Saat Serigala Menyepi

21 2 3
                                    

    Aku mati-mati an bertempur dalam peperangan yang tak ada ujungnya. Dan aku menghabiskan banyak tenaga dalam perang itu. Tanpa aku sadari, tubuhku menerima banyak luka yang menganga lebar. Aku bingung, lukanya terlalu banyak dan aku pun bingung, luka mana yang harus aku obatin terlebih dahulu. 

    Lukanya banyak sekali. Aku yang dulu bagaikan seekor serigala yang tak takut apa apa, kini meringkuk kesakitan dan ketakutan. Seperti senja yang hanya datang sesat, begitupun sosok diriku yang berani itu.

    Luka, yang aku saja belum tau obatnya seperti apa dan bagaimana. Perihal luka, itu tanggung jawabku untuk menyembuhkan-nya.
  
    Perlahan aku sembuhkan luka-luka ku, karena orang baru yang hadir di hidupku layak untuk kurayakan setiap hari.   

Ruang SunyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang