Bab 4

5.1K 198 11
                                    

Happy Reading🥀

Ketika hari telah menjelang sore. Perlahan Adriana membukakan matanya, seketika ia dapat merasakan seluruh tubuhnya remuk terutama bagian bawahnya. Malam adalah hal terburuk dalam hubungan intim bersama pria.

Pria Zombie itu terlalu egois, hanya mementingkan hasrat bejadnya. Walaupun tahu dia hanya ingin sembuh dari penyakit Zombie dengan cara melakukan hal tak senonoh seperti malam. Tapi dia melakukannya sangat lama.
Ketika sudah pagipun, si Zombie jelek itu masih melakukannya. Dia gak sadar diri apa?!? Ketika dia berubah menjadi Zombie Wajahnya sangat buruk rupa. Ya, Suan masih mending hanya punya telapak tangan ada mulutnya.

Adriana menunduk melihat dua kembar daging berlemaknya membengkak sekaligus lecet di ujungnya. Bekas tanda ini menjadi bukti Dipastikan saat dirinya pingsan Geo memainkan tubuh Adriana secara kasar.

Adriana menghela napasnya kasar, " Nyesel gue ikut."

♛┈⛧┈┈•༶
Ting!
Geo: 60%
Suan:40%
◗  itu adalah hasil untuk kesembuhan mereka. Anda harus melakukannya lagi bersama mereka.
♛┈⛧┈┈•༶

"Suan masih gue tangani tapi ini Geo lho. Wajah dia buruk rupa!!!!!" Heboh Adriana

Trauma Adriana masih menjadi pengingat saat malam kemarin. Masa seorang Adriana harus melakukannya lagi bersama Geo yang wajahnya saja membuat ia mual dan jijik.

Dibandingkan Geo, lebih baik ia melakukannya bersama bos Zero. Dia tampan, bertubuh kekar dan dia mencintai Arsena sampai sudah ditahap obsesi.

"Gila sih! Gue apes banget ketemu lo." Adriana menatap hologram didepannya

[Ya jangan begitulah Nona. Anda kan yang sudah menekan ponsel anda. Jadi lakukan tugas membuat para tokoh zombie menjadi normal lagi.]

"Tapi kan semua ini atas kiriman teks dari lo!!"

[E-eum. Ya itu kan sudah menjadi kewajiban saya untuk mengirimkan teks berupa "itu". Jadi saya tidak peduli bahwa anda menolaknya saat anda tidak menekan ponsel. Saya bisa mencari perempuan lain dan mengirim teks tersebut. Tapi masalahnya anda sudah menerima teks itu jadi anda tidak boleh lagi protes!]

"....." Adriana tak tahu lagi mau ngomong apa?! Ia sangat tak bisa bicara lagi membaca dihologramnya.

Adriana mendengus kasar dan menyingkap selimut. Ia berjalan dalam keadaan telanjang menuju kamar mandi.

***
Seusai mandi...
Baru saja Adrina melangkah keluar didepan pintu kamar mandinya. Nampak Suan berdiri didepan pintu menatap Dirinya dengan tajam.

Tanpa berlangsung lama Adriana dibawa pergi saat itu juga.

Bruk

Bunyi lemparan tubuh Adriana ke arah ranjang.

"Tunggu aku bisa jelaskan." Panik Adriana

Tanpa mendengar ucapan Adriana. Dia menindih badan Adriana, kedua tangannya dipegang erat oleh tangan kanannya.

Cup

Hap

Bunyi ciuman dan hisapan puting kencang  itu berhasil membuat tubuh Adriana panas dingin.

Dia pasrah.

Putingnya digigit kecil oleh bibir tangan kirinya, tangan kanannya beralih menarik handuk Adriana kasar saat itu juga.

Membuat Adriana telanjang bulat. Suan melihat jelas tubuh Adriana banyaknya bekas tanda yang dihasilkan oleh Geo. Dia menggeram marah dan mencondongkan ke dada besar Adriana. Mulutnya menggigit dada Adriana serta memberikan tanda hitam yang banyak ke dada Adriana membuat bekas tanda Geo tertutupi oleh tanda hasil perbuatan Suan.

"Ouhhh Suan, jangan kasar. Tubuhku masih sakit." Adriana menahan ngilu sambil kedua tangan menjambak rambut Suan untuk menjauh dari dadanya

Suan dengan enggan melepaskan gigitan dari dada Adriana.

"Dimana yang sakit?"

"Semua tubuhku remuk gara gara si zombie jelek itu." Desis Adriana

"Makanya jangan main ikut aja sama pria asing. Mentang mentang dia memberikan hadiah lebih dari aku langsung aja terima." Ledek Suan sambil mencubit pinggulnya gemas

"Yak jangan main cubit aja!! Itu sakit!!" Protes Adriana

Jari jemari besar Suan menyentuh pinggul Adriana yang sudah dicubit. Gesekan kulit Suan membuat tubuh Adriana tersengat dan merasakan jantungnya berdetak kencang.

Dilihat lagi wajah Suan, meski wajahnya dicoreti seperti tinta hitam. Tapi dia lumayan tampan dan menawan.

"Kenapa kamu melihatku seperti itu? Kamu terpesona yah?" Tanya Suan dengan nada menggoda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa kamu melihatku seperti itu? Kamu terpesona yah?" Tanya Suan dengan nada menggoda

"Ya, dibandingkan Geo cuma kamu Zombie lumayan normal." Telunjuk kanan Adriana terangkat dan menelusuri wajah yang banyak coretan

"Aku heran sama wajah kamu. Mengapa wajah kamu dicoret kayak begini? Padahal wajahmu tampan kalau gak ada coretan." Celetuk Adriana masih mengelus pipinya

" Eum, makanya kamu setiap malam harus melakukannya lagi denganku. Agar tubuhku kembali normal." Suan mendengkur menikmati elusan tangan  lembut Adriana seolah nyaman.

Bersambungಥ_ಥ

Author_Cantilh
Masih ada yang nungguin cerita Arsena with zombie? Coba tes tes tinggalkan kolom komentar dulu heum..

Jangan lupa vote dan komennya! Biar author semangat buat upnya🔥

Arsena With ZombieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang