empat

104 23 2
                                    




Winter sudah kembali lagi bekerja, seseorang menelponnya dan terlihat dari wajah Winter sepertinya itu panggilan penting yang menyangkut dengan keselamatan pasiennya.



Karina tersenyum lebar dan memberikan semangat, lalu setelah Winter keluar dari ruangannya suasana hening membuatnya merasa tak nyaman, akhirnya Karina lebih memilih untuk tidur siang.


Karina tertidur untuk beberapa saat, ia terbangun karena suara berisik yang ada disekitarnya, seperti dia sedang berada di tengah keramaian. Kedua matanya terbuka, lalu ia langsung dikejutkan oleh pertanyaan, "Karina! Lo gapapa? Kepala lo gimana? Aman? Ga amnesia kan?"



"Ini gue Giselle. Lo kenal kan?"



"Bacot banget, nying." Balas Karina dengan raut wajah kesal.


Dengan begitu keempat sahabatnya pun menghela nafas lega. Mereka hanya berempat namun rasanya seperti mereka mempunyai kembaran masing-masing yang dimana membuat suasana menjadi tambah ramai.

Ya memang dasarnya mereka itu berisik jadi udah engga aneh lagi, bahkan di rumah sakit yang seharusnya sunyi mereka mah engga peduli, untungnya Karina memesan kamar VIP yang hanya satu orang di ruang inapnya, jadi mereka tidak akan mengganggu pasien lain


"Karina!" Yujin berteriak memanggilnya.

"Apa, Yujin?" Karina menjawabnya dengan antusias.

"Ini dia kue!" Katanya Yujin sembari menyimpan kue di meja tempat Karina makan.

"Dalam rangka apa ni perasaan gue lagi ga merayakan apapun, tapi makasih ya." Ucap Karina, ada untungnya juga mereka jenguk, ya selain membuat suasana jadi tambah rame bikin perut Karina tambah kenyang juga.


"Kita harus merayakan hal-hal kecil, dan karena lu udah sembuh jadi kita harus rayakan." Balas Yujin. Dia ini paling  suka merayakan sesuatu diantara mereka berlima, pokoknya kalau pacaran sama Yujin kalian pasti bahagia selalu deh!


"Betul tuh, buat vokalis kesayangan kita." Tambah Yena.

Karina terharu, dia memegang dadanya lalu menatap keempat sahabatnya. "Guys, gue... bener-bener terharu banget."

"Plis ga usah dilanjut, alay." Giselle berusaha mencegah Karina untuk melanjutkan apa yang akan dia katakan.

"Sebagai ucapan terimakasih gue dari lubuk hati yang paling dalam." Karina tetap melanjutkan perkataannya.

"Berhenti jamet, geli." Sekarang Yena yang melarangnya berbicara.

"Gue akan melakukan yang terbaik untuk band kita dan pertemanan kita, dengan sangat nyata gue cinta banget sam--"

Yuqi dengan segera membekap mulut Karina agar dia tidak bisa melanjutkan perkataannya menurut para sahabatnya; alay.

"Ngomong apa dia cok?" Tanya Yena ke Giselle, dan Giselle menjawab, "ga denger gue mendadak budek."

Lalu untuk memberhentikan perkelahian kecil mereka, Yujin pun mengajak mereka untuk segera memakan kue nya.

Sambil makan kue, mereka bercerita tentang kehidupan di rumah sakit yang Karina jalani hampir satu minggu ini. Dan juga tentang bagaimana cinta yang sudah lama ditanam selama tujuh tahun akhirnya tumbuh kembali dalam waktu tidak lebih dari satu minggu.

Karina juga tidak tahu, apakah yang ia rasakan sekarang itu cinta yang sebenarnya atau hanya rasa rindu? Dan ia ingin memastikannya selama dia bisa berdekatan dengan Winter.

Try AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang