Ch 149

2 0 0
                                    


Tanganku, kamu gila?

Mengapa Anda memegang tangan Perez seperti itu?

Hatiku, apakah kamu juga gila?

Kenapa kau berlari seperti orang gila?! (Ya, itu cinta)

Itulah saatnya mentalitasku hancur oleh bagian-bagian tubuhku yang tak menuruti perintahku tanpa mempedulikan apa yang kupikirkan.

“Tia.”

Itu saja.

Perez baru saja memanggil namaku.

Deg-deg.

Tetapi jantungku berdebar lebih kencang.

Dan mataku terus tertuju ke wajah Perez.

Tidak, tepatnya di bibir itu.

Aku terus menatap bibirnya seperti aku tertarik pada magnet.

Perez pasti juga merasakan perubahan seperti itu dalam diriku.

Pandangannya yang terpaku erat, seakan terjalin dengan mataku, menjadi panas.

Saya benar-benar terbuka di bawahnya dan tidak bisa bergerak.

Perlahan-lahan.

Dan lewat celah itu, jarinya menggali di antara jari-jariku dan menjepitnya dengan erat.

“Eh…”

Kali ini pun sama saja.

Hanya itu saja, tetapi terasa begitu, begitu dekat.

Namun, aku tidak dapat menepisnya.

“Itu terlalu…”

Kamu tampan.

Ya, itu semua karena kecantikan Perez yang luar biasa.

Aku menutup mataku rapat-rapat.

Saya rasa saya tidak akan sadar kembali saat melihat wajah Perez.

“Baiklah, Perez.”

"….Hah?"

Saya salah.

Dengan mata terpejam, suara Perez menjadi lebih tajam dan jelas.

Aku membuka mataku dan berkata, sungguh-sungguh membangkitkan rasa pengendalian diri di bawah telapak kakiku.

“Kita tidak bisa melakukan ini.”

"Apa ini?"

“Ah, kau tahu! Seperti ini!”

Aku masih berteriak setengah jalan, sambil mengangkat kedua tanganku yang terkepal.

“Kamu punya pacar! Aku tidak punya hobi buruk mencuri pacar orang lain!”3

Man-, man-, man-! (gaung dalam kalimat aslinya goo- goo- goo-)

Teriakan kecilku bergema di lorong yang kosong.

Perez menatapku dan diam-diam mengerutkan kening alisnya yang hitam.

“…Seseorang yang sedang aku kencani?”

Ada sesuatu yang tidak mengenakkan tentang suara rendah itu.

Setelah berpikir sejenak, Perez bertanya.

"…Anda?"

“Tidak, bukan aku! Itu, itu…”

Perez tidak tahu bahwa saya tahu tentang Ramona.

Saya bahkan tidak tahu tentang hubungan antara Perez dan Monak Top sejak awal.

[I] In This Life, I Will Be The LordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang