Gentar bosan, sangat bosan, tiduran di rumah sakit sangat membosankan, kek, kan enak habis selesai SMK kek kuliah ato kerja yakan, ini.
Bobok cantik di rumah sakit karena sakit, emang sih sakit jantung, tapi yaaa, begitu lah.
Kepengen gitu bisa keluar bareng sopan si dedek baik berwibawa itu tapi dianya sibuk juga, katanya sih nggak kuliah, tapi gentar agak kepo kalo nggak kuliah kenapa sopan sibuk banget, kemungkinan besar kerja tapi kerja apaan dah?
Melihat kearah handphone nya, sang adik lama banget onlinenya, gabut banget hampa ini.
Plis deh lu kerjaannya apasih dedek???, kok sibuk amat, mama bapak keknya nggak sesibuk- eh, bapak sibuk deh.
Tapi kan kek, sebelum lulus pun, selalu ngilang banyak kerjaan, perasaan waktu masa-masa sebelum lulus SMK memang sibuk, tapi nggak sesibuk itu deh.
Apalagi sopan bukan gentar, sopan rajinnya minta ampun, malah dianya sering ngilang, padahal kalo gentar kali masa mau kelulusan stay dikamar mulu karna pusing, emang sih dianya pintar, tapi banyak yang lebih pintar.
"Gentar? Sayang, nanti sore ya kita berangkat kerumah" ucap sang ibu yang masuk ke kamar khusus gentar, iya lah boss, orkay ini, tinggal keluarkan merah merah dan boom, kamar khusus yang boleh gentar obrak abrik.
"Mak, ni sopan ngapain dah, sibuk bet"
"Kan dah dibilang sopan kerja nerusin bapak ndu, kam tungkik kah apa?, ngganggu mood mak kau aja"
"Santai boss, sibuk mulu dedek gua"
"Makanya jan sakit, kenak kau kan"
"Dari mama siapa hayo?"
Sang ibu langsung terdiam, emang sih dari nenek gentar dari sisi ibu, jadi ya...., mau gimana.
Tapi jujur mood nggak baik, kek bakal terjadi hal buruk tapi apaan gitu, nggak jelas.
........................................
"Gentar hari ini pulang?, kalo begitu bawa mobil ke rumah sakit, antar anak dan istri saya ke rumah dengan segera" sang ayah selesai menelpon salah satu bawahannya, memastikan sang anak dan istri tercinta pulang dengan selamat.
"Sopan, aku tau kau disana" ucapnya tanpa membalikan tubuh, ia tau putranya satu itu sedang menguping.
"Ayah, kenapa akhir-akhir ini ayah terlihat... Serius, maksud ku ayah memang selalu serius, tapi kali ini.., beda"
"..., bukan urusan mu, sebentar lagi kamu akan pergi bersama yang lain bukan?, pergilah dan bersiap, jangan membuang-buang waktu mu, waktu ialah emas yang harus dijaga, jangan sia-siakan."
Inilah yang sopan malas, selalu tertutup, tidak seperti ibu dan gentar yang selalu terbuka..., well, itulah gen yang sopan dapatkan, bukan?
Tadi sopan hanya lewat saja, tetapi mendengar sang ayah yang tumben sekali... Tampak khawatir, ya sopan ikutan khawatir, tidak biasanya sang ayah khawatir, lebih tepatnya menunjukan sikap khawatir.
Akhirnya sopan pergi, malas berhadapan dengan sang ayah, bagaimana sih sang ibu bisa menikat hatinya?, aneh.
"SOP!" Dari kejauhan tampak lelaki bermata Jingga, dan satu lagi biru, oh, blaze dan taufan, rekan kerjanya.
"Mau berangkat nih, dah bersiap kan?"
"Tentu sudah, tapi jikalau boleh, apakah anda ingin membantu hamba mengangkat beberapa persediaan untuk tim kita pergi nanti, sepertinya hamba tak akan sanggup"
"Aman sop, nggak masalah kok" ucap taufan senang, toh buat persediaan mereka semua kan.
Misi kali ini sih kurang jelas, tapi ya apa boleh buat, ikut aja apa kata ketua.
.................,.....,...,...........
"Lu yakin? Nggak papa ni?" Sesosok pria berbicara dari bayang-bayangan, mencoba mencari kepastian.
"Nggak kok, santai, lagian ini bakal seru sih, kepengen rawat bocil, awww, jadi ingat waktu kalian kecil, imut imut"
"Untuk pengingat kita cuman beda setahun ya"
"Tetap aja kalian itu dedek manis kiyowo nan tampan tapi lebih tampanan aku"
"Diam kah frost, ribut sekali kau kek anj"
"Jahatnya mulut adek ku satu ini, yasudahlah, sup, sudah siap dalam posisi kan?"
"Sudah, tinggal kasih perintah"
"Bagus, permainan akan dimulai"
Telpon dimatikan, menunjukan glacier yang sedari tadi menjadi pendengar sahaja diantara kedua saudaranya.
"Kapan aku bisa pulang?, ngawasi mereka buat beberapa hari doang bosan...., kalo ku tinggal aman nggak?"
Lihat lah, saking malasnya berencana untuk kabur, ayang siapa sih ini?
........................
"NGGAK MAU YA NGGAK MAU!"
"LO JAN JADI KURANG AJAR YA!!"
"IDIH, SIAPA LO, POKOKNYA NGGAK MAU!"
"GUA YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS LO SELAMA BEBERAPA HARI YA KOCAK!"
Nampak ais dan hali betengkar soal... Makanan, ais itu picky eater jadi normal dimarahi oleh hali.
Lagian kenapa juga bibi nya ais dapat panggilan kerja secara tiba-tiba, meninggalkan duo bokek dirumah dah.
"Ais, makan ya makan, nanti lapar ngerengek kau sama ku, bibi pergi tiga hari loh!"
"Yaudah, bibi juga dah sedian indomie di tas ku kok!, aku bisa masak mie pake telor dadar kalo mau"
Halilintar udah capek, bomat lah kalo ais mari kelaparan, malas urus.
Andai saja tempat kerja bibinya nggak manggil, pasti dah selesai ni masalah, kerja opo iki sampe harus pergi berapa hari, nggak seru.
