1. Pertemuan Para Orang Tua Murid

4 0 0
                                    

Normal POV

Di suatu hari yang cerah namun tidak terlalu cerah di hari Sabtu tanggal 27 Juni 2024 pagi hari, hari ini adalah merupakan suatu hari yang amat sangat bersejarah.

Kenapa disebut bersejarah? Karena hari ini adalah merupakah hari kali pertama orang tua dari Diaayanna bertemu dengan orang tua dari para murid yang telah dinyatakan lolos akhirnya saling bertemu dan berkenalan satu dengan yang lainnya.

Diaayanna sendiri awalnya tidak tahu jika acara ini hanya di datangi oleh para orang tua saja sehingga dia memilih untuk ikut dengan ayahnya yang akan menghadiri acara ini.

Sang ayah dan juga Diaayanna merupakan orang yang terbilang cukup rajin dan disiplin dalam soal jadwal bangun tidur dan membersihkan kasur yang telah dia pakai untuk tidur.

Ayahnya mulai memasuki kamar mandi dengan membawa handuk dan juga baju ganti yang mana baju itu adalah merupakan sebuah baju yang akan dipakai oleh sang ayah.

Jika ayahnya sedang berada di kamar mandi maka saat ini Diaayanna sedang berada di kamar adiknya untuk menjahili adiknya yang masih tertidur dengan sangat pulas dan lelap.

Sejujur-jujurnya saja sebenarnya Diaayanna adalah merupakan seorang anak perempuan yang sangatlah malas jika dirinya disuruh mandi sangat pagi yakni jam 9.00 ke bawah.

Hal itu disebabkan karena menurut pendapat pribadinya, mandi di jam segitu adalah merupakan sesuatu hal yang cukup aneh dan tidak biasa untuk dia lakukan sepanjang hidupnya.

Lima menit waktu telah berlalu dan dilewati begitu saja, hingga kini sang ayah sudah menyelesaikan kegiatan mandi pagi dan sudah keluar dari kamar mandi.

Diaayanna yang melihat ayahnya telah keluar dari kamar mandi seketika langsung buru-buru mengambil handuk lalu masuk ke dalam kamar mandi.

Ketika Diaayanna sedang berada di dalam kamar mandi, ia bisa mendengar dengan cukup jelas sayup-sayup suara kedua orang tuanya yang sepertinya sedang melakukan rapat untuk mendiskusikan hal yang sangat penting sepertinya.

Perempuan yang satu ini ternyata tidak ingin menghilangkan kesempatannya yang kali ini sehingga membuatnya memilih untuk menguping tipis-tipis tentang apa yang sedang dibicarakan oleh kedua orang tuanya.

Di sisi kedua orang tua Diaayanna yang berada di luar kamar mandi atau lebih tepatnya di ruang tamu.

Sebelum-sebelumnya orang tua Diaayanna tidak saling berbicara satu sama lain karena sama-sama sibuk melakukan aktifitasnya.

Namun, perbincangan yang sangat panjang dan terlihat begitu serius dapat terjadi karena secara tiba-tiba ayah dari Diaayanna bertanya tentang sesuatu hal yang sepertinya mama dari Diaayanna tidak menyukai pertanyaan semacam. itu.

Mereka sama sekali tidak sedang melakukan debat, melainkan mereka sekarang lebih memilih pilihan damai atau kalau masih bisa ya didiskusikan secara baik-baik.

Apakah kalian ada yang penasaran dan ingin tahu pertanyaan apa yang kira-kira di lontarkan ayah Diaayanna kepada mamanya Diaayanna? Jika kalian penasaran author akan memberi tahukan jawabannya ke pada kalian yang ada disini.

"Bunda, apa bunda yakin ingin memasukkan putri satu-satunya kita ke pesantren yang bahkan kita belum survey tempat itu sebelumnya?" Tanya sang ayah dengan memakai nada keraguan yang terlihat jelas dan tidak dapat ditutupi walau hanya sedikit saja.

Mama atau bunda dari Diaayanna yang mendengar suaminya itu berbicara dengan nada keraguan yang mana itu artinha suaminya meragukan keputusan yang telah ia bulatkan dan tidak dapat berubah dengan cara apapun lagi langsung menatap tajam orang yang mengajaknya berbicara terlebih dahulu.

Pesantren Penuh Lika-LikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang