Kepulangan yg dinantikan(2)

804 68 3
                                    

Deg

"Tidak ada tuan muda. Seluruh jadwal telah dikosongkan khusus minggu ini untuk anda beristirahat sesuai keinginan anda."

Ryan mengangguk menyetujui pernyataan tersebut.

Nicholas yg mendengarkan percakapan singkat tersebut hanya dapat bersikap tenang.
Meskipun didalam pikirannya telah berkecamuk begitu banyak hal.

~

Sampai pada kediaman keluarga besar Denux.

Nicholas pun dengan cekatan membuka pintu penumpang Ryan. Setelah itu, ia menggenggam tangan tersebut. Sedangkan James sudah telah menurunkan seluruh koper yg berisi kebutuhan tuan mudanya.

Setelah membantu Ryan untuk turun, Nicholas bertingkah aneh. Ryan merasa bingung karena Nicholas yg masih menggenggam telapak tangannya dan mukanya telah berwarna merah seperti kepiting rebus.

Mengedikkan bahu acuh, Ryan pun melepaskan pegangan tangannya yg masih bertengger di pegangan Nicholas.

'Kenapa tangannya begitu mulus, dan lentik bagi ukuran seorang pria?'batin Nicholas

Setelah tersadar dari acara melamunnya, ia pun dengan segera memerintahkan para bodyguard yg bertugas dalam menjaga keamanan didepan pintu masuk agar membukakan pintu tersebut dengan begitu lebar.

"Tuan muda Ryan telah tiba, tuan besar"ucap Nicholas kepada salah satu orang yg duduk di sofa single di ruang tersebut.

Perkenalkan. Ia adalah 'Tuan Besar' atau bisa disebut grandpa.

:Imajinasikan saja seluruh visual2 karakter setiap chapter yaa.

Rambut berwarna hitam pekat, kulit putih pucat, badan kekar, tinggi seperti tiang-ups dan jangan lupakan parasnya yg bak dewa Yunani serta ciri khas setiap anggota keluarga.

Bola mata berwarna merah pekat yg menawan dan seakan menghipnotis bagi sebagian orang.

Hampir seluruh anggota keluarga berada di ruang tamu yg begitu luas tersebut. Ralat- semua anggota keluarga besar Denux berada di ruang tamu tersebut.

Mereka semua duduk bersama - sama di sepasang sofa panjang berwarna hijau gelap tersebut.
Pengecualian bagi grandpa dan daddy mereka berdua masing-masing duduk di dua pasang sofa single besar yg terdapat pada sisi kiri dan kanan dari sofa berukuran panjang.

Jarak mereka hanya dipisahkan oleh sepasang meja kaca berukuran sedang. Meja yg terlihat simple namun mmpunyai harga tak terhingga.

Tampaknya mereka sedang mengadakan pesta teh bersama- sama.

BTR~

Grandpa mengangguk tanda mengerti akan pesan yg disampaikan oleh Nicholas.

Ia mengangkat kepalanya dan menoleh kepadaku karena posisiku yg berada di sebelah kanan nya.

Tak hanya grandpa, semua anggota keluarga pun turut serta menolehkan pandangan mereka kepada diriku.

Aku yg ditatap sedemikian rupa hanya bersikap tenang dan mengangkat dahulu sedikit yg mana terlihat angkuh namun tak terlihat kasar.

Aww, nampaknya mereka semua terlihat terkejut dengan penampilan ku yg terbaru.

Bagaimana tidak?

Masih ingat chap sebelumnya?
yap! begitulah penampilannya yg ditunjukkan langsung kepada seluruh anggota keluarga nya sekarang.

Tak hanya penampilan, sikapnya pun telah membuat mereka terdiam.

Daddy berdehem untuk memecahkan suasana agar tidak terasa canggung.

"Duduklah terlebih dahulu Ryan.
Pasti dirimu kelelahan karena perjalanan yg jauh" kata Mommy sambil tersenyum tipis padaku.

Aku berjalan santai menuju satu tempat disofa panjang yg rupanya sengaja dikosongkan untuk diriku.

Aku duduk dengan tenang lalu memanggil salah satu maid untuk membawakanku segelas teh.

Setelah meminum teh yg diberikan, aku pun hanya sibuk dengan ponselku memeriksa beberapa hal penting yg harus kuurus karena satu minggu ini hanya akan kuhabiskan dengan beristirahat seperti yg sudah kurencanakan.

Aku sadar bahwa seluruh atensi dari anggota keluargaku sepenuhnya mengarahkan kepadaku. Mereka memandangku dengan intens dari awal aku menginjakkan kakiku di kediaman ini.

Mereka tak sepenuhnya merasa kaget karena telah mendapatkan informasi mengenai sikap dan penampilanku yg telah berubah.

Namun, melihat wajah mereka yg menunjukkan beberapa ekspresi selain datar, membuatku mengulas senyum tipis seketika karena merasa bangga sebagai orang pertama yg melihat ekspresi wajah mereka.

Tampaknya, mereka masih memperhatikanku dengan intens sehingga bisa menangkap senyum tipisku yg terlihat manis. Dan tanpa sadar salah satu pemuda yg berstatus sebagai adik sepupuku bergumam kecil tetapi dapat terdengar karena begitu heningnya suasana saat ini.

"Manis.Senyuman kakak manis banget" gumam kecilnya dengan wajah datar tapi matanya terpaku kepada diriku.

"I know it" kataku dengan genit sambil melirik sedikit padanya dan mengedipkan kelopak mata sebelah kiriku karena dirinya yg duduk di sebelah kiri sofa.

Tak hanya itu, aku juga memberikan sedikit seringaian jahilku kepadanya.

Mereka semua tertegun karena apa yg dikatakan oleh adik sepupuku ternyata benar.

Namun tak lama mereka tertegun akan hal tersebut, mereka pun makin terkejut dengan  caraku yg
membalas pujian tersebut dengan genit dan jangan lupakan seringaian kecil
namun terlihat jahil tersebut.

'Wow! is that my big brother?' Batin twins

'Menarik'batin mereka bersamaan

Oh Ryan apakah kau tidak sadar bahwa dirimu telah menjadi seseorang yg dianggap begitu menarik oleh seluruh anggota keluargamu?

Bersabarlah menghadapi mereka sampai beberapa hari kedepan atau sampai akhir hidupmu- hehe<3

*smirk

SORRY bgt ini marganya diganti Zerick yee

I'm SulungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang