Kini Zeeray sudah di pindah kan ke ruang inap, dellia yang setia menunggu sahabat nya itu di samping brankar, sambil menunggu Zeeray sadar.
" Ray, gw sedih banget kalo Lo selalu merasakan sakit yang Lo milikin. " Ucap dellia dalam hati, sembari memegang tangan sahabat nya itu.
" Dellia " panggil shania
" Iya tan, kenapa? " Tanya dellia
" Ayok kita makan dulu kamu belum makan Loh " ucap Shania
" Nanti aja tan, dellia belum begitu lapar kok " ucap dellia
" yaudah kalo gitu ini tante simpen disini ya makanan nya, Tante ada urusan dulu nitip ncent ya dell" ucap Shania
" Iya tan, makasih makanan nya Tan " ucap dellia, yang hanya di beri anggukan oleh Shania, lalu keluar dari ruangan Zeeray.
Dellia merasa mengantuk ia pun tertidur di sebelah brankar sahabat nya itu.
*Cklek
" Ncent, Lo harus bersyukur kalo Lo punya sahabat setulus dan sebaik dellia, kalo Lo izin nikah sama dellia gw pasti restuin Lo seberuntung itu cent dapet sahabat kayak dellia, semoga persahabatan Lo sama dellia ga akan putus, atau kalo bisa Lo nikah nya sama dellia ya cent " ucap Herli, dalam hati, yang terharu melihat persahabatan adik nya dan dellia.
" Eh bang, ngapain Lo bengong di depan pintu gini " tanya christine, adik dari Zee.
" E-eh, engga dek gw cuman terharu aja liat mereka berdua " ucap Herli
" Owh yaudah deh " ucap Christine
Sudah hampir beberapa jam Zeeray kini mulai sedikit demi sedikit tersadar, dellia terbangun karna menyadari jika sahabat nya itu sudah sadar.
" E-eugh, Lex.. "
" E-emh, eh Ray bentar gw panggil dokter dulu " ucap dellia
Dellia pun memanggil dokter, lalu berdiri di sebelah brangkat Zeeray.
" Bagaimana dok keadaan anak saya " ucap Shania yang sudah datang.
" Keadaan Zeeray sudah tidak apa apa, tetapi Zeeray harus rutin meminum obat yang sudah saya resep kan untuk jantung nya, dan zeeray kemungkinan sudah boleh pulang 2 hari lagi " ucap dokter
" Oh baiklah, terimakasih " ucap Shania
" Iya, kalo begitu saya tinggal ya, permisi" ucap dokter
" Iya dok " ucap Shania
" Ncent kamu udah boleh pulang 2 hari lagi ya " ucap Shania
" Emh iya mah " ucap Zeeray
" Ray, lu gapapa kan " ucap dellia
" Engga kok, btw kenapa mata Lo sembab nangisin gw ya Lo haha " ucap Zeeray dengan sifat tengil nya itu.
" Dihh, PD Lo gede banget Ray " ucap dellia
" Dih, bilang aja kek gausah gengsi gitu deh " ucap Zeeray
" Dihh, nyebelin banget loo " ucap dellia
" Eh dellia, itu kok makanan nya belum dimakan " ucap Shania, yang menyadari jika makanan yang tadi ia beri ke dellia belum di sentuh.
" Eh iya belum Tan " ucap dellia
" Lex, Lo kok belom makan sih, kebiasaan susah yeh Lo " ucap Zeeray yang kesal
" Masih kenyang gw Ray tadi kan waktu di rumah gw udah makan " ucap dellia
" Ya kan tadi sekarang Lo makan " ucap Zeeray
" Nanti deh " ucap dellia
" Makan Lexi " ucap Zeeray
KAMU SEDANG MEMBACA
My Heart....
Teen Fictioncerita ini hanya karangan author, jadi Mohon jangan d bawa ke real life.