"Cukup Allah yang tau!"
Happy Reading!
Pagi pagi sekali Kanaya sudah dibangunkan dengan suara adzan yang berkumandang. Setelah adzan selesai, Kanaya mengambil handuk dan melakukan rutinitasnya yaitu mandi.
Sebelum menggunakan seragam, Kanaya melaksanakan shalat subuh terlebih dahulu dan membaca Al-Quran sebentar.
Waktu menunjukkan pukul lima setengah pagi, tapi Kanaya sudah siap dengan seragam baru sekolahnya.
Dikehidupkan sebelumnya Kanaya memang menggunakan hijab mau itu di sekolah ataupun keluar rumah. sekolahnya yang dulu negeri jadi yang muslimah wajib pake hijab.
Tapi Kanaya yang ini bersekolah swasta, Karna gadis itu sudah terbiasa berhijab, Kanaya memutuskan untuk hijaban saja. Karna rambut adalah aurat.
Kanaya merupakan salah satu gadis pada umumnya, kalau kalian berfikir dia tipikal yang kalem dan monoton, oh tentu kalian salah besar.
Gadis itu sangat senang merawat diri, melakukan diet, setiap ada kesempatan dirinya selalu bercermin, padahal mukanya gitu gitu aja. Satu hal yang paling tidak dia suka, yaitu berlama-lama dibawah sinar matahari.
Kanaya juga gadis yang suka membandingkan kulitnya dengan orang lain, contohnya, Naraya lah korbannya.
Saat Naraya lagi santai sambil bermain ponsel, dan gadis itu tengah memakai masker pada wajahnya, dan tentu cermin ajaib gadis itu tak pernah absen. Kanaya langsung membandingkan lengannya pada Naraya, "hahah masih putihan gue." Ejeknya kesenangan.
Dia bahkan membandingkan dengan sepupu dan teman temannya, gimana gak kesel coba, mentang-mentang kulitnya sedikit kuning, ingat kuning bukan putih, ya memang kuliat nya memang sedikit kuning langsat dari pada yang lain, Karna kelamaan mendem dirumah kulitnya perlahan, bisa dibilang memutihlah, tapi gak seputih tepung juga.
Karna sudah terbiasa Naraya hanya menampilkan wajah tak suka. "Kak, aku ada download aplikasi diet, ayo olahraga." Ajaknya saat gadis itu gabut.
Naraya hanya mengikut, "kak ayo senam, tau senam Pramuka kan?" Naraya mengangguk.
"Let's go!!" Teriaknya heboh.
Naraya maupun Kanaya keduanya memang berisi keturunan dari ayah, bisa dibilang gemuk pendek tapi tidak terlalu pendek. sedangkan Abang dan adek mereka kurus tinggi.
Karna Kayana sudah menginjak remaja, dia lebih mementingkan penampilan. Satu keinginannya pengen putih dan langsing, hahah lucu sekali dia ini. Dulu aja sebelum mengenal laki-laki main lumpur pun jadi, dan kulit pun belang-belang.
Mereka pernah merasakan hidup sebelum handphone merajalela seperti sekarang. Petak umpet, main karet, buat orang pake tanah terus ada rumor kalo gak dirusak balik malamnya orang tanah itu bakal nyamperin kerumah dan ngetok ngetok pintu, terus main rumah rumah pake daun kelapa atau pisang jangan lupakan acara masak masaknya serta tidur siang disana, lalu main kelereng, bahkan cosplay jadi duyung juga pernah. Karna gak ada ekor, mereka pake tali buat ngiket kaki, terus berenang di sungai. Hayo siapa yang pernah ngerasai? Haha
Duh jadi nostalgia.
Kalau mau tau, Kanaya pernah loh nangkap ikan di lumpur pake tangan di sawah, dia juga pernah nyari siput kecil, tau irek-irek gak, hahah gak tau ya itu bahasa kita dikampung. Cerita dikit masa kecil.
Semasa SMP kelas satu, dia mana pernah ngerawat kulit, semenjak dia kenal Yasha langsung berubah, menjadi wanita sesungguhnya eeeaa, mampus lu gue bongkar.
She : "iihh angah....."
Me : "ya sorry, biar nih cerita jalan, elah."
Kanaya tersenyum mengingat kilasan masa lalunya.