bab 38

3.4K 412 25
                                    

    Wendy membenarkan jaket yang di pakai Renjun, dirinya hanya tidak mau putranya itu sakit karena udara semakin dingin.

  Bukan hanya Renjun tadi dirinya juga menyuruh semua anak anaknya untuk memakai jaket juga.

  Kini mereka menikmati suasana menyaksikan sunset yang indah di tepi pantai.

"Seneng ya liat mereka kumpul bersama seperti itu" Chanyeol merangkul istrinya, dia dan Wendy hanya mengawasi dari jauh karena semua anak anaknya sudah berjanji akan menjaga Renjun tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Seneng ya liat mereka kumpul bersama seperti itu" Chanyeol merangkul istrinya, dia dan Wendy hanya mengawasi dari jauh karena semua anak anaknya sudah berjanji akan menjaga Renjun tadi.

"Aku berharap tidak ada lagi yang memisahkan mereka nanti, aku tidak bisa membayangkan belasan tahun kita kehilangan putra kecil kita dan liat sekarang dia sudah berkumpul bersama saudaranya" gumam Wendy lirih matanya sudah berkaca-kaca jika mengingat perjuangan mereka dulu.

"Terimakasih sudah menjadi mama yang hebat, sehingga bisa mendidik mereka seperti sekarang, menjadi laki laki yang bertanggung jawab mandiri dan saling menyayangi satu sama lain tanpa melihat kekurangan saudaranya yang lain" Chanyeol mengecup lama kening istrinya membuat Wendy tidak bisa lagi menahan air matanya.

"Tidak bukan aku, tapi kau, kau papa yang baik, mereka seperti itu karena dirimu bukan hanya aku" gumamnya, mereka sama sama bersyukur atas apa yang mereka lalui selama ini.

"HIKS MA PHA HIKS"

"MAMA PAPA RENJUN DI SUMPIT KEPITING!"

  Wendy dan Chanyeol sontak terkejut dan langsung berlari menuju anak anaknya.

  Mereka berdua menghampiri Mark yang mencoba melepaskan kepiting itu dari tangan Renjun.

"Astaga bagaimana bisa sampai di sumpit kepiting seperti itu" Wendy langsung membawa tubuh Renjun ke dalam dekapannya, putranya itu sudah menangis terisak sekarang.

  Chanyeol sedang menyingkirkan kepiting itu menjauh dari anak anaknya.

"Huuusstt sakit ya sayang hm, kepitingnya nakal ya" Wendy mengelus pelan jari putranya yang memerah karena tersumpit kepiting tadi.

"Mark bagaimana bisa?" Chanyeol menatap semua anaknya yang hanya saling lirik.

"Eemm gini pa, tadi kita sedang asik tuh liat matahari terbenam sampai tidak sadar Renjun mainan kepiting, kan Renjun rasa ingin taunya masih besar kayak perkara cacing waktu itu, hingga mungkin Renjun memegangnya langsung dan ya seperti itu" Mark menggaruk rambutnya yang tidak gatal, dirinya juga terkejut saat Renjun tiba-tiba menangis dengan kepiting yang masih menggantung di tangannya.

"Sama papa yuk, kita obati tangannya ya" Chanyeol membawa Renjun ke dalam gendongan nya membuat Renjun language menyembunyikan wajahnya di pundak sang papa.

"Main di dalam aja ya, udaranya juga semakin dingin" ujar Wendy menatap semua anak anaknya yang mengangguk setuju.


"Astaga cucu oma kenapa ini" oma Rosa yang baru saja dari dapur menyiapkan keperluan untuk mereka yang akan mengadakan barbeque an bersama.

Stars Behind the Darkness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang