K-3 : Gelut!

56 15 0
                                    

Waktu istirahat telah tiba, seluruh makhluk kampus Jaya Pelita berlarian seperti zombie menuju ke arah kantin.

Terlihat ada seorang gadis mungil—Flora yang sedang terjebak di tengah-tengah tsunami manusia kelaparan itu.

"Minggir woi! Sesak gue an—Eh!" Ia terkejut ketika pergelangan tangannya ditarik oleh seseorang.

"Lepasin anjing!" Flora memegang lengannya yang sudah memerah akibat tarikan dari orang tersebut.

"Berisik lu! Masih mending gue selamatin lo dari himpitan manusia-manusia itu," ucap orang tersebut.

Dia, Fiony Alariah Tantrum. Gadis yang memiliki garis keturunan Jepang. Sering gelut dengan Freya.

"Ngapain lo?" tanya Flora kepada wanita yang lebih tua darinya itu.

"Menurut lo aja ya, ngapain gue di sini kalau bukan buat bantuin lo?"

"Freyana mana?" Flora kembali bertanya.

Fiony menampilkan wajah masam ke arah Flora, “Ngapain lo nanyain si Nurdhana Nurdhana itu ke gue? Nggak salah orang lo?"

"Salah sih..."

"Terus ngapa masih nanya bego!"

"HEH! LEPASIN FLORA YA, FIONY KOPLAK!!" pekikan keras dari seorang gadis yang tengah berlari ke arah Flora dan Fiony itu mampu membuat telinga mereka sakit.

"Jangan ganggu Flora ya asu!" titah Freya.

"Dih? Siapa lo? Oh iya, lo 'kan dedemit ya... Ups." Fiony tertawa ke arah Freya yang sudah geram.

"GELUT YOK GELUT!"

"AYO! LO PIKIR GUE TAKUT?!"

"Ya Tuhan, mengapa hamba harus diberi cobaan seperti ini?" -batin Flora.

"Heh lo berdua mending diem deh! Capek gue liatnya, berantem mulu perasaan!" sahut Flora yang sudah lelah menghadapi dia sosok yang berada di hadapannya.

Freya menatap sekilas ke arah pergelangan tangan Flora. "Flo, kok pergelangan tangan lo merah?" tanya Freya dengan wajah khawatir. Tatapannya seketika teralihkan kepada Fiony. "Pasti lo yang buat Flora kayak gini ya?!"

"Dih? Gue cuma selamatin dia dari gerombolan orang-orang. Jangan fitnah deh lo!"

"Berarti bener lo yang ngelakuin!"

“Mana ada!” sanggah Fiony.

“Kata Oniel, kita harus bisa jadi kayak orang Dubai. 'Dikasih cobaan malah dicobain'.“-batin Flora, mengingat-ngingat kembali ucapan Oniel.

“Oke!“ Flora bergumam.

Gadis itu menghembuskan nafas panjang. Kembali menatap kedua orang yang tengah bertengkar di hadapannya. Tangannya meraih sesuatu benda yang tertutup oleh kantung plastik. Ia membukanya. Terlihat ada bungkus berwarna coklat. Apa itu?

“Sek, lanjut!“ sahut Flora seraya duduk ala Madara.

“LAH?! LO KENAPA MALAH MAKAN KOPLAK?!“ tanya Freya sedikit memekik ketika ia melihat Flora yang tengah lahap memakan nasi bungkus.

“Biar seru nontonnya,” jawab Flora.

“Lanjut gih! Keburu makanan gue habis nanti,” lanjutnya.

••••

“Haha! Lo kalah Dul! Traktirin gue bakso mang Iwan pokoknya!“ ucap gadis tomboy yang bernama Azizi itu ketika ia memenangkan permainan kelereng melawan Adel.

“Babi! Curang lo!“ Jari telunjuk Adel menunjuk ke arah Azizi yang berada di hadapannya.

“Kalo nggak mampu, nggak usah taruhan ya nge!“ cibir Azizi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 11 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Tangerang, kota penuh kisahWhere stories live. Discover now