sepuluh

434 27 4
                                    

kini di kediaman Robi,Dika sedang di pukuli olehnya

bugh bugh bugh

Robi memukuli Dika lagi dan lagi,ia juga menendang berkali kali saat Dika sudah tak berdaya,saat ini kondisi Dika jauh dari kata baik baik saja. kenapa Dika ga melawan?Dika masih menghormati Robi sebagai papa nya ia tak mau berlebihan hingga melukai fisik sang papa

"cu cukup anjingggg"ucap dika terbata bata

"mau apa kamu?!papa sudah lelah dengan kelakuan kamu!!papa itu sibuk ga ada waktu buat kamu!! bisa ga si kamu jangan bikin papa malu? sekolah yang bener!! tadinya papa ga mau bersikap keras seperti ini tapi kamu ga bisa buat papa itu main halus sama kamu,papa cape Dika dengan kelakuan kamu!!mama kamu juga ga pulang pulang sama aja kelakuan nya sama anak"

"kemana kamu semalaman ga pulang ke apartemen kamu?papa dengar juga kamu sedang dekat dengan seorang gadis"Dika kaget darimana papa nya tau tentang itu?gadis yang dekat dengan Dika itu hanya Adara,sial apa dia mengintai nya sampai sejauh ini

"mau apa lo anjing?"teriak dika

"papa tau Dika kamu mencintai nya kan?"ucapnya dengan smirk

"jangan pernah sentuh dia anjing!!"bentak dika

"turutin mau papa dan papa ga akan sentuh gadis mu itu"

"gue ga akan biarin lo sentuh dia dan gue ga Sudi nurut sama lo"

"cinta banget sama siapa namanya..."Robi menggantung kalimat nya "adaraa?" Robi menyeringai

"jangan pernah sentuh adek saya dan cukup om memperalat Dika"ucap Rasya yang sudah berada di dalam rumah Robi setelah Rasya dan Gibran sudah menghabisi semua bodyguard keamanan di rumah itu

"dasar bocah ingusan, kalian pikir kalian siapa hah?ga sopan masuk rumah orang tanpa permisi"

"kita bakal sopan sama om kalo om juga sopan sama kita,ga seenaknya kayak gini"ucap Gibran ikut berbicara

"ahahaha lucu ya kalian ini, kalian ga bisa atur atur saya!di sini saya yang berkuasa, terserah saya dong kalo saya akan lakukan ini"Robi menendang Dika yang sudah kesakitan

"arghhhh"ringis dika

"om udah om cukup,Dika itu anak om darah daging om sendiri masa om tega?"ucap Rasya

"iya om tega sama Dika dia udah sakit om,cukup om nyakitin batinnya jangan raga nya juga om"ucap Gibran menambahi

Robi tertawa mengejek "untuk apa saya kasian sama anak ga tau diri ini?ouh iya kalian kesini mau bawa nih anak sialan kan?bawa sana anak ga guna ini!"ucap Robi melenggang pergi meninggalkan mereka semua

uhuk uhuk

"arghh sakit banget anjing"rintih Dika

"kita ke rumah sakit yok"ajak Gibran

"bawa gue ke Adara aja"ucap dika

"heh lo udah parah mampus gini babak belur masih aja mikirin Adara" heran Gibran

"bawa gue ke Adara anjingg gue butuh dia"

"heh ogeb dokter yang lo butuhin bukan Adara"ucap Gibran

"gue ga butuh dokter,gue butuh Adara mana Adara"rengek dika

"dia masih sekolah dik"ujar Rasya

"bodo gue pengin Adara"kekeh Dika

"yaudah kita anter ke apartemen lo dulu"

"kenapa ke apartemen bangsat gue mau nya Adara!!"rengek dika

"iyaa nanti gue bawa Adara buat lo" Rasya berusaha menenangkan

Ini Kisah Dika Adara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang