I can't, please help me.

141 9 3
                                    

Chapter 3

Sekarang sedang pukul 9:00 malam, Ni-ki dan Sunoo sudah selesai menonton film dan makan malam, jadi tanpa membuang-buang waktu lagi, Sunoo mengerjakan proposalnya yang akan dikirim kepada pembina OSIS besok. Dia sekarang benar-benar sedang fokus, matanya itu tidak henti memandang layar laptop itu

"Apa masih lama?" Ni-ki yang sedang rebahan di kasur Sunoo bertanya kepadanya.
"Mungkin, sedikit lagi tapi, besok aku harus mengumpulkannya." Sunoo menjawabnya tanpa mengalhikan pandangannya dari layar laptop itu.

Adik kelasnya yang mendengar itu dia langsung berganti ke posisi duduk, ia langsung mendekat ke arahnya dan memeluk pinggangnya dengan erat.

"Hey hentikanlah, aku belum selesai, bentar lagi" Ni-ki langsung cemberut mendengar kata-kata Sunoo

"Ga. Ga bakal, lo ga capek gitu? Dari tadi mandangin layar laptop? Padahal laptop ga seganteng gw." Tangan ni-ki bergerak dan menutup layar laptop Sunoo

"Yak! Aku belum selesai!" Sunoo bilang dengan kesal dan langsung berbalik belakang untuk menatap Ni-ki yang hanya melantarkan senyuman jahilnya kepadanya.

"Ya siapa suruh? Kau terlalu lama. Aku sudah tidak sabar ya." Ni-ki bilang sambil menenggelamkan wajahnya pada leher Sunoo.

"Sudah nanti dulu, aku mau mandi, dari tadi aku belom mandi gara-gara kamu." Sunoo bilang kesal sambil mencoba melepaskan tangan riki yang memeluknya erat itu.

"Lo mandi lama, 2 jam an bisa kali, perawatan buat tubuh lo banyak banget, padahal lo udah sempurna kayak gini" Ni-ki bilang sambil terus menenggelamkan wajahnya pada leher Sunoo, menghirup bau parfum Sunoo yang sejak pagi ia gunakan, tetapi masih tahan lama hingga sekarang.

"Ni-ki san, nanti dulu ya, aku benar-benar harus mandi" Ni-ki tetap keras kepala dan tidak ingin melepaskan Sunoo,

"Ga." Sunoo dengan paksa melepaskan tangan ni-ki dari pinggangnya dengan paksa, tetapi kekuatannya tentu tidaj sebanding dengan adik kelasnnya itu.

"Ni-ki ini aku udah serius, lepasinn" Sunoo bilang dengan kesal, tetapi tentu saja ni-ki tidak mendengarkannya, dia tetap pada pendiriannya,

"Ga mau aku bilang." Ni-ki menatap Sunoo tajam dan tegas. Membuatnya terlihat lebih dominan.

Ni-ki mengangkat Sunoo pada pangkuannya itu dengan mudah karena tubuh Sunoo yang mungil dan kecil. Ni-ki pun mulai, mengecup leher Sunoo itu dengan gentle sambil mengeratkan pelukannya pada pinggang Sunoo, supaya ia tidak bisa pergi ke mana-mana

"YA! Jangan melakukan itu!" Sunoo terlihat marah kepada adik kelasnya itu yang terus saja mencium leher Sunoo tanpa ada rasa malu.

Sunoo mencoba untuk memberontak di pangkuannya, supaya ia melepaskannya tetapi itu hanya membuat ni-ki rasa tergoda.

"Diem. Bisa?" Ni-ki bilang sambil menatapnya tajam, membuat sang dominan itu lebih menakutkan.

"IH LEPASIN DULUU AKU MAU MANDI, LEPASIN!!" Sunoo bilang sambil terus memberontak di atas pangkuan Riki.

"LEPASIN NISHIMURA RIKI" Ni-ki yang sudah terlanjur tergoda itu. Hanya tetap memeluknya erat. Tidak berencana untuk melepaskannya sama sekali, Sunoo pun menghadap Ni-ki sekarang.

"Lepasin atau aku pukul, pilih yang mana?" Sunoo bilang dengan kesal yang terkesan imut di mata Ni-ki.

"Lebih seru kalo lo langsung cium gw aja. Gimana?" Ni-ki bilang sambil melontarkan senyuman jahilnya itu

"Ga usah bercanda, lepasin aku aja, itu lebih seru." Sunoo bilang kepada adik kelasnya itu dengan tegas.

"Tapi aku serius mau nyium kamu gimana?" Ni-ki mendekatkan wajahnya pada Sunoo. Ni-ki

Not my fault || Sunsun [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang