CkleukkSuara pintu yang terbuka, menandakan seseorang yang baru saja masuk ke dalam rumah.
"Hebat ya kamu, pulang jam segini. Lihat pakaianmu, basah semua"
Itu adalah Ibu Anastasya, sudah merupakan hal yang biasa bagi Anastasya jika harus dimarahi oleh ibunya, ia memang tidak pernah benar dimata ibunya.
"Ini salah Mama, kenapa tidak menyuruh supir untuk menjemput Anastasya. Padahal kalian tau di luar sedang hujan deras" ucap Anastasya sambil membuka sepatunya.
"Emang dasar kamu aja yang manja, kan bisa pesan taxi"
"Kalau saya manja, saya ga akan pulang jalan kaki ditengah hujan"
"Berani ya kamu ngelawan saya, anak kurang ajar" Bentaknya sambil mengarahkan tangannya untuk menampar pipi Anastasya.
"Stop ya, gausa berpikir kamu paling berkuasa. Kamu cuma Mama tiri saya" Balas Anastasya sembari menepis tangan Mamanya.
Anastasya langsung beranjak pergi, ia berjalan menuju kamarnya. Ia sudah merasa lelah, sehingga dia tidak lagi mau berurusan dengan ibu tirinya.
Setelah selesai berganti pakaian dan membersihkan dirinya, Anastasya naik ke kasurnya dan bersiap untuk tidur. Ia melirik ke meja disamping kasurnya, ia mengambil sebuah bingkai foto lalu memeluknya.
"Bunda, Anastasya kangen"
Anastasya tertidur, tubuhnya terasa berat dan lemas. Ia belum makan seharian dan sengaja melewatkan makan malamnya karena merasa kesal.
Bagaimana dengan ayahnya? Entahlah. Ayahnya seolah peduli dan tak peduli, ia bahkan lebih mendengarkan ucapan istri barunya daripada anak kandungnya sendiri, yaitu Anastasya.
Hembusan angin malam yang sangat dingin, menusuk hingga ke dalam tubuh. Anastasya mengangkat selimutnya, menutupi tubuhnya yang menggigil karena kedinginan.
Malam semakin larut, tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 00.00. Ia bangkit dari tidurnya, melepas selimut hangat yang ia peluk erat. Tangannya bergerak, berusaha menggapai sebuah gelas berisikan air untuk diminumnya.
Anastasya memegang gelas dengan tangannya yang lemah dan goyah membuat gelas tersebut jatuh dan pecah. Ia meringis kesakitan, kaki Anastasya berdarah terkena pecahan gelas. Ia berteriak, meminta bantuan pada orang lain. Namun betapa malangnya dia, tak ada satupun orang yang datang.
Hanya ada Anastasya... dan lukanya.
Pagi yang cerah, udara pagi memang hal yang paling menyenangkan. Banyak orang yang bersemangat untuk melakukan aktivitas nya.
"Non Anas, bangun non ini sudah pagi. Mari siap-siap berangkat sekolah"
Anastasya terbangun dari tidurnya, menggosok-gosok matanya yang masi terasa berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Love
Novela Juvenil"Kutukan itu ga ada, Aku adalah orang yang paling beruntung kalau bisa dekat sama Kamu" Mereka sadar ingin bersama namun takdir seolah tidak merestui hubungan tersebut. Anastasya menyebutnya sebagai "dengerous love". Kisah cinta yang penuh rintangan...