“Kau membuatku menggunakan metode ini!”Aku memeriksa pakaianku di depan cermin sebelum keluar.
Saya tidak suka terburu-buru dalam melakukan sesuatu.
Namun hari ini ada pengecualian.
Pertemuan bangsawan akan diadakan besok pagi, di mana hukum suksesi kepada putra tertua akan ditolak atau disetujui.
Saya hanya punya satu hari tersisa hari ini.
“Saya berharap Perez ada di sana sekarang.”
Itulah saatnya saya membuka pintu dengan maksud ingin mengunjungi puncak Monak.
"Oh, Perez?"
Perez berada di pintu dengan satu tangan terangkat, mungkin hendak mengetuk pintuku.
"Kamu mau pergi ke mana?"
Perez bertanya padaku.
Bau angin tercium dari laki-laki yang datang terburu-buru.
“…Untuk menemuimu.”
“Kupikir begitu, jadi aku datang.”
"Silakan masuk."
Aku membawa Perez ke ruang tamu, lalu meletakkan dompetku di atas meja.
Biasanya, saya akan menyajikannya secangkir teh, tetapi hari ini saya langsung ke pokok bahasan begitu saya duduk.
“Apakah kamu juga sudah mendengar beritanya, tentang hukum pewarisan kepada putra tertua?”
“Itulah tipuan yang sudah disiapkan oleh Permaisuri.”
Perez mengangguk dengan wajah kaku dan melanjutkan.
“Jika disetujui di dewan bangsawan, itu akan segera berlaku bagi para bangsawan. Lalu Tia, Lombardy…”
Perez nampaknya pertama-tama mengkhawatirkan saya ketika ia mendengar berita tentang undang-undang itu.
Satu-satunya yang tahu tujuanku menjadi Matriark.
Tentu saja, undang-undang yang dikeluarkan oleh Permaisuri ini tidak ditujukan kepadaku.
Paling banter, itu adalah upaya untuk mengikat tangan dan kaki kakekku.
Ia dapat menempatkan Viese sebagai Penguasa berikutnya, atau ia dapat menjodohkan Larane, putri Viese, dengan Astana.
Permaisuri sedang mencoba membuat kakekku memilih antara keduanya.
Akan tetapi, sisi sayalah yang diserang langsung oleh sang ratu tanpa ia sadari.
Jadi saya mengerti kalau Perez khawatir terhadap saya.
Aku menggelengkan kepala dan berkata.
"Begitu diusulkan ke pertemuan bangsawan, itu akan memengaruhi tahta juga. Undang-undang ini juga ditujukan padamu, Perez."
Dengan kata lain, sekarang bukan saatnya untuk memedulikan orang lain.
Namun Perez berkata dengan wajah sedikit tanpa ekspresi.
“Untungnya, hanya saya dan Astana yang merupakan putra Yang Mulia.”
…Hanya dua?
“Ada juga cara agar aku bisa menjadi anak sulung dan satu-satunya anak laki-laki.” (Savage)7
"Ah…"
Bagaimana menjadi anak tertua dan satu-satunya.
Yaitu, menyingkirkan Astana.1
KAMU SEDANG MEMBACA
[I] In This Life, I Will Be The Lord
RomanceNovel Terjemahan (KR) Florentia bereinkarnasi sebagai anak haram dari keluarga terkaya di kekaisaran. Dia mengira segalanya akan berjalan baik pada masa mendatang. Namun ayahnya telah meninggal dunia, sanak saudaranya meninggalkannya di depan pintu...