sedikit mendekatkan ke arah raden,lagi' air matanya meluncur dengan deras saat melihat wajah raden yang begitu puucaaattt.

gista mengelus rambut raden,kejadian tadi membuatnya trauma seketika,dimana ia harus melihat raden yang tengah kesakitan hebat itu ditambah darah mimisan yang begitu banyak.

"jangan tinggalin aku ya"lirihnya menatap ke arah raden.

"kamu yang kuat ya demi aku"lanjutnya.

tiba' raden membuka kedua matanya dengan tatapan teduhnya itu melihat gista yang kini tengah tersenyum ke arahnya.

"gista"lirih raden seperti bisikan.

"kamu tidur aja ya,biar aku yang bawa mobil"lembut gista mengelus pipi raden,dan menahan air matanya supaya tak jatuh.

"m--mual"raden merasakan bahwa perutnya bergejolak ingin memuntahkan semua isi perutnya.

gista dengan sigap mengambil kantong kresek yang berada di dashboard mobil dan memegangi kantong kresek tersebut.

raden segera memuntahkan semua isi perutnya,dengan gista setia memijat leher belakang raden,lagi' gista tak kuasa menahan air matanya.

"gimana udah lega?"tanya gista.raden mengangguk.lemah.

"sekarang kamu tidur ya".

"m--maaf".

"no!!kamu gaperlu ngomong gitu".

"b--baju kamu k-kena darah a--aku".

"gpp sayang".gista mengambil selimut yang berada di jok belakang mobil,dan segera menyelimuti tubuh raden.

***********

/kost wanita.

gista merebahkan tubuh raden di sofa yang berada di kost tersebut.

"kamu istirahat dulu ya"lembut gista.

"aku m-mau p-pulang"lirihnya.

"aku ga ijinin,kamu lagi kambuh sayang".

"k--kasian a-afan di-dirumah s-sendirian".

"ada bibi dirumah sayang,udah ya jangan ngeyel pengen pulang,kamu tidur disini dulu".jawab gista cepat.

raden hanya mengangguk lemah,lagipula saat ini badanya sangat begitu lemas dan rasa sakit masih terasa.

"aku mau buatin kamu teh dulu ya".raden membalas dengan gelengan lemas.

"g--gausa".

"k--kamu temenin aku disini aja ya".pinta raden lemas menatap teduh kearah gista.

gista mengangguk,lalu duduk menyamakan sofa itu dan tangannya beralih mengelus rambut lepek raden karena keringat dingin membanjirinya.

"kamu tau ga sih,tadi aku bener' panik banget waktu kamu lagi kambuh"celetuk gista menatap ke arah raden.

"baru kali ini,aku ngeliat kamu kambuh,karena setiap kamu kambuh aku gaada di samping kamu".

"jujur aku takut banget sayang!"air mata gista kembali.luruh dan ini sangat deras.

tangan raden beralih menghapus air mata gista"m-maaf".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I WILL STAY BESIDE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang