9

135 22 2
                                    

Heppy readding gaes
Maaf jika banyak typo mohon dimaklumi
.
.
.
.
.

Jungkook terdiam, meliat sisi luar jendela mobil milik taehyung. Setelah ia terpaksa menerima tawaran sang guru. Karena sang ayah tidak bisa menjeputnya karena ada urusan. Dan hal itu malah diberitahu sang guru bahwa sang ayah menyuruh taehyung untuk mengantarkan dirinya untuk pulang.

Dan ini adalah kedua kalinya ia duduk di kursi penumpang mobil milik sang guru. Untuk diatar sang guru pulang kerumah. Sedikit tidak enak tapi sungguh apa keluarga nya dan keluarga taehyung ssaem sedekat itu?. Sungguh dirinya masih bingung akan semua hal ini. Pasalnya yang ia ingat dulu mereka sebatas teman kecil saja.

"Jungkookie..?" Deg hati jungkook berdebar ketika sang guru memanggil dengan nama kecilnya, membuat lamunannya buyar. Jungkook menoleh ke sumber suara, melihat sang guru yang sekilas melirik dirinya dengan senyum menawannya namun tetap fokus menyetir.

"Apa masih merasa tidak enak badan..? " Lanjut taehyung memecah keheningan.

Sungguh jungkook tidak ingin membahas ini karena membuat dirinya merasa malu, namun sang guru sepertinya terlalu khawatir pada dirinya.

"Tidak saem, saya sudah merasa lebih baik" Jungkook tersenyum meyakinkan

"Jungkook, " Taehyung menjeda kalimatnya, setelah mendapat deheman dari jungkook ia pun mulai melanjutkan kalimatnya.

"Panggil saya Taehyung. Jungkook, kita dulu teman masa kecil" Lanjutnya

Jungkook membulatkan matanya lucu, agak kaget memang. Pasalnya sang guru meminta ia memanggilnya dengan sebutan nama sungguh tak sopan bukan..?

"Maksud saya, ketika kita hanya berdua. Panggil saja Taehyungie." Jelasnya kembali, ketika tidak ada respon dari jungkook.

"Taehyungie.. ?" Cicit jungkook sedikit aneh, namun diberi anggukan oleh taehyung dengan senyumannya.
"Taehyungie oppa Saja bagaimana?, terkesan tidak mengurangi rasa hormat saya pada ssaem. Karena bagaimanapun ssaem lebih tua dari saya..?" Lanjut jungkook, menurut jungkook ini lah panggilan yang lebih cocok.

"Itu lebih baik, ah dan juga kita bisa menggunakan aku - kamu." Taehyung memberikan senyum nya, hatinya merasa hangat karena bisa dekat kembali dengan teman masa kecilnya yang ia sukai. Meskipun status mereka menjadi guru dan murid. Lucu sekali pikir taehyung.

"Baik Ssa- ah, oppa" Jungkook tersenyum kikuk, sungguh belum terbiasa.
Taehyung tersenyum memaklumi. Tak disangka akhirnya mereka sampai dirumah jungkook. Jungkook keluar perlahan ketika tidak ada kata dari taehyung namun saat ingin keluar kini tangannya malah dipegang oleh taehyung. Jungkook pun menoleh.

"Handphone kamu, jangan lupa. " Tunjuk taehyung ke depan dashboard mobil, pasalnya tadi jungkook memainkan handphone sejenak namun sepertinya ia sedikit kesal lantas menaruh handphone nya ngasal. Entahlah taehyung pun tidak tau.

"Ah iya, terimakasih oppa" Lanjut jungkook.

"Baiklah sampai jumpa besok" Taehyung pun pamit untuk pulang.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ayah jungkook sedang berada diruang khusus milik direktur utama sekolah ini. Dirinya sungguh tak tau perihal masalah apa yang ingin dibahas oleh sang direktur utama. Ia melangkah perlahan setelah ia diberi izin untuk memasuki ruangan.

My Teacher is My Husband (Taekook Gs) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang