- Sesuatu di Jogja

27 10 24
                                    

Di lorong yang sepi, terlihat seorang gadis cantik dengan rambut tergerainya itu sedang mencari sesuatu pada lorong itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di lorong yang sepi, terlihat seorang gadis cantik dengan rambut tergerainya itu sedang mencari sesuatu pada lorong itu. Cowok yang sedang mengambil buku tugas berada di ruang guru melihat kejadian tersebut segera menghampiri.

"Nyari apa?" tanya cowok itu.

Kepala gadis itu mendongak. "Gelang aku hilang," jawabnya dengan mata berkaca-kaca.

"Gue bantu cari," tutur cowok itu.

15 menit berlalu, mereka berdua mencari gelang di sudut lorong. Bahkan jam pelajaran sudah berganti karena bel sudah berbunyi. Gadis itu duduk di sudut akhirnya menangis.

"Nih gelang lo, ngapain nangis sih, cengeng," ujar cowok itu sambil menyerahkan gelang dengan pita pink itu.

"Ah! Terima kasih banyak, maaf merepotkan... Gelang ini penting banget, pemberian terakhir Papa aku soalnya," jelas gadis itu.

Uluran tangan dari cowok itu pun di ikuti oleh suara yang memasuki telinga dengan lembut. "Gue Candi Pradipta."

"Ayudia Prameswari, aku duluan ya," balas nya sambil berjalan meninggalkan cowok itu sendirian.

Di dalam ruangan yang terdapat banyaknya kursi sepasang dengan meja dan manusia yang berada di dalamnya. Salah satu manusia itu adalah Candi Pradipta, sosok yang membantu gadis itu tadi pagi.

"Selamat pagi semuanya, ini ada siswi pindahan dari Bandung. Silahkan masuk, nak," ujar guru piket sambil mempersilahkan seorang siswi masuk.

Pandangan seluruh kelas mengedar ke arah sosok yang masuk itu, dia adalah gadis cantik yang di temui Candi di lorong tadi pagi. Gadis itu tersenyum kecil.

"Hallo semuanya! Perkenalkan nama aku Ayudia Prameswari, aku pindahan dari Bandung," ujar Ayudia sambil melambaikan tangan nya.

"Kalian harus berteman dengan baik, ya, Ayudia kamu bisa duduk di sana," ujar guru sambil menunjuk kursi pada barisan kedua dari pintu yang terdapat seorang siswi.

"Baik pak, terima kasih," ujar Ayudia kembali, berjalan menuju tempat duduk nya.

Setelah berkenalan kecil dengan teman sebangkunya itu, dia memilih untuk menyimak pembelajaran pada hari itu. Walau pun belum banyak pelajaran, hanya sekedar perkenalan. Karena di kelas 10 baru masuk hari kedua, setelah kemarin di habiskan untuk MPLS—Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah.

Beberapa hari berlalu begitu cepat, Ayudia sudah mulai beradaptasi di sekolah barunya. Dan juga mendapat beberapa teman, walau tidak begitu banyak. Karena gadis itu tidak suka jika terlalu banyak teman.

"Baik anak-anak karena hari ini Ibu lagi ada rapat, Ibu berikan tugas saja ya," tutur seorang Guru di depan sambil membagikan kelompok.

Salah satu anak mengangkat tangan, kemudian di persilahkan berbicara oleh Guru tersebut. "Kelompok nya ngga bisa pilih sendiri Bu?"

Jogja After Losing HimWhere stories live. Discover now