13. TEMPAT TERNYAMAN
.
.
.
Sudah seminggu lebih Alana dan Alden tinggal bersama. Dan selama seminggu itu pula Alden sering keluyuran malam tanpa sepengatahuan kedua orangtuanya.Alana disuruh tutup mulut oleh Alden, untuk tidak melaporkannya pada umi dan papanya bahwa ia masih saja sering keluyuran.
Sekarang, jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, namun Alden belum juga balik. Alana tak tahu di mana keberadaan Alden sekarang, bahkan lelaki yang berstatus suaminya itu, tak memberitahukannya dimana ia akan pergi.
Alana duduk didepan pintu sembari menunggu suara ketukan yang ia harap akan di ketuk Alden.
Sudah beberapa malam ia sering melakukan hal itu, duduk di lantai dingin sambil bersandar di pintu, menunggu kepulangan sang suami yang sering keluyuran.
Alana melirik arlojinya
"Ya allah, udah mau jam 12 malam, tapi kak Alden belum pulang ..."Ting nong!
Tok tok tok!
"Na?"
Alana terperanjat kaget. Tadi matanya sudah hampir tertutup karena rasa kantuk yang menyerangnya. Namun, mendengar bunyian bel, suara ketukan serta suara Alden, ia jadi terbangun kembali.
Gegas ia berdiri dan langsung membukakan Alden pintu
"Kak? Kak Alden darimana?" Tanya Alana, rasa khawatir masih menyelimuti nya.
Alden menatap lekat wajah Alana yang begitu mengkhawatirkan nya.
"Assalamualaikum." Ucap Alden.
Alana tertegun. Perdana Alden mengucapkan kata salam.
"Waalaikumsallam, ayo masuk Kak, di luar dingin." Ujar Alana, ia mempersilahkan Alden masuk terlebih dahulu.
Setelah masuk, ia langsung menutup pintu dan tak lupa menguncinya.
Alana mengikuti langkah Alden, saat di ruang tengah, Alden langsung menumbangkan diri ke sofa. Sedangkan Alana langsung ke dapur untuk mengambil kopi hangat dan segelas air putih.
"Huff." Alden menghembuskan nafasnya.
"Kak, ini air putihnya di minum dulu, kalau Kak Alden pengen minum kopi, itu udah Alana siapin." Alana meletakkan nampan tersebut di atas meja di hadapan Alden.
Alden hanya terdiam, ia memperhatikan aktivitas Alana yang mulai berjongkok di bawahnya dan melepaskan sepatu serta kaos kakinya.
"Kak Alden cape banget ya? Mau Alana pijitin gak?"
Alden hanya mengangguk saja.
Alana pun duduk di sofa samping Alden.
"Maaf ya kak, kakinya Alana angkat dulu." Alana mengangkat kedua kaki Alden dengan seluruh tenaganya, lalu memangku kedua kaki putih itu.
Alden tak banyak bicara, ia hanya bersandar sambil bersedakap dada.
"Nih ukhti ukhti baik banget jir, padahal gue udah ngelakuin segala cara perlakuan gue ke dia supaya dia gak betah sama gue. Eh malah gue yang betah sama perlakuan hangat dia." Batin Alden.
"Na," panggil Alden.
"Iya?" Alana mendongak dengan suara lembut khas nya, jangan lupakan senyuman hangat yang tak pernah luntur di bibir tipis itu.
"Lo gak capek sama kelakuan gue dalam seminggu ini? Lo gak capek punya suami yang sering keluyuran gak jelas ini?"
Alana membeku, namun tangannya tetap memijat perlahan kaki Alden.
![](https://img.wattpad.com/cover/371266607-288-k524841.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SANTRIWATI PILIHAN UMI[TAMAT]
Teen Fictionmenceritakan tentang kehidupan mewah seorang cowok bernama Alden Keanu Winata. seorang ketua geng motor terbesar di Jakarta. siapa yang tidak kenal Alden? putra pertama dari dua bersaudara. Anak pemilik perusahaan ternama di kotanya. awal dari kehi...