Aaahh mass Parjo ahh sudah mass sudah aahhh... Ahhh .. racau ku saat sedang sex dengan suamiku mas Parjo, aku teringat harus segera bersiap siap karena malam nnti akan manggung di desa sebelah.
Nama ku Masri aku adalah seorang biduan dan mas Parjo suami ku seorang pemain keyboard kami menikah saat usia ku 17 tahun dan sekarang usia pernikahan kami sudah lima tahun dan tahun ini setelah penantian lama aku akhirnya hamil, sekarang kandungan ku berusia delapan bulan lebih, banyak yang bilang semenjak hamil aku semakin cantik dan sexy, apalagi sekarang semakin banyak yang menyewa jasa kami, jadi semakin sering aku manggung selama hamil bahkan dalam seminggu sampai tiga kali kami di sewa, kami tidak mau menyia nyiakan kesempatan emas ini selagi aku masih hamil apalagi usia kandungan ku sudah sembilan bulan, takutnya saat sudah melahirkan nnti kami menjadi sepi job dan mbok Sumi dukun beranak didesa kami memprediksi jika aku akan melahirkan dalam dua Minggu kedepan .
Aku tengah bersiap makeup dengan biduan lain, kami terdiri dari tiga orang biduan perempuan dan satu orang laki laki. Aku mengenakan dress ketat berwarna biru tanpa lengan dipadukan dengan blezer berwarna hitam, sesak ku rasa saat memakai baju ini perut besar ku terhimpit oleh baju ini, tapi mau bagaimana lagi ini demi menunjang penampilan ku harus menggoda dengan sepatu high heels 8 cm, acara malam ini bukan acara pesta nikahan melainkan acara ulang tahun kepala desa, tibalah saatnya kami manggung.
Aku bernyanyi sambil berjoget, walau hamil tidak mengurangi gairah ku untuk berjoget, aku mengambil posisi kaki mengangkang menggoyang kan pinggul ku ke kanan dan ke kiri, aku goyang ngebor dari posisi berdiri sampai jongkok, aku menyuguhkan goyangan couple bersama biduan lelaki kami, kami berdua berjodet erotis dengan aku yang mengambil posisi menungging sambil menggesek gesek bokong ku di burung Bagas. Aku terus memutar mutar badan ku sambil menggantung kedua tangan ku di leher Bagas dengan menghadap badan Bagas begitu juga Bagas dengan gaya seperti memompa mompa penis nya seakan akan menghentakkan penisnya. Aku terus bernyanyi sambil berjoget sampai posisi berjongkok sambil mengusap ngusap perut hamil memutar dan menampilkan ekspresi menggoda, Suami ku tidak keberatan dengan adegan kami, bahkan dirinya mengizinkan aku untuk sex bersama Bagas guna menciptakan chemistry di antara kami berdua, karena sudah mendapat izin dari suami jadi aku dan Bagas sudah sering berhubungan badan apalagi saat latihan, namun hanya sebatas napsu, karena Bagas merupakan seorang LGBT. Bahkan sering kali aku yang mengajak Bagas untuk bercinta, dan kurasa bayi yang ada dalam perut ku ini adalah bayi Bagas, karena aku hamil setelah rutin melakukan hubungan sex dengan Bagas.
Dan tiba kami para biduan bernyanyi bersama sambil menyuguhkan sedikit dance dipadukan dengan musik dangdut remix, semakin malam semakin panas, kami para biduan mulai membuka baju seperti setengah bugil dan joget kami juga semakin erotis, aku melepas blezerku dan yang tersisa sekarang dress ketat ku tanpa lengan yang memperlihatkan perutku yang tercetak jelas dan payudara ku yang setengahnya saja tertutup.
Para tamu mulai naik panggung untuk menyawer, aku yang sedang hamil tua pun tidak mau kalah dengan biduan yang lain, walau menggunakan sepatu heels tinggi tidak menghambat aktivitas yang aku lakukan, tiba di mana pak kades naik ke panggung dan memilih untuk berjoget bersama ku, pak kades memasukkan uang kedalam BH ku sambil mencuri kesempatan meremas remas payudara dan pantat ku, aku dengan sukarela menerima nya apalagi uang saweran dari bapak kades jumlahnya bukan sedikit. Jangan kalian berpikir jika pak kades adalah bapak - bapak yang sudah tua berumur, kalian salah besar , dirinya memiliki wajah yang tampan dan masih berumur 35 tahun dan belum menikah. Tiba di jam jam terakhir aku memilih duduk dan waktunya biduan lain yang bernyanyi, dan pak kades menghampiri diriku dan mengatakan dirinya ingin menyewaku, awalnya aku kira dia ingin menyewa jasa kibot kami, jadi aku menyuruh nya untuk bertanya ke suamiku saja, ternyata setelah di sampaikan suami dia ingin menyewa diriku untuk tidur dengan nya satu malam, karena penawaran harga yang tinggi jadi tanpa pikir panjang suamiku menerima tawaran pak kades. Dan rencananya aku akan di jemput Minggu depan.