Chapter 05

19 1 0
                                    


















"AHHHHHHH! PENYUSUP!!"

Erika spontan meneriakkan kata-kata itu sekuat tenaganya, setengah berharap akan ada seseorang di lorong depan kamarnya yang mendengarkan teriakannya saat itu, namun Clavis malah tersenyum ke arahnya.

"Oh, itu reaksi yang bagus! atau mungkin nada AHHHHH yang lebih bagus lagi bisa kau lakukan, yang bisa membuatku lebih bersemangat."

"...Ughーkau serius?"

"Tentu saja! Aku sangat menyukainya. Silakan, berteriaklah sepuasmu."

Aku tidak ingin mempercayainya, tapi... kau memang terlihat sangat senang sekarang!

Erika menatap Clavis antara tidak percaya dan setengah kesal. "Dengar, aku sudah mengunci pintu rumahku sebelum aku pergi mandi. Tapi kauーbagaimana kau bisa masuk ke dalam rumahku??"

"Haha! Membuka kunci itu adalah keahlianku, kau tahu? Tidak ada kunci yang tidak bisa aku buka."

"Itu... itu bukan sesuatu yang bisa di banggakan sama sekali. Dan itu juga bukan sesuatu yang di lakukan seorang gentleman!"

"Hmm, kurasa kau benar. Biasanya aku tidak akan masuk ke rumah orang, apalagi penghuninya hanya ada seorang wanita seperti ini. Tapi terkadang keadaan mengharuskanku melakukannya. Dan aku rasa aku juga tidak akan menjadi seorang gentleman jika mengabaikan wanitanya yang sedang kesakitan." Clavis bersandar di sofa, sambil menyilangkan satu lututnya di atas lutut lainnya dan dia tidak terlihat bersalah sedikit pun karena telah masuk ke rumah Erika begitu saja. "Terlepas dari apa yang kau pikirkan sekarang, sebenarnya aku mengkhawatirkanmu."

"Benarkah...?"

"Ya, benar. Aku sudah menunjukkan padamu sesuatu yang agak mengerikan di taman tadi sore. Aku khawatir kau akan menangis, hingga membuat tertekan dan sulit untuk tidur, dan itu semua salahku. Jadi disinilah aku."

Kau mengatakannya seperti itu, dan juga...

Suara Clavis terdengar hangat dan penuh simpati, namun tatapannya tampak cerah dan ramah seperti biasanya. Senyumannya juga seakan memberitahukan pada Erika bahwa dia benar-benar penuh dengan rasa simpati. Dan setelah menghabiskan hampir sepanjang hari ini bersamanya lagi, Erika hanya bisa berasumsi jika Clavis mungkin memang punya motif lain saat ini.

"Haha! Berhentilah menatapku dengan curiga seperti itu. Aku sudah mencoba memikirkan permintaan maaf seperti apa yang bisa membuatmu berakhir dengan bahagia." Clavis tertawa saat melihat Erika yang menatapnya tajam.

Erika membalas sengit. "Terima kasih, tapi aku tidak butuh permintaan maaf, dan aku juga tidak butuh kau yang berusaha untuk membuatku bahagia."

"Hmm... aku tidak menyangka kau akan begitu bersemangat menjawabnya, tapi aku senang sekarang kita sudah membuat kesepakatan. Bagaimana menurutmu tentang ide mengadakan breakfast party dengan handsome beast sepertiku ini setiap pagi?"

"Breakfast party apa maksudmu? Ide macam apa lagi itu? Clavis, aku bahkan sudah cukup dengan satu kesepakatan saja denganmu. Aku tidakー"

"Hebat! Aku tahu kau akan menyukai rencana itu. Aku tidak bisa membayangkan ada seorang wanita yang akan sangat menyukai semua ide yang kusarankan padanya, sungguh."

Aku mulai berpikir kenapa aku perlu repot-repot menjawab semua pertanyaanmu, padahal kau jelas-jelas sedang mengobrol dengan versi diriku yang lain, yang ada di kepalamu itu...

Tapi Erika sangat yakin jika Clavis pasti punya alasan tertentu dengan membuat rencana agar mereka bisa sarapan bersama, dan Clavis menyengir ke arah Erika saat gadis itu mengamatinya dengan ragu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IKEMEN PRINCE: BEAUTY AND HER BEAST-FORBIDDEN LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang