3 🎀

7 3 0
                                    

Princess Selia 🎀


Setelah makan, Diranda menyuruh Selia untuk mandi. Cowok itu memberikan pakaian ganti untuknya. Baju kaos putih dan celana panjang abu-abu.

Selia baru sadar, dia masih memakai gaun untuk acara pemilihan puteri sekolah. Wajahnya juga masih menggunakan riasan make up.

Kamar mandi rumah ini sangat kecil. Hanya berukuran 3x2 meter. Di kamar mandi itu hanya ada kloset dan bak air. Dan juga sebuah gayung berwarna biru muda.

Selia bahkan tidak pernah menggunakan benda itu. Di rumahnya dia mandi memakai shower dan bathtub untuk merendam tubuhnya.

Selia memegang gayung itu perlahan. Untuk pertama kali dalam hidupnya. Dia mandi menggunakan gayung. Pengalaman yang cukup menarik baginya.

Setelah selesai mandi dan beganti baju dia keluar dari kamar mandi. Dia melihat Diranda yang sedang belajar di ruang tengah.

"Kamu sangat rajin ya. Pantas saja kamu selalu juara kelas," seru Selia seraya meletakan gaun yang sudah dia ganti ke atas meja.

"Ayahku bilang jika tidak ingin seperti dia aku harus rajin belajar," balas Diranda masih fokus pada bukunya.

"Aku bahkan tidak pernah belajar sepulang sekolah. Aku salut padamu," lanjut Selia tersenyum manis.

"Ngomong-ngomong kamu bisa istirahat di kamarku. Aku akan tidur di ruang tengah."

"Aku penasaran. Kenapa kamu mau membantuku?" tanya Selia. Kali ini Diranda balas menatapnya.

"Tidak apa-apa. Aku pikir pasti kamu kebingunan saat ini."

"Itu saja?"

Diranda balas mengangguk. Kembali fokus pada buku yang dia pelajari. Selia tersenyum tipis. Dia senang masih ada yang peduli padanya di saat seperti ini.

Selia memasuki kamar Diranda. Meski kecil tapi kamar cowok itu sangat rapi dan bersih. Ada meja belajar, rak buku kecil di sampingnya, lemari baju dan cermin.

"Jika kamu gerah, hidupkan saja kipas di sana," seru Diranda. Jarak kamar dan ruang tengah sangat dekat. Selia bisa melihat dengan jelas cowok itu dari kamar ini.

Selia menghidupkan kipas itu. Biasanya dia menggunakan AC di kamarnya. Ternyata begini hidupnya orang biasa saja itu.

"Ngomong-ngomong, bukannya biaya sekolah kita itu mahal ya. Bagaimana kamu membayarnya?" tanya Selia ketika sudah berbaring di atas kasur.

"Ah maaf, aku tidak bermaksud apa-apa. Hanya ingin tahu saja," jelas Selia takut cowok itu tersinggung.

Diranda balas menatap pada Selia dengan senyuman tipis. "Aku mendapat beasiswa penuh."

Selia mengangguk pelan mengerti. Dia kagum pada cowok itu. Dia jadi merasa bersalah karena tidak belajar dengan benar. Padahal dia tidak perlu memikirkan biaya apa-apa. Hanya perlu belajar. Malah yang dia lakukan hanya bersenang-senang dengan temannya.

"Besok-besok ajari aku juga ya," pinta Selia.

"Kamu yakin mau mulai belajar?" bingung Diranda yang melihat Selia tiba-tiba ingin belajar.

"Iya," balas Selia bersemangat. Diranda hanya tersenyum kecil melihat cewek itu.

Bersambung...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Princess SeliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang