lima

3 0 0
                                    

"Halo pendek!"sapa Karrel lalu merangkul Kaira dan duduk di samping gadis itu

Kaira yang merasa risih pun segera menepis tangan pria itu dengan kasar yang membuat Karrel hanya menampilkan senyumannya saja

"Kalian lagi ngapain?"tanya Karrel basa basi. Kaira dan ketiga sahabatnya itu menatap Karrel dengan tatapan jengah. Apakah pria itu tidak melihat mereka sedang makan? Aishh

"Lagi santet lo"jawab Kaira kesal

"Aduh pantesan dari tadi gue kesakitan"balas Karrel sambil memegang perutnya dengan wajah yang memelas

"Goblok"

"Rel,lo ngapain sih ganggu Kaira mulu? Gak ada kerjaan lo?"tanya Rika yang memang sudah kesal melihat keduanya selalu bertengkar

"Gue, kalau gak jailin nih anak seharii aja,kayaknya gue demam deh"jawab Karrel yang lagi lagi membuat Rika menghembuskan napasnya kasar

"Tiati ntar lo suka"ucap Vira yang sedari tadi diam. Sontak saja tawa Karrel pecah kala mendengar ucapan yang barusan keluar dari mulut Vira

"Lo orang yang kesekian kali bilang kayak gitu dari kapan lalu,tapi buktinya? Gak kan. Yaudahsih gue gemes aja liat kurcaci sekolah. Mana mukanya tiap hari kayak ngajakin orang gelud anjir hahahaha"ucap Karrel lalu kembali tertawa. Tya yang melihat pria itu tertawa, terpaku melihat ketampanan pria itu yang berkali kali lipat. Sangat manis, pikirnya

"Oh iya Ra. Tugas kelompok sos kapan di kerjain?"tanya Karrel "gue sebenarnya males sekelompok ama lo sih,tapi ya gimana. Kayaknya emang jodoh sih"lanjutnya dengan sengaja menggoda gadis di sampingnya itu

"Najis"jawab Kaira

"Sabtu aja"tambah Kaira

"Kok lama banget? Kenapa gak nanti aja?"tanya Karrel membuat Kaira memutar bola matanya malas

"Gue sibuk,dan lo juga sibuk. Urusin aja tuh tim futsal lo,kalau pun bisa gue bakal ngerjain tugasnya sendirian tanpa adanya campur tangan lo. Kalo sama lo pasti ribet"jelas Kaira membuat Karrel senang bukan main

"Serius?! Lo kerjain sendiri aja? Gak papa? Yang bener?! Aahhhhh suka deh gue sama lo!"ucap Karrel dengan begitu antusias lalu tak sadar memeluk Kaira dengan begitu erat. Yang di peluk pun menepuk nepuk tangan pria itu karna sesak napas dibuatnya

"Lep..pasin..beg..goo!"sontak Karrel melepas pelukannya lalu menampilkan cengirannya

"Maap reflek hehe"

****

Kringggg.....

Bel sekolah pun berbunyi,menandakan jam pulang sekolah. Semua murid SMA Harapan Bangsa berbondong bondong keluar dari kelasnya dan meninggalkan sekolah

Sama halnya dengan Kaira yang masih setia menunggu Gio menjemputnya didepan pagar sekolah

"Ck,lama banget sih elah"gumam gadis itu kesal. Sudah 10 menit gadis itu menunggu kedatangan abangnya untuk menjemputnya namun tak kunjung datang

Ia pun menelpon Gio sekali lagi namun tak ada respon sama sekali. Pria itu tak menjawab panggilan dari Kaira. Alhasil Kaira berjalan menuju halte dekat sekolah untuk menunggu angkot lewat

Sudah lama ia menunggu,namun tak ada satu pun angkot yang lewat. Lingkungan sekolah sudah mulai sepi. Ponsel nya pun sudah mati beberapa menit yang lalu. Mau tak mau,ia harus berjalan hingga mendapat angkutan umum. Namun,belum beberapa langkah dari halte, ia di kejutkan oleh suara klakson motor yang berhenti di sampingnya

Tin!!

"Ahkkk setan!!"kaget Kaira. Pria yang mengendarai motor besar itu pun membuka helm full face nya lalu meletakkan helmnya di depannya

"Sendirian aja neng?"tanya Karrel dengan sengaja menggoda Kaira. Gadis itu pun menatapnya kesal "sama kuyang! Ya menurut lo?!"tanya nya tersulut emosi. Hari ini ia sangat lelah,ia selalu saja bertemu makhluk seperti Karrel yang sangat menghabiskan tenaga. Hari ini mood nya benar benar berantakan. Dan Karrel malah hadir untuk menambah kekesalannya?!

"Uitsss,santai dong neng. Gue kan nanya baik baik"balas Karrel

"Ayo naik"tambahnya membuat Kaira mengernyit bingung

"Ha?"

"Selain pendek lo juga lemot ya"

"Naik buruan,gue anterin pulang mumpung gue baek nih"tambahnya

"Ogah"tolak Kaira mentah mentah. Sebenarnya ia tak masalah Karrel mengantar nya pulang karna dia benar benar lelah dan ingin cepat pulang kerumahnya. Namun karna gengsi,ia menolaknya dengan alasan "gue gak mau deket deket sama makhluk astral kayak lo" hm.

"Dih? Yaudah. Gue bilangin ya,disini tuh jam segini rawan banget,hati hati aja sih kata gue. Gue gak nakutin lo ya,cuman info aja sih. Yaudah kalo gitu gua duluan ya,bye"ucap Karrel lalu segera memakai helm full face nya kembali lalu melajukan motornya

Kaira yang melihat itu hanya memutar bola matanya malas. Apa katanya? Dia mau menakut-nakuti seorang Kaira? Oh tidak. Sebuah kesalahan jika ada orang yang melihat Kaira sebagai gadis penakut. Buktinya,sekarang ia hanya berjalan santai sambil sesekali bersiul dan bersenandung kecil

Ia hanya,,,lelah.

Tak lama kemudian,ada sekelompok pria bertubuh besar menghadang jalan gadis itu membuat Kaira mau tak mau berhenti dan menatap datar 4 pria itu

"Mau lo apa?"tanya Kaira datar

Salah satu dari ke empat pria berbadan besar itu tertawa. "Wah berani juga ternyata"

"Alasan apa yang buat gue harus takut sama lo?"tanya Kaira lagi

"Heh bocah! Mending lo ikut kita. Kita seneng- seneng aja,dijamin lo suka"ucap salah satu di antara ke empat pria itu lagi. "Mending seneng-seneng nya disini aja"balas Kaira dengan sedikit menarik sudut bibirnya. Salah satu dari preman itu menghampiri Kaira ingin memegang pundak gadis itu,namun sebelum itu Kaira dengan cepat mundur lalu memegang tangan pria itu lalu memutarnya dan menendang perut pria berbadan besar itu membuat preman itu meringis kesakitan

"Wah,jago juga lu cil"ucap preman itu membuat Kaira tersenyum kecil seraya mencolek hidungnya menggunakan jari jempolnya dengan tatapan berani

Preman berikutnya maju ingin menangkap Kaira namun dengan cepat gadis itu membuka tas nya lalu berputar sambil melayangkan ranselnya ke wajah preman tersebut

"Sialan!"

Mereka ber empat pun maju menyerang Kaira secara bergantian. "Lo ikut kita,atau lo bakal mati disini"ucap salah satu preman itu. "Gak usah banyak bacot,maju sini!"tantang Kaira membuat para preman itu tersulut emosi. Satu preman dengan perut buncit itu ingin memukul wajah Kaira namun untungnya gadis itu bisa menghindari nya dengan cepat lalu segera menendang area sensitif pria itu membuatnya merintih kesakitan

Selanjutnya pria bertubuh tinggi itu maju ingin menyerang Kaira namun sebelum itu gadis itu mundur perlahan dan berlari melompat ke arah tiang lalu menendang dengan keras wajah preman tersebut hingga jatuh tersungkur

Kaira pun jatuh berlutut akibat melawan preman tadi dan segera bangun. Tak di sangka,satu preman dari arah belakangnya membawa satu balok kayu berukuran sedikit besar berniat memukul gadis itu,ketika sudah dekat preman itu segera melayangkan balok kayu tersebut,dan.....

Brakkkk!

"Arghhh.."






••••••
Wahh anjayyyy semoga Kaira baik- baik saja

♡♡♡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GENGSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang