🍼 ANOZ 1 🍼

187 13 1
                                    

[Melukis diatas Kanvas]




     Tenang—hanya itu cara yang paling tepat untuk mencegah perempuan di seberang sana berubah dari waras menjadi setengah gila, dan makin NEKAT menjalankan rencana A.P.A.P.U.N yang saat ini sedang bercokol di kepalanya.

     Dan syukurnya setelah menarik nafas dalam-dalam, menahannya selama sekian detik, lalu menghembuskannya dengan lepas, hampir separuh akal sehatnya kembali ke dalam otak.

     Alih-alih berteriak, "APA KAU WARAS? AKU SHOU-SHOU—PUTRA SULUNG PAPA RAYMOND, BUKAN ISTRI TIRAN YANG KEJAM!!!"  Seperti manusia barbar yang tidak diajarkan etika oleh orang tuanya, dia malah bertanya dengan emosi ditekan sampai seminimal mungkin. "Apakah ini mimpi?"

     "Bukan, yang mulia ratu."

     Ah rasanya pengen mampus saja! bagaimana bisa perempuan di depannya mengatakan hal yang begitu tidak logis dengan lempeng dan flek ketiplek?

     Shou-Shou benar-benar tidak bisa mikir logis begitu dengar suara yang serak-serak basah pedofil yang sok manja itu di telinganya, "Istri? Kenapa bagun duluan?"

     Sekujur tubuhnya langsung merinding apalagi tangan besar dari pria yang menyandang status Tiran dalam novel sejarah ini berada di pahanya—memeluk dengan posesif.

     Ingatlah madu yang ibu turunkan dari sendok ke pancake, tenang lambat sejuk dan begitu manis ... Tenang ... Tenang ... Jangan najis ... Jangan ... Jangan ... Jangan najis ... Najis ... Najis ... NAJIS! ANJING NAJIS BANGET GOBLOK!!

     "Istri??" mata Tiran jahat menatapnya dengan lembut seperti anjing Husky jantan yang diabaikan pemiliknya.

     Shou-Shou menahan emosi dan berkata biasa saja, "Iya?" Katanya lembut agar tidak berbuat hal-hal tolol.

     "Istri? ISTRI SAKIT??"

     "Huh?"

     Shou-Shou menatap perempuan yang mengenakan pakaian pelayan yang menatapnya dengan tatapan kanjut—kaget dan terkejut. "Yang mulia r-r-ra-ratu?" Si perempuan berpakaian pelayan itu menggesek kedua telinganya cepat-cepat hingga memerah memastikan pendengarannya.

     "PANGGILKAN DOKTER! CEPAT-CEPAT!!"

     "BAIK YANG MULIA RAJA! SAYA PAMIT, SALAM—"

     "CEPAT BRENGSEK SEBELUM AKU PENGGAL KEPALA RENDAHANMU!!!"

     Suara teriakan mereka berdua terdengar melengking mungkin jika mereka berada di lantai 100 suaranya akan terdengar sampai lantai 50.

     Shou-Shou baru ingat, dia menjadi istri kejam Tiran jahat. "Badebah! Tidak bisakah kau tutup mulut menjijikan mu itu, B-babi gemuk?"

     Tiran jahat menoleh kerah Shou-Shou lali menghela nafas lega, "Ini baru istriku."

    

Becoming the cruel wife of the tyrant [Menjadi istri kejam sang tiran] || HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang