"kamu mesti punya alesan buat mutusin semuanya" ucap Mingyu, suaranya tiba-tiba serak dan pun ketika dia berkedip sekali saja maka air mata akan jatuh membasahi pipinya.
menatap nanar sosok kasihnya? _ yang berdiri didepan pintu apartemen dengan dua mata sembab lelaki itu."iya, paham banget Mas paham tapi_",
"Mas.. kamu tau kan seberapa banyak aku menaruh harapan bahagia buat kita dan kamu bilang kamu sanggup" jeda Mingyu, air mata kini mulai jatuh membasahi pipinya bersamaan dengan suaranya yang seakan tertahan di tenggorokan,
"maaf"
Mingyu semakin menangis saat tubuhnya direngkuh dibawa untuk memeluk yang lebih tua, "Mas Won juga punya harapan itu kan?_ you said it" tangis Mingyu, menggenggam erat kerah kemeja Wonwoo_ sesekali memukul dada lelaki yang lebih tua untuk menunjukkan betapa dia merasakan sakit karena ulahnya.
Mas pun bingung apa alasan Mas melakukan ini padamu batin Wonwoo,
"maaf menyakitimu" ucap Wonwoo,
Mingyu mendongak_ melihat mata sembab itu kembali menangis.
Wonwoo melepas pelukannya, dielusnya dengan perasaan sayang pipi yang lebih muda_ menghapus air matanya bersamaan dengan dirinya sendiri yang semakin menangis,
hatinya pun merasakan sakit_"Gyu!"
dengan nafas terengah dan keringat di pelipisnya Wonwoo langsung terduduk, melihat ke sekeliling nya_ matahari yang sudah menampakkan dirinya, dua ponsel yang bertengger dinakas samping kasur dan kosong nya tempat tidur disebelahnya.
tak mau mencerna lebih jelas semuanya dulu, Wonwoo pun turun dari kasurnya dan langsung bergegas keluar kamar menuju dapur.
air matanya tanpa sadar menetes begitu sosok tersayang yang dicarinya dapat dia temui.
Mingyu yang tadinya sibuk dengan tatanan sarapan yang dia buat menoleh kebelakang begitu merasakan kedatangan yang lain.
tersenyum manis, "pagi Mas sayang" sapanya, namun bukan jawaban yang didapatnya_
Wonwoo mendekat dengan dirinya yang semakin menangis dan tentu saja itu membuat kebingungan tersayangnya.
Mingyu jelas bingung dengan keadaan Mas nya dipagi ini, dia hapus air mata Mas nya dengan pelan pun dengan raut khawatirnya.
"Mas kenapa nangis?" tanya nya,
tak menjawab_ Wonwoo pun membawa Mingyu kedalam pelukannya. kembali menangis dipundak tersayangnya,
Mingyu? _ lelaki manis itu pun lebih memilih untuk diam dulu, membiarkan Mas nya menangis dan mengambil ketenangan dengan pelukan hangatnya pun sambil dia bawa tangannya untuk mengusap punggung Mas nya supaya cepat tenang.
tersenyum saat merasakan Mas nya semakin mengeratkan pelukannya.
merasa lebih baikan Wonwoo pun melepas pelukannya dan mengecup sayang kening tersayangnya, "pagi juga sayang" ucapnya, mengecup bibir Mingyu sebentar_ membawa dua tangan tersayangnya untuk dia genggam dan diciumnya cukup lama sampai air matanya kembali turun membuat basah tangan yang tersayangnya.