19

553 37 10
                                    

KOREKSI JIKA ADA TYPO🦋
-
HAPPY READING
🌸
-
-
-

Kirana Natasha, gadis cantik dengan senyuman yang indah itu mematut penampilannya di depan cermin, sangat cantik, seperti definisi bidadari sama seperti tokoh utama.

Bagian tangan dekat ibu jarinya, terdapat setetes liquid foundation, dengan hati hati ia perlahan mengoleskan ke arah pipinya yang terdapat bekas kemerahan di sana.

Lagi dan lagi ia fisiknya terluka, ia beberapa kali mendapatkan kekerasan dari ibunya, mencoba tetap tersenyum meski hatinya melara.

Sekarang perempuan tua itu tengah pergi bersenang senang dengan anak sambungnya, sedangkan dirinya di tinggalkan sendiri seperti biasanya.

Sore hari tadi ia mendapatkan tamparan kembali dari ibunya, itu karena ia bertengkar dengan shira, kakak tirinya. Alasannya karena shira menginginkan barang barang miliknya namun ia menolak keras, bagaimana bisa hasil kerja kerasnya ia berikan secara cuma cuma. Dengan cara manipulatifnya Shira memulai dramanya, hingga lagi dan lagi Kirana mendapatkan kekerasan.

**

Pukul lima sore, Maudy telah kembali lebih dulu ke rumah. Ia memasuki kamarnya lalu menuju kamar mandi yang ada di dalam kamar tersebut. Kemudian ia mulai membersihkan diri di rasa badannya sudah sangat tidak nyaman.

Memasuki bathup yang sudah terisi dengan air, lalu ia mulai menenggelamkan setengah badannya.

"Heumm nyaman"

Tiba tiba ia jadi kepikiran tentang hal yang di tanyakan oleh linara tadi siang.

"Maudy bagaimana rasanya malam pertama?"

Maudy menggeleng gelengkan kepalanya dengan cepat.

"Astaga baru saja sebelumnya aku dan Liam membicarakan anak, lalu linara malah menanyakan hal begitu"

Maudy melamun dengan pikiran yang campur aduk, tiba tiba sebuah pikiran Liam akan meninggalkannya karena belum menerima hak-nya, terlintas begitu saja di dalam pikirannya.

"Oh astaga, bagaimana jika itu terjadi" guman Maudy sambil mengigit kuku jarinya.

Maudy menggeleng kepalanya kembali dengan cepat, "tidak, tidak! bisa bisanya aku berpikiran begitu, padahal dulu akulah yang melakukan kesalahan." guman Maudy dengan wajah sendu.

Beberapa menit kemudian Maudy menyelesaikan mandinya, ia kemudian memakai pakaian tidur berwarna peach dengan motif salur di bagian celananya.

Kemudian ia mengerikan rambutnya. Pukul setengah tujuh, itu ia keluar kamar langsung menuju dapur.

"Nyonya mau makan?, tapi masakan belum ada, saya buatkan dulu kalau begitu" ujar bi Irma, yang melihat kedatangan nyonya nya di dapur.

"Tidak bi, kali ini saya mau masak untuk makan malam kali ini"ujar maudy.

"Ah tapi bagaimana jika tuan marah?, lagipula ini pekerjaan saya nya"ujar bi Irma sambil menundukkan kepalanya.

"Bi Irma tenang saja, ini kan permintaan saya, bibi dan yang lain mengerjakan yang lain saja"

Bi Irma serta para pembantu lainnya hanya bisa saling pandang, dan menarik nafasnya dengan berat, mereka sangat takut jika nyonya mereka berada di dapur, jika terjadi sesuatu tuan mereka akan sangat marah.

Sorry My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang