QUE'KIN #5

60 9 0
                                    

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"....si"

"...misi?"

"permisi?"

Grey langsung tersentak tak kala ada yang menyentuh bahunya. Dengan wajah datar ia menatap pemuda yang ada di hadapan nya ini yang memasang wajah bertanya lalu menghela nafas nya.

"aku tidak tau" ujar grey sambil tersenyum kecil yang di balas helaan nafas pasrah dari pemuda yang ada di hadapan nya ini, dengan tersenyum pemuda tersebut membungkukkan diri nya sedikit lalu pergi dari sana meninggalkan grey yang masih berdiri di sana sambil menatap intens pemuda yang sudah keluar dari supermarket tersebut.

Grey menatap nyalang ke arah pintu supermarket yang sudah tertutup lalu menggenggam botol minuman nya sambil tersenyum kecil dengan kekehan yang ia keluarkan dari mulutnya.

"itu benar-benar kau Indonesia"

Disisi lain tampak seorang pemuda terduduk di ayunan sambil mendengus sebal, sesekali kaki nya ia dorong untuk menggerakkan ayunan yang ia duduki, "terkutuk lah kau viet" gumam pemuda tersebut sambil memasang wajah kesal nya.

"gara-gara kau- AH sial telinga ku gatal"

Kembali ke grey yang sudah berada di rumah nya sambil melepaskan sepatu nya lalu meletakkan nya di rak sepatu dan masuk ke dalam mansion dengan perasaan senang. Jadi itu bukan ilusi, yang baru saja ia lihat adalah tokoh kesayangan nya yaitu indonesia.

Grey menduduki dirinya di sofa sambil mengusap wajah nya, ia teringat beberapa alur di novel bagaimana mereka memperlakukan indo pada akhir nya dan membunuh pemuda tak bersalah tersebut.

Bahkan ia dapat melihat ilusi senyuman yang indo perlihatkan sebelum kematiannya di dalam buku QUE'KIN.

Setelah berhenti memikirkan tokoh kesayangan nya grey mengalihkan pikiran nya lalu memfokuskan diri menatap langit-langit ruang tamu. Sudah beberapa menit berlalu, mansion miliknya mulai terasa sunyi dan mencengkam, seakan tak ada kehidupan lain di sini. Ia berpikir grey benar-benar orang yang kesepian.

Tidak ada keluarga, tidak ada teman dan ia bahkan tidak memiliki kekasih. Hanya hidup di kediaman yang sunyi ini selama 3 tahun? entahlah. Grey menghela nafas, ia..

Entah kenapa ia ingin memiliki seseorang yang spesial di hidupnya. Karena ia benar-benar sendiri sekarang, tidak bagus jika dia hanya hidup dengan kesendirian seperti ini, itu menyakitkan.

Selibat ingatan mulai memasuki pikiran nya. Bagaimana pemuda yang ia rasuki ini memiliki orang yang spesial di hidupnya, lebih tepatnya orang tersebut adalah penyelamat hidupnya.

Grey meringis pelan sambil memegangi kepala nya

"Apa yang kau lakukan? itu berbahaya!"

"Menjauh Lah aku tak ingin menyakiti mu"

Pemuda tersebut menatap kesal ke arah pemuda yang ada di hadapan nya ini lalu berlari ke arah nya sambil memegangi tangan nya dengan cepat sebelum ia membiarkan pemuda yang ada di hadapan nya ini loncat dari lantai 6 ini.

QUE'KINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang