Bpkoo

Step Brother

Warning!!
Boypussy, mature content, Incest.
Taehyung × Jungkook

Berawal dari sebuah rumah tangga yang harmonis dulu nya, tinggal seseorang kepala keluarga, ibu rumah tangga, dan satu anak manis bernama jungkook.

Seperti keluarga harmonis lainnya kebiasaan keluarga ini sering sekali bepergian bersama menikmati hari, liburan, dan masih banyak lagi.

Tetapi itu tak bertahan lama, ketika jungkook naik kelas 2 SMA setiap ia pulang pasti sebuah pertengkaran akan di mulai terkadang dirinya saat malam hari mendengar barang pecah dan orang tua nya itu saling berteriak satu sama lain tanpa malu di pertontonkan oleh anak nya sendiri.

Miris. Jungkook sedih mendengar ketika sang kepala keluarga, daddy nya tengah berselingkuh dengan seorang wanita yang memiliki anak satu. Ia merasakan kesedihan yang mendalam, jungkook mulai menyimpan rasa benci pada daddy nya dan lebih memilih mengurus mommy nya yang tengah sakit saat ini.

Memang sejak ketahuan daddy nya selingkuh, Mommy jungkook mulai sakit-sakitan hingga terkadang tak bisa bangun dari tempat tidur dan jungkook setiap pulang sekolah akan mengurus mommy nya itu.

Namun setelah 2tahun dan kini jungkook sudah mulai kuliah, sang ibu— mommy nya jungkook meninggal dunia di sebabkan penyakit leukimia. Apakah jungkook merasa sedih? Jawaban nya tidak Jungkook menjadi senang karena mommy nya kini tak merasakan sakit lagi. Setidaknya biarkan mommy nya bahagia meskipun tidak di dunia ini.

"Bagaimana kuliah-mu jungkook? Daddy dengar kamu selalu pulang malam, kemana?" Tanya pria itu untuk memecah keheningan.

Keadaan keduanya semakin tidak baik sejak 2 tahun lalu, jungkook yang menjadi jarang sekali bicara dan terkesan dingin dan daddy jungkook yang terlihat tidak terlalu perduli.

"..."

"Bisa jawab daddy— Jungkook!"

"Jungkook sudah selesai makan, daddy."

Selesai begitu saja. Jungkook buru-buru pergi ke kampus dan daddy jungkook, arjun terlihat menghela nafas panjang. Anak itu membenci nya ternyata.

"Padahal daddy hanya ingin berbicara dengan mu nak.." Tatapan itu seketika menyendu.

"Hei— kook!" Merasa di panggil jungkook dengan reflek menoleh ke sumber suara, dapat ia lihat dari ujung lorong seseorang melambaikan tangannya ke atas.

Sahabat baik nya, Jimin. Pria itu semakin mendekat pada nya dan memeluk leher jungkook dengan begitu erat, Jimin tersenyum dengan mata menyipit seperti bulan sabit.

"Ya. Kenapa?" Balasnya.

"Ish— ngerinya.. Ganas banget kakak kita ini ya. Gue pikir lo gak kuliah dan milih tidur dirumah bolos, ini tumben banget masuk?" Tanya-Nya.

"Ada daddy gue dirumah, males daripada ribut lagi mending gue kuliah." Ucap Jungkook.

Ketika keduanya sedang asik berbincang, berencana menuju kelas yang letaknya agak jauh di ujung gedung. Sambil berjalan, mereka membahas tugas-tugas yang menumpuk. Jimin terus berbicara tentang deadline yang semakin dekat, sementara Jungkook hanya mengangguk tanpa benar-benar mendengarkan, pikirannya sibuk dengan berbagai hal lain.

Saat mereka berbelok menuju lorong panjang yang biasanya sepi, tiba-tiba seorang pria tinggi dengan langkah cepat muncul dari tikungan, tampaknya juga terburu-buru. Dia baru saja keluar dari kelas yang berbeda dan mungkin sedang menuju kantin.

Bruk!!

Tabrakan tidak bisa dihindari. Jungkook yang tidak memperhatikan jalan langsung terhuyung ke belakang, dan pria di depannya juga terlihat kaget.