⋆✮30 : Hope

61 9 3
                                    

Untuk pengalaman membaca yang lebih baik, prolog dan cast telah diperbarui.
Kalian bisa kembali ke awal chapter dan membacanya, terima kasih <3

Special long chapter for today.
Hope you enjoy reading this story ♡

••

Adi dan Asha kini saling terdiam. Mereka telah usai membaca diary yang ditulis oleh sang ibu, keduanya kini saling bertatapan.

"Maafkan aku" Ucap Asha mendahului sebelum Adi juga buka suara.

"Aku juga minta maaf"

"Apa yang kau lakukan, bodoh. Kau tidak perlu minta maaf" Jawab Asha membuat Adi sempat naik pitam, tapi ia berusaha mengatur emosinya.

"Kau berani menyebut kakakmu dengan kata-kata seperti itu? Dasar gadis tidak sopan" Ucapnya membuat Asha menghela nafas panjang.

"Iyaaa.. Maaf, kenapa kau sangat serius sekali, huh?" Jawabnya membuat Adi hanya menggeleng pelan.

"Jadi kita berbaikan?" Tanya Adi sembari mengulurkan tangannya.

Asha mengangguk dan membalas uluran tangannya, mereka saling bersalaman dengan senyuman tipis yang menghiasi wajah mereka.

"Aku tidak percaya kita benar-benar adik kakak" Sambung Asha membuat Adi mengangguk.

"Aku juga awalnya meragukan itu, semoga saja pilihan kita untuk membantu mereka benar ya?" Sambung Adi membuat Asha mengangguk pelan.

"Apa kau yakin ini benar-benar kejadian yang sesungguhnya? Aku rasa kita tidak bisa semudah ini mempercayai mereka" Tambah Asha.

Adi perlahan menarik tangan Asha dan menggenggamnya, "Percayalah, aku akan melindungimu jika sampai mereka menghianati kepercayaan kita" Jawab Adi membuat pandangan Asha menghangat.

Untuk pertama kalinya dalam hidup, akhirnya ia memiliki sosok kakak yang menjaganya dan merasakan dirinya dapat terlindungi dari segala macam bahaya. Tanpa sadar matanya berkaca-kaca, Adi heran dan segera menarik Asha dalam pelukannya. Gadis itu menangis terisak sementara Adi menepuk pelan punggungnya, berusaha menenangkannya.

"Aku berjanji, akan menjagamu disini. Kita harus saling menguatkan sebagai saudara dan memberi dukungan satu sama lain.. Kau mendengarkanku?" Ucap Adi membuat Asha mengangguk.

Asha menyudahi tangisannya, untuk pertama kalinya ia menangis dihadapan pria lain, tapi ia tak merasa malu akan hal itu. Ia menatap Adi yang segera menghapus air matanya, "Apa kau percaya padaku?" Ucapnya membuat Asha mengangguk.

Adi tersenyum manis, "Sudah, sekarang tidurlah. Kau pasti menjalani hari berat bukan? Besok kita harus mengawali kehidupan yang baru ini dengan senyuman, hmm??" Sambungnya membuat Asha mengiyakan ucapannya.

Asha berbaring dan Adi segera menarik selimut untuk menutupi tubuhnya agar tidak kedinginan. "Sampai jumpa besok." Ucapnya sebelum mematikan lampu kamar tidur Asha.

Adi segera berjalan pergi sebelum ucapan Asha menghentikan langkahnya, "Terima kasih, kak Adi.."

Pria itu menoleh dan tersenyum sebelum melanjutkan langkahnya menutup pintu kamar Asha.

Di kamar, Adi mengingat masa dimana beberapa kali ia kerap bertemu sang ayah saat ayah tirinya itu keluar dari rumah. Pria itu memang baik sejak pertama kali mereka bertemu dan sering memanjakannya seperti halnya seorang ayah. Mereka tapi tidak cukup dekat karena Adi sendiri sering mengurung diri dikamar ataupun keluar bersama teman-temannya sampai larut malam. Pikirannya kembali kalut saat mengingat wanita yang ternyata adalah ibu kandungnya itu tidak pernah menjenguknya selama dua dekade terakhir. Tapi mengingat saat ini mereka kembali datang untuknya setelah kejadian di masa lalu membuat Adi bertekad untuk berusaha sebaik mungkin menjadi anak yang berbakti.

Dreamer's | SrKajol X AryaNysaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang