asing

1.1K 102 19
                                    

Jam yang sudah menunjukkan pukul 2 pagi tidak menjadi penghalang bagi Dyrenn untuk latihan. Jika dihitung mungkin sudah kurang lebih hampir 4 jam ia berlatih.

"Ah anjing, kalah lagi bangsatt" Mendapatkan losestreak sebanyak 6x membuat Dyrenn semakin bahwa dirinya akan memiliki perfomance yang jelek di match melawan Evos nanti.

Dyrenn mengacak-acak rambutnya frustasi, ia tidak mau jika dia menjadi penyebab kekalahan timnya nanti. Ia harus berlatih, berlatih, dan terus berlatih.

Dyrenn baru akan memulai match selanjutnya sebelum ia mendengar suara seseorang dari belakang,

"Loh lek? Lu ngapain main sampe pagi gini anjir?" Dyrenn awalnya sudah menahan nafas takut jika yang datang adalah sang kekasih, namun untungnya suara Rinz yang ia dengar,membuatnya bisa bernafas lega.

"Gada, lagi latihan aja aku" tanpa rasa bersalah Rinz menjitak jidat Dyrenn membuat sang empu sedikit meringis.
"Aduh lek! Sakit loh rin" ucap Dyrenn sambil mengelus jidatnya.

"Bego kau ya, ngapain latihan sampe malem gini, kalau Arthur tau bisa abis kau sama dia" Dyrenn tersenyum kecut, ya memang benar, tapi ia juga harus improve dengan skill nya bukan?

"Jangan dikasih tau ke Arthur ya lek, diem-diem aja." Pintar Dyrenn. Rinz memutar bola matanya malas,

"Udah berapa lama kau kek gini?" Dyrenn terlihat berpikir sejenak.
"baru beberapa hari doang" Rinz menatapnya seperti tidak percaya dan Dyrenn menyadari itu, "Serius aku lek, suer" Rinz pun mengangguk percaya akan ucapan sang empu.

"Kalau Arthur tau gue ga ikut-ikutan ya, urus sendiri dah gede"

Padahal awalnya Rinz turun kebawah untuk mengambil minum tapi karena bertemu Dyrenn ia jadi lupa niat awalnya ketika turun.

.
"Rinnn bantuin gue lahh" Rinz berdecih kesal. Sudah hampir setengah jam Dyrenn memintanya untuk membantu dirinya agar dimaafkan oleh Sutsujin.

"Kan udah gue bilang gue ga ikutan, lagian lu dah gede urus sendiri lah"
Dyrenn semalah makin uring-uringan di lantai mendengar penuturan Rinz.

'Efek samping pacaran emang gini kah? Miris' - Rinz

"Stress lu kocak" Rinz pergi meninggalkan temannya, ia berniat untuk menemui Sutsujin walaupun ia sebenarnya tidak mau ikut campur, tapi melihat Dyrenn seperti orang gila malah membuatnya ikutan gila.

Rinz turun ke bawah dan ia langsung menemukan Sutsujin yang ternyata sedang berbincang dengan Skylar.

"Mendingan yang ini atau ini koh" Skylar terlihat menunjukkan sesuatu dari ponselnya pada Sutsujin. Sutsujin terlihat berpikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan sang kapten.

"Menurut gue yang ini si ler" ia menunjuk pada pilihannya. Skylar pun hanya mangut-mangut melihat pilihan dari Sutsujin. "Boleh juga sih" Setelah itu keduanya terlihat membahas sesuatu yang Rinz sendiri juga tidak tahu apa.

'Ler sama Arthur emang udah sedeket itu kah?' -Rinz

Bukannya gimana gimana, Rinz hanya kepo saja. Karena kalau dilihat-lihat Sutsujin memang paling dekat dengan Hazel, Dyrenn dan dirinya, sejak kapan ia mulai dekat dengan kapten mereka juga? Tapi yasudahlah untung-untung menyatukan chemistry mereka juga kan.

'Nanti ajadeh gue bahas tentang masalah mereka,' -Rinz

----------

Sekarang mereka semua sudah berada di ruang tunggu MPL, hanya tinggal menunggu beberapa menit untuk memulai pertandingan mereka pada week ke-7.

can i? (DxS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang