code love protocol [END] [Segera Terbit]

Prolog

Name; Seok Zihan Jung
Umur; 17
Status; anak sekolah angkatan ke 1
Pengenalan singkat; Seok Zihan Jung merupakah orang yang pindah kejepang karena kondisi lingkungannya.

Name; Qin Ziyao Liu
Umur; 18
Status; anak sekolah angkatan ke 2
Pengenalan singkat; Qin Ziyao Liu merupakan anak yang baik dan bahkan lucu sampai membuat hati Seok Zihan Jung bahkan tidak bisa menahannya.

Name; Jin Ziho Kang
Umur; 17
Status; anak sekolah angkatan ke 1
Pengenalan singkat; Jin Ziho Kang merupakan anak yang baik bahkan lucu kadang ia bersikap kekanak anak ketika di hadapan Seok Zihan Jung yang membuat ia sedikit strees ketika harus menghadapi Jin Ziho Kang.

Name; Kai Ziyang Zhang
Umur; 19
Status; anak sekolah angkatan ke 3
Pengenalan singkat; Kai Ziyang Zhang merupakan kakak dari Qin Ziyao Liu ia adalah kakak kesayangannya karena ia pelik restoran sebagai pekerjaan sampingannya

Name; Wang Ruyin
Umur; 16
Status; anak sekolah pindahan
Pengenalan singkat; Wang Ruyin merupakan anak pindahan dan ia tidak sengaja bertemu dengan Seok Zihan Jung di jalan karena tersesat

.
.
.
.
.
.
.
.
Di sebuah taman pada hari Minggu, seorang siswa duduk murung di ayunan. Seok Zihan Jung, begitu namanya, terlihat lesu dan sedih karena hampir gagal dalam ujian sekolah. Namun, di tengah kegalauannya, ia merasa bersyukur karena akhirnya diterima di sekolah barunya. Dengan senyuman kecil, ia bergumam, “Untung berhasil masuk ke sekolah ini...”

Saat ia merenung, gerimis mulai turun, dan Seok Zihan Jung tetap duduk diam, membiarkan tetesan air hujan jatuh ke kepalanya dan badannya. Pikiran tentang masa depan yang kelam menghantui benaknya. Ia tahu, orang tuanya yang berada di luar Jepang sedang berjuang mencari pekerjaan demi memenuhi kebutuhan sehari-harinya, bahkan untuknya.

Beberapa lama kemudian, tiba-tiba seorang gadis muncul dari belakang, memegang payung dan meneduhinya dari hujan. Saat Seok Zihan Jung menoleh, ia bertemu dengan seorang gadis cantik berambut perak dan bermata hijau, Qin Ziyao Liu. Dengan lembut, gadis itu berkata, “Kamu kehujanan, Seok Zihan Jung. Makanya, aku payungi agar kamu tidak sakit.”

Seok Zihan Jung tertegun mendengar namanya disebut. “Bukankah ini pertama kalinya kita bertemu?” tanyanya, masih kebingungan. Ia pun mengambil alih payung milik Qin Ziyao Liu agar gadis itu tidak lelah memegangnya. Namun, gadis itu menolak, lalu berlari meninggalkan Seok Zihan Jung yang terdiam, merasakan sensasi aneh seolah gadis itu mengenalnya.

Setelah pertemuan singkat itu, Seok Zihan Jung melanjutkan perjalanan pulang menuju apartemennya. Selama perjalanan, rintikan hujan dan daun-daun yang bertebangan membuat suasana semakin melankolis. Sesampainya di depan apartemen, ia masuk dan menaiki lift menuju lantai enam. Di dalam lift, ia melamun sejenak dan melihat ponselnya. Ternyata, orang tuanya mengirim uang sebesar 40 juta untuk sebulan. Ia harus lebih hemat karena biaya hidup di Jepang cukup tinggi.

Setelah tiba di lantai enam, Seok Zihan Jung berjalan menuju unitnya, nomor 100. Ia segera membereskan barang-barang yang berantakan akibat kejadian pagi tadi; keterlambatannya dalam bangun pagi untuk pendaftaran membuatnya sedikit ceroboh.

Setelah merapikan semuanya, ia berbaring di kamar, menatap langit-langit sambil bergumam, “Andai besok hari Minggu, aku ingin mengulangi semuanya dari awal...” Perlahan, matanya mulai tertutup dan ia terlelap dalam tidur.

Tiba-tiba, dalam mimpinya, Seok Zihan Jung melihat dirinya menggandeng tangan Qin Ziyao Liu, berjalan bersama sambil tersenyum. Saat terbangun, ia bertanya-tanya dalam hati, “Apa yang aku mimpikan itu?” Ia memukul wajahnya dengan bantal, merasakan pipinya memanas.

Beberapa menit kemudian, ia pergi ke dapur untuk minum air. Di depan cermin, ia bergumam, “Apakah tadi itu adalah masa depanku dengan Liu?” Setelah mengelap air dari mulutnya, ia kembali ke kamar dan mencari posisi yang nyaman di kasur sebelum kembali tertidur.