[BL] Break-up [END]

Chapter 40

Suara di ujung telepon berhenti sejenak, lalu memanggilnya dengan agak ragu, "Tang Yi?"

Kalimat Tang Yi sebelumnya telah menguras hampir seluruh tenaganya. Ia melepaskan ponselnya, membiarkannya terlepas dari telapak tangannya.

Ketika Zhou Hao menerima telepon, dia sudah tiba di Kota T dan sedang makan malam dengan orang-orang dari Biro Kota T. Dia meneriakkan nama Tang Yi beberapa kali dan tidak ada suara di seberang sana. Dia kembali ke meja dan tidak dapat menahan rasa khawatir, jadi dia akhirnya menemukan alasan untuk pergi terlebih dahulu.

Tidak ada seorang pun di apartemen Tang Yi. Zhou Hao mengetuk beberapa kali dan mendengar suara anjing menggonggong. Dia kembali ke kantor dan akhirnya menemukan Tang Yi di kantor manajer umum yang gelap.

Tang Yi mengenakan kemeja dan jas gelap, duduk tak bergerak di kursi bosnya yang lebar. Jika bukan karena telepon genggam yang berdengung di lantai yang menyala, Zhou Hao mungkin telah lewat tanpa memperhatikannya. Dia menyalakan lampu, dan saat lampu menyala, Tang Yi mengerutkan kening dan menutup matanya, tetapi kemudian mempertahankan postur sebelumnya, hanya menatap meja di depannya dengan serius.

Setelah setengah jam keduanya berkonfrontasi tanpa suara, Tang Yi mengikutinya turun ke bawah. Zhou Hao bersikeras untuk mengantarnya pulang, dan Tang Yi terdiam sejenak sebelum akhirnya menurutinya.

Mobil itu melaju sangat pelan, lampu neon dan lampu jalan di kedua sisi jalan perlahan memudar, indikasi visual yang jelas bahwa mereka sedang dalam perjalanan pulang.

Zhou Hao akhirnya berbicara lebih dulu. Dia menatap Tang Yi melalui kaca spion dan berkata dengan suara rendah, “Maafkan aku.”

Tang Yi tampaknya telah kembali sadar pada saat ini, dan secara mengejutkan tersenyum ringan, “Tidak apa-apa.”

Keduanya tidak berbicara apa-apa untuk beberapa saat. Kemudian Tang Yi menunjuk ke sebuah bar yang tidak jauh dari apartemennya dan berkata, "Berhenti saja di sana, terima kasih."

Bar itu sepi. Tang Yi dengan santai mencari tempat duduk dan mengangkat tangannya untuk memanggil pelayan. Zhou Hao mengikutinya dengan khawatir, dan melihat Tang Yi memesan bir dan minuman ringan.

Minuman itu diberikan kepada Zhou Hao, dan Tang Yi membuka kaleng bir itu dengan wajah cemberut. Baru setelah meneguk dua teguk berturut-turut, dia menghela napas dalam-dalam dan berkata, “Ada beberapa hal yang seharusnya tidak kukatakan terlalu dini. Tuan Zhou, kita tidak cocok. Kita tidak cocok menjadi kekasih, dan kita tidak cocok menjadi teman.”

Zhou Hao terdiam sejenak lalu bertanya kepadanya, “Mengapa kamu berkata seperti itu?” Dia teringat dengan panggilan telepon Tang Yi dan ragu-ragu, “Apakah karena masalah perusahaan?”

Pupil mata Tang Yi sedikit mengecil dan dia tidak menjawab.

“Masalah perusahaan adalah rencana ayahku. Tentu saja, aku tidak bermaksud untuk memaafkan diriku sendiri. Aku juga menyetujui akuisisi anak perusahaan ini.” Zhou Hao menatapnya dan mengetukkan jarinya dengan ringan di atas meja, “Tang Yi, menjalankan perusahaan bukanlah menjalankan toko suami-istri. Perasaan bukanlah kriteria yang perlu dipertimbangkan ketika kamu melakukan sesuatu. Jika kamu suka mengelola sesuatu, ada banyak posisi yang cocok di bawahku. Penghasilan dan statusmu di masa depan tidak akan lebih rendah dari sekarang, belum lagi levelmu.”

Dia berhenti sejenak, lalu berkata, “Setelah kita mengonfirmasi hubungan kita, kamu juga akan memiliki sejumlah harta milikku yang bisa kamu gunakan.”

Tang Yi terdiam sejenak, dan ketika Zhou Hao selesai berbicara, dia tiba-tiba ingin tertawa kecil. Dia bahkan tidak tahu harus mulai dari mana untuk sesaat. Setelah beberapa saat dia menggelengkan kepalanya tanpa berkata apa-apa dan mencibir, “Jadi aku harus berterima kasih padamu, bukan? Jika Tuan Zhou ingin membeli perusahaan, dia bisa datang dan bernegosiasi dengan semua pihak. Apakah negosiasi berhasil atau tidak tergantung pada ketulusan. Apa, kamu ingin kembali padaku setelah kamu melakukan trik kotor di belakangku?”