-MMS 3-

11 2 0
                                    

Selamat Membaca!

Semoga kalian menyukainya

Di hari pagi yang cerah ini yaitu pada hari senin, Adiba sudah mendapatkan kelasnya, dan ternyata benar apa yang dikatakan oleh Adiba bahwa kelas mereka sesuai gugus yang mereka dapatkan saat MPLS. Adiba sudah bergabung ke dalam grup kelasnya yang sudah ada wali kelasnya. Karena saat ini masih Covid-19 maka mereka hanya berkenalan di grup WA.

Saat semua sudah berkenalan, ada salah satu teman Adiba yang mengirim pesan. Dia meminta berkenalan dengan Adiba. Adiba pun berkenalan kepadanya, dia bernama Zahira Zalfa Aisyah. Setelah sama sama berkenalan, Adiba pun menyimpan nomor Zahira.

Di grup kelas sangat ramai akan perkenalan mereka. Mulai dari perkenalan nama, asal sekolah juga tempat tinggal. Dan ternyata didalam kelas ini, ada dua orang yang sama sama dari SMP Hanawiyyah. Adiba hanya mengenal salah satunya. Dia bernama Naura Putri Rahmania. Adiba bisa mengenal Naura, karena dulu mereka satu kelas saat SD.

"Zora kira kira kenal ngga ya sama Gina," pikir Adiba, "coba aku tanya deh."

"Zoraaa," panggil Adiba didalam pesan.

"Ada apa Dib?" tanya Zora.

"Kamu kenal Gina ngga Zor?" Tanya Adiba.

"Aku ngga kenal Dib, tapi aku pernah liat dia di SMP kita," ucap Zora didalam pesan itu.

"Kalo ngga salah dia teman sekelasnya Mutiara," ucap Zora lagi.

"Ohh ... teman sekelasnya Mutiara," balas Adiba.

"Iyaa, kata Mutiara sih dia orangnya jamet sama caper," ucap Zora.

"Kalo sekarang kira kira gimana ya sifatnya," ucap Adiba.

"Entahlah ... nanti kalo ketemu langsung kan kita tau gimana sifatny sekarang," ucap Zora.

***********

Hari Ini adalah hari yang bahagia menurut Adiba, karena hari ini Adiba akan bertemu dengan teman temannya secara langsung. Rasanya Adiba tidak sabar untuk itu.

Adiba pun berangkat ke sekolah bersama dengan sahabat sahabatnya, Zora dan Amanda. Mereka bersemangat sekali pergi ke sekolah.

"Man, walau kita ngga sekelas kamu tetap semangat ya sekolahnya," ucap Zora.

"Ya pastilah Zor, dari dulu aja kan aku ngga sekelas sama kalian tapi tetap semangat kok sekolahnya," ucap Amanda.

Sesampainya di sekolah, mereka memandang takjub. Mereka tidak menyangka bahwa sekolah mereka lebih bagus dari yang divideo. Sebelum memasuki kelas, mereka cuci tangan terlebih dahulu agar virus virus tidak menempel.

"Zor, kita nanti duduk dimana?" Tanya Adiba disela sela mencuci tangan.

"Di bangku nomor dua aja, kalo didepan ngga enak. Apalagi kalo di belakang nambah ngga enaknya, ngga keliatan nanti kalo nulis," jawab Zora.

"Kalo di bangku nomor duanya udah ditempatin sama yang lain gimana?" Tanya Adiba lagi.

"Yaudah gapapa, kita cari yang kosong aja," ucap Zora, "yaudah yuk kita masuk."

Ternyata bangku nomor dua sudah ditempati semua, dan yang kosong hanya dibangku nomor pertama dan ketiga. Karena kalo dibangku nomor tiga tidak kelihatan tulisan yang ada dipapan tulis jadi mereka pun memilih untuk duduk dibangku pertama. Itu juga karena mereka sama sama mines.

Dikelas MIPA dua ini sudah berkumpul semua dan datanglah seorang guru perempuan yang cantik dan terlihat bahwa guru ini baik. Guru itu pun memperkenalkan dirinya.

"Assalamualaikum anak anakku semua," salam guru itu sebelum memperkenal dirinya.

"Waalaikumsalam bu," ucap semua murid yang ada dikelas ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Masa-Masa SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang