THREE

2.7K 86 0
                                    

"Ke tempat lain? Enggak. Aku mau ke rumah Oma aja kak." Astaga, Seline gugup sekali. Apalagi dengan posisi Arga yang tidak berubah sama sekali. Ingin mendorong Arga, namun Seline tidak mempunyai nyali.

Arga sedikit mendekatkan lagi dirinya pada Seline. Membuat tubuh mereka semakin menempel. "Lo nolak tawaran gue?"

Seline semakin panik. Gawat! Sepertinya Arga tersinggung. Seline mulai mencari cari jawaban yang tepat untuk menjawab pertanyaan Arga. Eh? tapi memang Arga yang menawarkan untuk ke rumah Oma atau ke tempat lain kan?

"Kan kak Arga tadi nawarin aku ke rumah Oma atau ke tempat lain kan? Ya—yaudah aku pilih ke rumah Oma. Bukan berarti aku nolak tawaran Kakak."

Arga menjauhkan tubuhnya. Seline menghela nafas lega. Rasanya dia butuh menghirup oksigen lebih banyak.

"Santai aja kali. Nggak usah panik gitu jawab nya."

"Nggak usah kepedean. Siapa juga yang mau bawa lo ke tempat lain? Nggak sudi."

Arga segera melajukan mobilnya.

—————

"Omaaaaa" Seline memeluk Oma nya—Nadine yang sedang duduk di teras depan rumah yang menunggu kedatangannya dengan erat dan langsung dibalas oleh wanita tua itu.

Nadine memperbaiki letak kacamata nya. Faktor usia membuat pandangannya untuk melihat cucu perempuan satu satunya ini buram, tidak jelas.

Namun tetap saja sudah memperbaiki letak kacamata nya, matanya tetap saja buram karena matanya langsung berkaca kaca saat melihat Seline.

Seline mengurai pelukannya. Melihat Nadine yang menangis, Seline segera menghapus air mata nya. "Aaaa Oma jangan nangis."

"Oma seneng sayang. Kita bisa berkumpul lagi seperti dulu."

"Ayo Sayang masuk. Kita temuin Opa." Nadine menggandeng Seline memasuki kediamannya.

Seline yang melihat Adrian segera memeluknya dari belakang. "Opaaa. Seline kangen."

Adrian tersenyum hangat. Cucu perempuan nya sudah tumbuh menjadi perempuan yang cantik.

"Seline, Gimana kabarmu nak?"

Seline mencium kedua pipi Adrian. "Aku selalu baik opaa."

Hati Nadine menghangat melihat keduanya. Semoga keluarga nya dijauhkan dari masalah masalah yang akan menghancurkan keluarga nya yang sudah ia ciptakan dengan semanis mungkin.

Mereka akhirnya saling melepas rindu satu sama lain.

"Oh iya. Tadi kamu kesini sama siapa? Dianter sopir?" Tanya Nadine.

"Sama kak Arga."

Nadine terdiam mendengarnya. Seline yang melihat keterdiaman Oma nya lantas bertanya. "Kenapa Oma?"

Nadine menggeleng lalu tersenyum. "Terus Arga nya kemana? Dia anterin kamu sampe sini kan?"

Nadine khawatir saat mendengar jawaban dari Seline yang mengatakan bahwa dia kemari bersama Arga. Nadine sangat tahu pasti dengan kepribadian cucu pertamanya itu. Arga bukan tipikal orang yang mau menurut jika disuruh. Apalagi dengan mengantarkan Seline yang bisa dikatakan bahwa dia orang asing bagi Arga walaupun mereka tetap keluarga.

"Iya, kak Arga anterin aku sampe sini kok Oma. Tapi aku kira kak Arga mau mampir kesini juga, ternyata dia langsung pergi gitu aja. Aku juga ga nanya sih dia mau kemana. Emang kenapa Oma?"

ARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang