6. menyatukan kepingan puzzle

72 16 0
                                    

Siang menjelang sore hari itu, mansion mewah berdiri megah terletak di pinggiran kota Seoul yang jauh dari hiruk pikuk, bangunan besar itu terlihat elegan namun penuh misteri, seolah menyembunyikan rahasia yang hanya diketahui oleh segelintir orang.

Dinding-dindingnya menjulang, tebal dan kokoh, memisahkan segala sesuatu yang terjadi di dalam dari dunia luar. Cahaya matahari yang tersisa memantul lembut di atas jendela kaca besar dan pilar-pilar marmer, sementara bayangan panjang pohon-pohon tua menyelimuti halaman. 

Sudah lama Jaehyun tidak datang ke sini, berjumpa dengan ayahnya dan Max. Dia datang bersama Taeyong kali ini, mengingat Taeyong adalah anggota Black Shadow yang paling dekat dan sudah dianggap keluarga juga oleh Jung Siwon, pemilik rumah yang sekarang mereka datangi.

"Pasti Max akan sangat senang melihat Hyungnya datang setelah sekian lama," kata Taeyong sambil membelokkan kemudinya menuju bagian dalam bangunan itu.

Jaehyun mendengus kecil menanggapi tawa renyah Taeyong, "Yeah, kuharap pria kecil itu tidak langsung menyambut kedatangan kita."

Taeyong semakin tertawa menggelegar dengan jawaban Jaehyun dan ekspresi wajahnya.

Mobil mereka masuk menampilkan mansion mewah yang menjulang setelah halaman luas yang membentang bagai lapangan.

"Max! Hey Max!" Taeyong menyembulkan kepalanya ke luar jendela melihat Max yang ternyata sedang duduk santai di halaman hijau 

"Tamatlah aku." Jaehyun juga menolehkan kepalanya melihat ke arah Max, bahunya merosot.

"Ya! Kau mafia bung. Kenapa risau dengan Max."

Setelah Taeyong memarkirkan mobilnya, dia lekas keluar dan memanggil Max lagi.

"Max! Max! Kemarilah Hyung kesayanganmu datang "

Grrrr. Max menoleh, mungkin ia masih mencerna siapa yang memanggilnya. Setelah ingatannya kembali, Max langsung berlari menghampiri Taeyong dan Jaehyun di seberang. 

Max adalah puma peliharaan Siwon yang sudah di rawat sejak masih bayi dan sekarang dia sudah besar dan larinya sangat kencang. Hanya butuh beberapa detik saja untuk sampai ke arah Taeyong dan Jaehyun.

Max langsung berlari menyambar Jaehyun, bersikap manja di kaki Jaehyun kemudian berdiri seolah meminta pelukan.

"Ya! Ya! Tenanglah Max kau bisa melahap kepalaku jika seperti ini," Jaehyun mencoba memeluk Max dengan keberanian yang tersisa

Taeyong tertawa geli dengan ekspresi tegang jaehyun menghadapi Max. Pria yang begitu kejam dan dingin ketika di lapangan, langsung mendadak berubah ketika sudah berhadapan dengan Max.

"Hyung tolong aku," rengek Jaehyun pada Taeyong

"Aish mafia satu ini! Kemarilah Max aku juga Hyung mu, apa kau tidak merindukanku juga?" Taeyong mengambil alih Max 

Begitu Max sudah berada di tangan Taeyong, Jaehyun langsung berlari berhamburan dari sana. Menghindar dari Max sebelum Puma itu sadar dan mengejarnya.

"Lihatlah dia Max, semua orang tunduk dan takut padanya tapi kau berhasil membuatnya lari seperti bocah ingusan." Taeyong berbicara dengan Max sambil mengelus kepala Max

Pintu kayu berat itu terbuka dengan suara lembut, dan pelayan setia Siwon membungkuk hormat, menyambutnya tanpa sepatah kata. Namun Jaehyun tidak menghiraukan, dia langsung berlari masuk.

"Ayah.. Ayah aku datang."

Rumah itu, dengan langit-langitnya yang tinggi dan perabotan antik, mencerminkan kekuasaan dan kemegahan. Di lorong panjang yang menuju ruang utama, lukisan-lukisan besar menggantung, menampilkan sejarah keluarga Jung yang berlapis-lapis. Dan sekarang, Jaehyun adalah bagian dari cerita itu.

DISTRUGLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang