Prologue

13 1 0
                                    

Peringatan🚨!!
Tolong jangan jadi reader yang cuma baca ceritanya doang. Hargai juga karyanya dengan vote.

Cerita ini dibuat oleh imajinasi aku sendiri, jadi tidak ada maksud untuk menjiplak karya orang lain. Bila ada, aku mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Happy Reading ya

~•«o0o»•~

Happy Reading ya~•«o0o»•~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ziv!". Panggil seseorang membuat gadis berambut sebahu itu berdehem.

"Lo gak bosen apa menyendiri?". Tanya temannya itu membuat gadis itu mengangkat alisnya.

"Em.. maksud gue.. Lo gak ada niatan apa buat pacaran gitu? Secara kan gue sama yang lain nih udah ada pawang ya sedangkan Lo.. kayaknya betah banget gitu sendiri". Ujarnya.

"Kata siapa? Viola masih sendiri tuh, berarti gue gak sendiri dong". Jawab gadis itu.

"Ck, tauu.. tapi bukan itu inti maksud gue". Balasnya rada kesal.

"Hehe iya-iya paham kok, gue.. rada bingung sih, kalo ditanya pengen punya pacar apa enggak, gue pasti pengen tapi takutnya ya kalo gue pacaran nanti ujung-ujungnya malah gak fokus lagi sama sekolah, makanya gue gak mau pacaran dulu untuk sekarang kalo kedepannya sih gak tau ya". Jawab gadis itu membuat temannya menganggukkan kepala.

"Tapi orang yang lagi Lo suka saat ini ada nggak?". Tanya temannya lagi. Gadis itu memicingkan matanya membuat temannya semakin penasaran.

"KEPO DEH". Jawab temannya membereskan buku-bukunya.

"Ha? Ih kok gituu, kasih tau dong". Kata temannya.

"Gak mau". Jawab gadis itu. Dia bangkit dari kursinya dan berjalan mendahului temannya itu.

"Pasti ada nih? Iya kan?". Tanyanya mengikuti temannya. Gadis itu mengacuhkan bahunya.

"Ish! Lo gitu ya, okey". Katanya pura-pura ngambek. Dia bahkan jalan lebih dulu dari temannya. Gadis itu hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku temannya itu.

Tetapi semua itu langsung teralihkan ketika dia melihat seseorang. Gadis itu langsung saja bergegas menghampirinya.

"Kak Arsha!". Panggil gadis itu membuat seorang laki-laki tampan menoleh.

"Ada apa, Ziv?". Tanya laki-laki bernama Arsha itu.

"Mau latihan ya kak?". Tanyanya. Arsha mengangguk menjawab pertanyaan gadis itu.

"Tolong ya kak, seperti biasa tapi jangan kasih tau kalo ini dari aku, kakak harus cari alasan lain". Ucap gadis itu memberikan sebuah paper bag sedang yang isinya ada sebuah kotak berisi berbagai varian kue pie dan beberapa susu rasa pisang. Laki-laki menatap paper bag yang di pegang gadis itu.

 Laki-laki menatap paper bag yang di pegang gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ᴍᴇɴʏɪᴍᴘᴀɴ ʀᴀꜱᴀ | ʏᴜɴʜᴏ ᴀᴛᴇᴇᴢ - ᴡɪɴᴛᴇʀ ᴀᴇꜱᴘᴀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang