8

161 20 1
                                    

Alo ges I'm back (⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠)

                   ✧⁠*✧⁠*✧⁠*✧・ ✯・⁠۝・✯・*✧⁠*✧⁠*✧⁠*

Pintu di buka dari luar, Ryanza masuk dengan santai tanpa memperdulikan sambutan kecil, dari para pelayan yang berada di sana. Kakinya terus melangkah menuju lift. Menekan tombol di lift itu setelah berada di dalam nya.

Kembali melangkah kan kaki nya, setelah lift berhenti di lantai tujuannya. Membuka pintu kamar, dan kembali menutup nya setelah sampai.

Helaan nafas terdengar keluar dari mulut Ryanza
" Sakit juga..... Herman gw sama yang sering drama kek beginian, gak sakit apa ngelakuin kek beginian, gw sih capek" dumel nya, merebahkan diri ke kasur empuknya.

"Apa mereka sudah kebal ya gara-gara makan Pete?"monolog nya dengan wajah yang terlihat terkejut.

"Hanya author yang tau" ia berdiri dari tidurnya, hendak melepaskan seragam sekolah yang masih ia kenakan.

CEKLEK

pintu yang terbuka, menunjukan Claudia berdiri di ambang pintu, dengan sepiring cemilan sehat dan susu hangat di tangan.

"Sayang kamu dah pu- ASTAGA!" Ucapannya terpotong karena terkejut begitu melihat, Ryanza yang sedang membuka seragam nya. Memperlihatkan tubuh & kepalanya yang di perban.

Ia meletakan bawaannya di meja, berjalan mendekati Ryanza yang terlihat mematung  karena terkejut mendengar teriakannya dari bunda nya,

(Untung gak di jatuhin tuh kek di sinetron)

"Ini kenapa sayang? Kok bisa gini? Siapa yang bikin kamu jadi gini? Kok-

"Bunda.... Aku gak papa ok, cuman candaan anak laki-laki" ucap Ryanza memotong ucapan Claudia, tangan nya ia taruh di pundak wanita itu, sesekali mengusap nya menunjukkan bahwa dia baik-baik saja.

"Bohong..."

"Cerita sama bunda, kenapa bisa begini dan siapa pelakunya ?" Tanya nya, kali ini terdengar lebih serius, dan penuh tekanan, matanya pun menatap Ryanza dengan tajam & tegas. Seperti "jawab atau gw bacok".

Habis sudah riwayatnya, mau tidak mau harus ia menjawabnya. Yang ia ketahui, jika Nyonya Alexland sudah mengeluarkan tatapan itu, maka tamat sudah jika tidak di turuti. Tidak ada yang berani melawan, bahkan Xavier sekalipun. meski yang sekarang tidak seberapa, tetap saja ini menakutkan.

"Itu.... Tadi ada cewek yang nubruk aku sampai jatuh kebentur tiang, dan makin parah lagi bakso nya juga tumpah ke badan aku.... Mana panas lagi," ucapannya
Seperti anak kecil mengadu ke emak nya. Kepalanya pun menunjukkan tangan nya sibuk memainkan baju seragam yang belum sepenuhnya terbuka.

Claudia yang mendengar itu mengernyit heran.
"Kamu kenal dia?" Tanya nya, dan di jawab gelengan dari si empu

"Aku juga baru liat. Tadi juga, dia bukan nya minta maaf, tapi malah ngatain aku pembohong, terus nangis-nangis gak jelas Bun,terus nyari pembelaan dari
Abang twins sama temennya" ucapannya sambil memasang raut wajah yang menyedihkan.

"Terus mereka gimana? Bela dia kah" tanya Claudia. Membuat Ryanza menyeringai dalam hati.

{Va. Kamu nyeremin(⁠・⁠_⁠・⁠;⁠)}

"Untung nya enggak,tapi malah temennya Abang bawa aku ke UKS, gak ada yang percaya sama dia"

"Abang mu?"

"Gak tau, mereka pergi waktu itu gak tau kemana" jawab Ryanza membuat Claudia terdiam

Tangannya terangkat mengusap kepala Ryanza, mengambil piring dan susu tadi, dan menaruhnya di kedua tangan Ryanza.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SHUT UP !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang