The Wolfren, Circle yang terkenal di masa sekolahnya, adalah sekumpulan teman yang tak terpisahkan. Mereka dikenal karena kekompakan dan keberanian mereka, berani menantang batasan dan menghadapi berbagai tantangan bersama. Dalam keceriaan dan kebisingan lorong sekolah, nama mereka selalu disebut dengan rasa hormat dan sedikit rasa takut.
Di tengah riuhnya tawa dan canda, Freya dan Marsha adalah dua anggota yang paling menonjol. Freya, dengan sifat penuh perhatian dan kebijaksanaannya, selalu menjadi penengah ketika konflik muncul. Di sisi lain, Marsha, dengan semangat dan keberaniannya, sering kali mendorong kelompok untuk mencoba hal-hal baru, bahkan jika itu berarti mengambil risiko.
Saat mereka mendekati akhir masa sekolah, tekanan untuk menentukan masa depan semakin terasa. Teman-teman mereka mulai mengambil langkah besar menuju kehidupan dewasa, sementara Freya dan Marsha masih terjebak dalam kenangan indah yang mereka ciptakan. Mereka menghabiskan malam-malam panjang di teras rumah Marsha, bercerita tentang impian dan ketakutan mereka.
Suatu malam, saat bulan purnama bersinar terang, Marsha menatap Freya dengan mata penuh semangat. “Kita harus meninggalkan jejak di dunia ini, Freya! Kita tidak bisa hanya berakhir seperti semua orang. Kita harus melakukan sesuatu yang berarti!”
Freya tersenyum, merasakan semangat Marsha menular padanya. “Tapi apa yang bisa kita lakukan? Kita hanya dua gadis dari kota kecil ini.”
“Bukan hanya itu!” kata Marsha, berapi-api. “Kita adalah The Wolfren. Kita memiliki kekuatan, kita memiliki keberanian. Kita bisa memulai sesuatu yang besar, sesuatu yang akan mengubah hidup kita!”
Dengan semangat yang membara, mereka mulai merencanakan petualangan besar mereka. Mereka ingin meninggalkan sekolah dengan kenangan yang tak terlupakan, dan satu misi yang harus mereka capai sebelum perpisahan: menyusun proyek amal yang akan menguntungkan anak-anak kurang mampu di lingkungan mereka.
Dengan tekad yang kuat, Freya dan Marsha mulai mengumpulkan teman-teman mereka dalam The Wolfren. Mereka merencanakan acara penggalangan dana, mengumpulkan sumbangan, dan menjangkau komunitas mereka. Setiap langkah yang mereka ambil membawa mereka lebih dekat, memperkuat ikatan persahabatan yang telah terjalin.
Namun, di balik semangat mereka, Freya merasakan keraguan yang perlahan-lahan menyusup ke dalam pikirannya. Apakah mereka benar-benar bisa melakukannya? Apakah impian besar ini akan menghancurkan mereka jika gagal? Dan saat mereka semakin dekat dengan pelaksanaan acara, bayang-bayang keraguan itu semakin gelap.
Tetapi Marsha, dengan semangat yang tak tergoyahkan, selalu ada untuk mengingatkan Freya akan tujuan mereka. “Ingat, kita melakukan ini untuk anak-anak itu, untuk masa depan kita! Tidak ada yang bisa menghentikan kita jika kita bersatu!”
Seiring dengan hari-H yang semakin dekat, Freya berusaha meyakinkan dirinya sendiri untuk percaya. Mereka adalah The Wolfren, dan bersama-sama, tidak ada yang mustahil.
Hari-H acara penggalangan dana akhirnya tiba, dan antusiasme mengisi udara di sekolah. Papan pengumuman dipenuhi poster cerah yang dibuat oleh Freya dan Marsha, menampilkan wajah-wajah bahagia anak-anak yang akan mereka bantu. Semua anggota The Wolfren berkumpul di aula untuk menyelesaikan persiapan terakhir.
Freya melihat sekeliling, merasakan campuran kegembiraan dan kecemasan. Semua tampak siap, tetapi masih ada rasa tidak nyaman di dalam dirinya. Ia mengingat setiap percakapan yang telah mereka lakukan, setiap janji yang mereka buat. “Apa yang akan terjadi jika kami tidak mendapatkan cukup dana?” pikirnya.
Marsha, yang menyadari ketidakpastian di wajah Freya, melangkah mendekat. “Hei,” ujarnya lembut. “Ingat tujuan kita. Tidak peduli berapa banyak yang kita dapatkan hari ini, yang terpenting adalah kita telah berusaha sekuat mungkin dan membuat perubahan.”
KAMU SEDANG MEMBACA
F & M
General FictionFreya dan Marsha adalah sahabat yang tak terpisahkan, berbagi tawa dan air mata dalam perjalanan hidup mereka. Namun, ketika sebuah tragedi merobek ikatan mereka, Freya harus berjuang menghadapi kehilangan dan kesepian, sementara Marsha berusaha men...