Sweet Seventeen

25 4 0
                                    

Di hari ulang tahun prema yang ke tujuh belas tahun prema sangat - sangat bahagia sekali. Banyak teman yang memberikan kejutan, hadiah, dan ucapan selamat ulang tahun. Kalau banyak yang seperti itu prema merasa di dunia ini dia tidak sendirian.

Ketika Farrel Nayana masuk ke ruangan osis ruangan tersebut di penuhi dengan banyak hadiah, kue, dan bunga memang pantas prema digadang - gadang sebagai primadona sekolah. Yah, walaupun ini sekolah khusus laki - laki, tapi tidak ada salahnya bila yang menjadi primadona adalah laki - laki.

Lihat saja bentuk tubuh, kulit, dan bibirnya yang merah cherry. Bahkan farrel yang jelas - jelas seorang submissive benar - benar iri dengan kecantikan prema yang natural.

"Habis ini lu bisa nih buka toko kue prem."

Prema menatap sekeliling ruangan, "Bisa aja bercandaan lu rel." Kata prema dan melanjutkan beres - beres hadiahnya.

"Jadi kenapa nona prema sahmura wasesa? Memanggil seorang budak biasa Farrel ini."

"Rel!! Apa - apaan sih ucapan lu?" Prema merengut marah.

Farrel berjalan mendekati sofa dan membaringkan badan disana, "Yah..habisnya maunya ditemuin sekarang, kayak kagak ada hari lain aja." Kata farrel.

"Kalau gue nggak panggil lo sekarang, ini makanan keburu basi." Prema meletakkan sebuah kue di perut farrel.

Yang untungnya ukurannya terbilang cukup kecil jadi gampang dimasukan dalam tas.

Farrel bangun dari tidurnya dan menatap kue tersebut bingung, " Lah? Kan ini kue punya lu."

"Itu dari Mas Orion, kalau kamu nggak mau.." Tangan prema hendak mengambil kue ditangan farrel kembali.

"Jangan dong rel, btw makasih yah."

"Iya, sama - sama."

"Tolong bantuin gue dong rell, gue ditungguin kak bhumi dibawah." Mata prema mengharapkan belas kasihan.

Dengan wajah yang terlihat malas farrel membantu prema, namun tiba - tiba saja suatu pertanyaan muncul di benaknya.

"Gue penasaran, Om bhumi kan seumuran bapak lu? Tapi kenapa lu kagak panggil dia om atau papa?"

Prema terdiam sebentar lalu tersenyum, " Karna awal gue ketemu kak bhumi, kak bhumi ganteng banget rasanya nggak pantas aja buat disebut om atau papa." Setelah itu prema melanjutkan menata barangnya.

"Sampai sekarang sih masih ganteng nggak cuma dulu doang, gue akui om lu kayak vampir gantengnya awet betul. Cuma sorry - sorry aja gue kagak doyan pria terlalu matang."

"Enteng banget kalau ngomong, hati - hati kena karmanya. Udah ah yuk keluar."

Saat ditengah perjalanan yang lagi di penuhi canda ria, di dekat lapangan ternyata ada Orion lengkap namanya Orion Gala Prawara tidak sengaja melihat prema dan farrel yang saat itu melewati pinggir lapangan.

"Prema!" Orion melambaikan tangan.

"Mas ori!" Sahut Prema senang, kebetulan sekali bisa meminta bantuan beliau membantu mereka membawa barang.

Sedangkan farrel cuma terdiam dan tidak berani menatap.

"Gue bantuin yah barang bawaan lu, kebetulan gue mau keluar juga." Pas bangetkan bisa peka gitu?? Orion memang pria idaman. Pantas saja farrel jatuh cinta setengah mati.

"Boleh kak, ambil ini sama yang di tangan farrel yah."

Tubuh farrel spontan kikuk saat orion mendekat, wangi matahari dan sisa parfum yang khas dari orion tercium jelas di hidung farrel. Baru kali ini farrel berdiri dekat dengan orion.

"Yuk prem." Ajak orion.

Tapi bukan berarti farrel bisa tersenyum senang ada orion di sini, justru malah bikin farrel tambah sedih. Karena sudah jadi rahasia umum perasaan orion pada prema. Iya, orion suka prema.

Ketika sampai diluar, tepatnya parkiran sekolah Prema mendapati bhumi menunggu sambil bersandar dimobil. Kalian percaya laki - laki disana berumur 37 tahun? Bahkan keriput diwajah orang tersebut sungkan untuk muncul saking tidak pantasnya.

"Kak bhumi!"

Bhumi tersenyum saat namanya di panggil oleh Prema.

Tapi senyuman tersebut tidak bertahan lama saat melihat Orion yang sedang membawakan barang Prema.

"Mas Orion, kakak kelas Prema. Farrel perlu dikenalkan lagi apa?" Ejek Prema karena sifat bhumi yang overprotective.

Bhumi menggeleng, " Suruh temanmu cepat taruh barang - barangnya." Singkat padat bhumi langsung masuk ke dalam mobil.

"Maaf yah, harap maklumin. Mas ori sama farrel tolong taruh bagasi sini barangnya." Prema telah membukakan bagasi untuk mereka.

"Makasih banget udah di bantu, kalau gitu aku duluan."

"Nn, hati - hati prema." Kata Orion seraya mengusap rambut Prema.

Sedangkan didalam mobil bhumi sedang memperhatikan gerak - gerik teman baru Prema, sambil mempertanyakan memangnya ada pertemanan laki - laki se-intens itu?

Sebelum meninggalkan Orion dan farrel, prema membisikan kata 'Maaf' pada sahabat karibnya itu dan jawaban farrel hanya sebuah anggukan. Perasaan memang tidak bisa dipaksa.

"Yuk berangkat kak!"

Suasana hening sejenak.

"Halo Prema, selamat ulang tahun sayang~" Suara lembut dan penuh kasih sayang itu dari pacar bhumi.

Namanya Agrita Niomi. Gadis cantik, pintar, dan baik yang selalu dikundang orang - orang bila dia wanita yang tepat untuk menjadi pasangan bhumi.

"Makasih kak nio."

"Niomi kakak ajak buat rayain ulang tahun kamu, nggak papakan?"

"Kak bhumi? Kesannya aku kayak jahat banget, kak Nio kan sudah seperti keluarga juga. Yah, gapapa lah kalau di ajak! "

"Makasih premaa.."

Prema mengangguk, senyuman yang terus terukir terus terpampang untuk menahan air mata yang ingin mengalir.

"Sadar prema, kamu nggak akan bisa." Ucap prema lirih.

Can i? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang